Satu Minggu setelah hari dimana aku mengikuti balapan, dan sekarang aku lagi jalan-jalan naik motor gak tau mau kemana, gak ada tujuan.
Setelah beberapa menit aku ada di jalanan, akhirnya aku memutuskan untuk ke cafe dulu karena aku merasa kan haus.
Setelah memarkirkan motor aku pun langsung menuju meja yang kosong, dan segera memesan minuman.
Tiba-tiba HP ku berbunyi bahwa ada panggilan masuk, dan yang menelpon adalah kekasihku, siapa lagi kalau bukan Syakir.
"Assalamualaikum, hallo sayang." Salam seseorang di sebrang sana.
"Waalaikumsalam sayang, ada apa?" Tanyaku.
"Kamu lagi dimana?" Tanyanya.
"Aku lagi di cafe nih, kenapa? Kamu mau kesini?" Jawab + Tanyaku lagi.
"Yaudah nanti aku kesana, emang nya kamu lagi di cafe mana yang?"
"Lah emang nya kamu gak syuting?" Tanyaku yang heran karena biasanya jam segini itu Syakir masih syuting.
"Udah hari ini cuma ada beberapa adegan doang yang." Jelas Syakir.
"Yaudah, nanti aku serlok ya."
"Iya, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Lalu aku pun mematikan sambungan telepon ku, dan langsung mengirim serlok.
"Permisi." Kata waiters tersebut, lalu menaro pesanan ku, di atas meja.
"Iya terimakasih mba." Kataku, sambil tersenyum.
Beberapa menit kemudian Syakir pun nyampai di cafe tersebut, namun dia celingukan mencari aku, aku pun segera memanggil nama dia.
"Kir." Panggil ku, sedikit teriak.
Dan Syakir pun langsung mencari suara tersebut, ketika sudah menemukan seseorang yang dia cari, Syakir pun segera menghampiri meja tersebut.
"Kamu udah lama disini yang?" Kata Syakir ketika sudah duduk di depan Nina.
"Gak terlalu." Jawab ku, sambil tersenyum.
"Sayang ini kamu, pesan ini doang?" Tanya nya, yang melihat kearah meja, dan aku hanya memesan minuman doang.
"Iya." Jawabku singkat.
"Kamu kenapa si yang?" Tanya Syakir yang bingung, melihat Nina yang sedikit aneh.
"lah emang aku kenapa?" Bukan nya menjawab, Nina malah balik bertanya.
"Kamu itu aneh dari tadi di telpon ngomong nya singkat banget, gak kaya biasanya."
"Kamu kenapa? Ada masalah?" Lanjut Syakir
"Aku gak papa kok, aku emang kaya gini. Kalau lagi bingung pasti ngomong nya singkat." Jelas ku, biar Syakir gak salah paham dengan sikap aku yang tiba-tiba begini.
"Yaudah sekarang mending kita makan dulu, abis itu kita jalan-jalan." Ucap Syakir, sambil memanggil waiters dan segera memesan makanan dan minuman untuk nya dan untuk sang kekasih.
"Jalan-jalan kemana?" Tanyaku bingung sambil mengernyitkan dahi.
"Kemana aja, kamu mau kemana?" Tanyanya balik, sambil mengusap punggung tangan ku, yang ku taro di atas meja.
Aku pun memutar bola mataku malas.
"Aku nanya, malah nanya balik." Kataku lalu menjauhi tanganku yang sedang di genggaman nya, namun Syakir segera menarik tangan ku kembali dan aku hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SYANI
Genel KurguMenceritakan tentang kisah Cinta Antara Actor Dan Pembalap. Langsung baca aja oke!!!