Dipublikasikan 20 Juni 2020
BENCI adalah awal mula dari perjalanan cerita ini,mungkin bagi anak perempuan SMA Pelita Harapan menjadi babu seorang Alvino dalam waktu sebulan adalah hal yang menyenangkan,makan bersama dan selalu di dekatnya mungkin?
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"eh gak papa biar aku aja" cegah Fara
"suatu saat bakal gua tagih utang lo Alvino Vernando"
***
Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore. Seperti biasanya, fara sudah berada di lapangan basket tempat ia berlatih. Baju basket berwarna hijau yang biasa ia pakai sudah melekat di tubuh nya.
Sudah hampir 3 jam ia berlatih basket bersama teman-teman nya.
"Perasaan kita dari kemaren latihan di luar mulu Ve" Celetuk Zea seraya meletakkan bola basket yang ia bawa di lantai
"Di dalem mulu, gak sumpek?" Tanya Fara seraya terkekeh
"Bener juga si" Ujar Zea ikut tertawa
"Ngobrolin apa si, seru amat" Sahut Farel dari arah toilet
"Kepo aja lo" Jawab Zea dengan lidah yang menjulur keluar
"Ngomong apaan si Ve?" Tanya Farel masih merasa penasaran
"Zea bilang, gua gak bosen latihan di luar terus,gitu" Jawab Fara sekenanya
"Oalah,bener yang di bilang Zea. Gantian sama kita lah" Farel menatap Fara lalu mengendus kesal
Fara terkekeh pelan lalu melempar bola yang ada di lantai ke arah Farel "main dulu sama gua" Detik berikutnya Zea berteriak seru
"AREL TANDING LAGI GUYS!!" teriaknya yang langsung membuat mereka yang ada di gedung SB berhamburan keluar
*AREL : Vea dan Farel
"Kebiasaan lo" Ujar Farel seraya merangkul bahu Fara. Menurutnya sudah tak heran lagi jika Fara mengajak nya bermain. Karena hampir setiap bertemu mereka pasti bermain.
Dibawah indahnya langit sore, Fara dan Farel memulai permainannya. Dengan sesekali tersenyum, Fara terus memasukkan bola itu ke ring basket yang jauh lebih tinggi dari nya.
"Ah payah lo Rel!!" Ejek Zea dengan tawanya
Sama halnya dengan yang lain, mereka meneriaki Fara dan juga Farel yang kini tengah bermain
Shot!!
Untuk pertama kalinya Farel berhasil memasukkan bola itu ke dalam ring
"Capek gua" Ujar Farel dengan wajah lelahnya. Bayangkan saja selama permainan Farel hanya bisa memasukan sekali.
Fara tertawa pelan "baru segitu" Lanjut Fara enteng
"Baru segitu?!" Tanya Farel kaget yang di hadiahi kekehan oleh Fara
"Lo 8,gua 1 Ve, gimana baru segitu?" Lanjut Farel dengan wajah tak percaya
Perlahan Fara berjalan ke arah Farel lalu merangkulnya "gak boleh gitu dong, lo harus bisa lebih dari gua" Ujarnya seraya mengusap rambut Farel gemas
