03] SOML

43 30 2
                                    

Saat mereka sudah sampai di dalam kelas, bel pun berbunyi dan mereka segera duduk di kursi masing-masing untuk bersiap-siap menerima pelajaran.

Setelah pelajaran terakhir selesai, bel pulang pun berbunyi lalu semua siswa pun segera pulang ke rumah masing-masing, sama halnya dengan yang ada di dalam kelas 10 IPA 2.

"Ris lo pulangnya sama siapa." Tanya Tasya ke Risma sambil berjalan menuju parkiran, karena kedua sahabatnya Dita dan Sintia sudah pulang lebih dulu, karena jemputan mereka sudah datang.

"Mungkin gue nunggu angkutan umum aja." Jawab Risma.

"Yaudah pulang bareng gue aja yuk." Ajak Tasya lalu di jawab gelengan oleh risma.

"Gue gak mau ngerepotin Sya, udah gak papa gue pulangnya naik angkotan umum aja udah biasa juga." Ujar Risma.

"Udah gak papa ko, yuk ikut." Kata Tasya lalu menarik tangan Risma dan terpaksa harus ikut pulang bareng Tasya, kan lumayan juga uangnya bisa dia simpan untuk besok.

Sesampainya di parkiran sekolah.
"Kak." Teriak Tasya dan berlari kecil menuju sang kakak kembarnya jangan lupakan tangan Risma yang sejak tadi di tarik oleh Tasya. Untung aja sekolah udah agak sepi hanya beberapa siswa saja yang melaksanakan ekstra kulikuler yang ada di sekolah, jadi tidak ada yang mendengar teriakannya yaahh kecuali kakaknya yang sedari tadi menunggunya di parkiran.

"Kok lama sih dek. Kakak udah laper tau." Ujar Vano belum menyadari keberadaan Risma di dekat Tasya.

"Hehe maap kak, gue tadi habis ngobrol sebentar sama Risma." Jawab Tasya lalu menunjuk Risma yang ada di sampingnya menggunakan dagunya.

"Oh yaudah yuk balik." Ujar Vino.

"Ehh kak Vano bisa nganter Risma gak, soalnya dia gak ada yang jemput kalau mau nunggu angkot juga pasti udah gak ada jam segini." Kata Tasya berharap kakak keduanya ini mau mengantarkan sahabatnya.

"Eh gak usah kak, gue bisa sendiri kok." Jawab Risma dengan cepat.

"Oh yaudah yuk Ris gue anterin, udah gak usah takut, gue gak apa-apain di jalan kok." Ujar Vano asalan.

"Nah tuh Ris, kak Vano juga mau kok nganterin lo, udah sana ikut aja." Kata Tasya.

"Eh gak papa kak gue juga nanti mau singgah di toko buku." Jawab Risma. Padahalkan toko buku itu hanya alibinya saja karena sebenarnya dirinya sedang gugup.

"Yaudah sekalian aja gue anterin, udah gak papa yuk." Vano pun menarik tangan Risma lalu menuju motornya.

"Gue duluan ya, bye." Lanjut Vano.

"Duluan ya Sya, kak." Pamit Risma ke Tasya dan Vino.

"Iya hati-hati ya." Jawab Tasya dan Vino barengan lalu Vano dan Risma pun keluar dari aera parkiran dan di susul oleh Tasya dan Vino.

Saat di atas motor.
"Kak maaf ya kalau gue ngerepotin." Ujar Risma.

"Gak papa kali, lagian juga gak baik cewek pulangnya sendiri apa lagi sore begini." Ujar Vano. Mereka pun sudah sampai di toko buku.

"Kakak boleh pulang duluan kok nanti gue cari taxi aja." Kata Risma.

"Kan gue mau anterin lo pulang Ris. Udah gak papa gue tunggu." Kata Vano dan Risma hanya menghela nafasnya kasar dan akhirnya dia hanya pasrah saja.

Mereka pun masuk di dalam toko buku dan Risma mulai menyelusuri setiap rak buku dan semenit kemudia dia telah mengambil 2 novel lalu segera menuju kasir di ikuti oleh Vano di belakangnya.

"Semuanya Rp.135,000 mba." Ujar mba kasir tersebut. Saat Risma ingin membayarnya, sebuah tangan lebih dulu memberikan uang kepada mba kasir tersebut.

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang