Episode 4

169 67 43
                                    


Happy eid Mubarak  guys✨😊
Selamat hari raya idul fitri 🙏🏻
Mohon maaf lahir dan batin. Maapin author ya apabila ada salah. Namanya juga manusia, tempatnya salah.

Happy reading💕

   🍂🍂🍂

Adakah yang bisa menjelaskan padaku mengapa hati ini menghangkat bersamamu? Padahal ini adalah pertama kali aku duduk bersamamu setelah sekian lama kita berpisah.

____________
                                                       🍂🍂🍂

Pagi-pagi Ara sudah pergi kerumah Agam yang bersebelahan dengan rumahnya. Ia bosan berada dirumah tanpa teman.

Yap benar, Azkia araneta merupakan anak tunggal dari pasangan Fahrezi wiratama dan Cantika lovenia.

Baru saja ia melangkah kan kaki hendak masuk kerumah Agam, seorang laki-laki muncul dibalik pintu rumah Agam mengejutkannya.

"Astagfirullah upil kecoa!Ih bang Rafa ngagetin aja. " Kaget Ara memegangi dadanya. Jantungnya serasa mau copot akibat kemunculan Rafa yang macam jin tomang. Masih untung jantungnya gak copot beneran.

"Mau kemana bang? Rapi banget, " Tanya Ara basa basi.

Keluar masuk rumah Agam merupakan hal yang biasa, keluarga Agam sudah mengenal dekat keluarganya sejak jaman Ara masih ingusan. Bahkan mama Ara memberikan tanggung jawab pada Agam  untuk menjaga gadis tersebut.

" Mau Kencan dong, biasa holiday, " Jawab Rafa---kakak dari seorang Agam ganendra.

Hari ini hari minggu, hari dimana semua siswa-siswi melepas penat setelah satu minggu belajar.

"Sok pake kencan-kencan segala, " Ejek Ara menggembungkan pipinya menahan tawa.

"Biasa cogan mah gini. Jadi jomblo dimohon diam, " Rafa merapikan letak jambulnya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Seketika wajah Ara berubah, ia memasang tampang ingin muntah mendengar perkataan Rafa. Sungguh kepedean Rafa adalah tingkat dewa.

Rafa memang termasuk dalam kategori cowok ganteng , ia juga dijuluki play boy cap kadal oleh teman-temannya.

"Sembarangan, gue gak jomblo tauk. Cuman jodoh gue masih dipinjem sama orang, " kesal Ara tak terima Rafa mengatakannya jomblo. Pokoknya Ara enggak jomblo titik.

"Dikira barang apa, main pinjem-pinjeman, " Balas Rafa dengan tawa khas miliknya.

Ara semakin merasa kesal karena melihat Rafa malah tertawa dengan kerasnya. Pagi-pagi moodnya sudah dihancurkan oleh cowok resek didepannya ini.

"Tauk ah. Minggir gue mau masuk." Ara mendorong Rafa agar tidak menghalanginya masuk kedalam rumah Agam.

Tapi sekuat apapun ia mendorong tidak akan mempan. Tubuh Rafa tidak sama sekali bergoyang. Itu karena tubuh Ara yang mungil juga kekuatan Rafa dua kali lipat dibanding dirinya.

Dan Akhirnya....

"Aduh... Sakit bego." Rafa meringis kesakitan sambil berjongkok mengelus-elus kakinya. Bagaimana tidak sakit, Ara menendang tulang kering cowok itu dengan keras.

"Salah sendiri gak mau minggir. Rasain tuh, " Jawab Ara kemudian berjalan pergi begitu saja.

*¬°°*¬°°*

Ara membuka pintu kamar Agam. Matanya langsung tertuju pada sesosok Agam yang tengah tertidur pulas, posisinya tengkurap diatas kasur miliknya. Kamar bernuansa putih dengan komik-komik yang tertata rapi dirak buku serta gorden berwarna putih membuatnya terkesan bersih dan rapi.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang