Maaf ya gaes kalau saya jarang update karena belakangan ini saya sibuk buat masuk ke SMK.
Happy Reading.Setelah beberapa hari kemudian, hari ini adalah tepat hari Sabtu. Dimana Nina akan melakukan balapan, di malam hari nya.
Nina sekarang sudah berada di Sentul Bogor, tepat nya dia sedang berada di tenda tempat sebelum dan sesudah balapan gitu, lagi siap-siap untuk balapan.
"Sayang." Panggil Rizkia kepada Nina, setelah berada di hadapan Nina.
"Mami." Sahut Nina yang sedikit agak terkejut, lalu menghambur ke pelukan Mami nya.
"Kita gak di ajak pelukan nih." Kata dua cowok berbarengan, sambil memanyunkan bibirnya. Siapa lagi kalau bukan Adam dan Angga, adik dan papi nya Nina.
"Sini sini sini." Ajak Nina yang masih berada di dalam pelukan maminya.
Setelah itu mereka pun berpelukan layaknya Teletubbies.
"Sayang semangat ya, pasti kamu bisa menang dan mewakilkan Negara Indonesia di Kuala lumpur Malaysia." Ucap Angga setelah melepaskan pelukannya.
"Iya Pih aku pasti bisa, do'ain aku ya." Jawabku, sambil tersenyum manis.
"Mih, Adam do'ain aku juga ya." Pintaku terhadap Mami dan adik ku.
"Iya Mami selalu do'ain yang terbaik untuk mu, sayang." Kata Rizkia sambil mengusap lengan ku, aku pun hanya tersenyum, Lalu melepaskan pelukannya.
"Semangat ya kakak nya gue, semoga bisa menang dan bisa mewakili Indonesia, gue selalu do'ain elo kok kak." Kata Adam sambil mengusap kepala ku, lebih tepatnya mengacak-acak kerudung ku.
Aku pun langsung menurunkan telapak tangan Adam yang ada di kepala ku.
"Iya makasih ya adik nya gue, tapi bisa gak si elo itu, gak usah ngacak-ngacak kerudung gue, jadi berantakan kan." Kataku kesal sambil merapikan kerudungan yang telah Adam acak-acak.
"Ya maaf, sini-sini mau gue bantu rapiin gak?" Tawar Adam, dan menjulurkan tangannya ke dekat kerudung ku untuk merapikan nya.
Dan aku pun buru-buru menepisnya.
"Gak.perlu." kataku penuh dengan penekanan di setiap katanya.
Adam pun langsung mundur.
"Yaudah sini-sini biar Mami aja yang merapikan nya." Kata Rizkia sambil mendekat kearah ku.
Aku pun hanya menganggukan kepala ku saja, dan Rizkia pun langsung merapikan nya.
"Dasar anak manja." Desis Adam.
"Dam ngomong nya." Tegur Angga, sambil menepuk bahu Adam, sang anak bontot.
"Becanda Pih, lagi giliran aku benerin dia nya gak mau, giliran Mami yang ngebenerin aja dia mau." Jelas Adam, sambil melihat kearah Papinya.
Nina pun yang mendengar percakapan antara bapa dan anak itu hanya senyum-senyum gak jelas.
"Mih lihat Mih anak Mami yang satu lagi cemburu." Adu ku, dan Rizkia pun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SYANI
General FictionMenceritakan tentang kisah Cinta Antara Actor Dan Pembalap. Langsung baca aja oke!!!