[3]ALVINO

148 21 5
                                    

Jangan lupa voment ya manteman:)

Play
Bazzi'Dreams

"Awal dari segalanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awal dari segalanya"

~•~

Rama yang melihat laki-laki itu datang hanya bisa menghela nafas pasrah,fara sendiri hanya bisa berdiri dengan wajah datar seperti biasanya,ia melihat laki-laki itu berjalan ke arahnya dengan senyum yang sedikit meremehkan

"Anak baru ya?" Celetuk laki-laki itu tersenyum seraya menghampiri fara,Mendengar pertanyaan laki-laki itu fara hanya menganggukan kepalanya pelan

"Mungkin lo belum tau peraturan di peha gimana" Sahut laki-laki itu seraya tersenyum manis,fara dan Rama kini menjadi pusat perhatian dari seluruh siswa yang ada di lapangan,satu persatu dari mereka berjalan ke arah fara lalu membuat bulatan untuk melihat kejadian yang tak pernah terjadi di peha selama ini

Fara menoleh ke arah Rama sekilas,terlihat bagaimana Rama yang hanya menghela nafas pasrah

"Di peha,gak ada satupun orang yang berani megang bola yang ada di tangan lo,selain sahabat gua" Jelas laki-laki itu mendekat ke arah fara membuat siswa peha terkejut

Itu al kan?

Gak beres ni

Kasian mana masih baru

Gak ada yang ngasih tau dia ya?

Terdengar bisikan di sekeliling rafa,ia tak habis pikir kenapa di hari pertamanya sekolah ia mengalami kesialan seperti ini

"Semua orang juga tau,yang berani megang bola gua-" Ucapannya menggantung

"Harus dapet hukuman" Lanjut al tepat didepan wajah fara

"Udahlah al,kasian anaknya" Lerai Denis sahabat al,laki-laki ini adalah orang yang tak sengaja menabrak fara saat di tangga.

"Biar aja" Jawab al santai kedua tangannya masih berada di dalam saku celana nya

Sedangkan fara masih diam seraya memegang bola basket di tangannya,ia menunduk baru pertama kali ia menjadi tontonan seperti ini seumur hidup,Biasanya ia menjadi tontonan dalam pertandingan basket tapi kali ini?,

Sabar

"A-apa hukumannya?" Tanya fara sudah tak kuat dengan banyak mata yang menatapnya

A L V I N OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang