Preview Episode Akhir (Eps.56) Monyet Cantik 2]

206 5 0
                                    

Jamal bergegas ke rumah Bu Clara (tante Dinda) begitu mengetahui seorang temannya (Moncan) mengakui kalau ia sahabat baik Dinda dan mengetahui keberadaan Dinda. Bu Clara yang begitu cemas dengan keadaan Dinda saat itu sangat senang sekali menyambut kedatangan Jamal ke rumahnya karena Jamal membawa berita baik tentang Dinda.

Saat itu Dinda terpaksa harus meninggalkan rumahnya karena kondisinya tidak memungkinkan untuk bertemu tantenya dan kakaknya, Lisa. Setelah tak sengaja membuat Neneng (pacar Jamal) celaka, kutukan monyet itu kembali merubah wajah cantik Dinda, anehnya kutukan monyet itu tidak juga hilang darinya meskipun ia telah berkali-kali melakukan kebaikan yang biasanya berbuah hasil mengembalikan keadaannya menjadi normal. Dinda tak mungkin kembali ke rumah di saat dirinya sedang berubah jati diri menjadi seekor monyet. Oleh karena itu, ia kini tinggal di rumah Jamal yang sudah mengenal baik dirinya sebagai Moncan (monyet cantik).

Jamal pada saat itu sempat mencurigai Moncan adalah Dinda karena tak sengaja menguping pembicaraan Shakira dengan Agas di taman. Namun untungnya Agas yang sudah tahu kondisi Dinda berhasil mengelaknya. Sikap Agas yang sangat berbeda kepada Moncan pun, setelah sebelumnya Agas sangat membenci monyet itu, membuat Jamal semakin penasaran kalau sebenarnya Agas menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan Dinda. Jamal sempat mengatai Agas playboy karena selain mendekati Shakira dan Neneng, ia juga sekarang mendekati Moncan yang tak lain adalah Dinda pacarnya.

Rasa penasaran Jamal pun semakin membesar manakala saat ia berkunjung ke rumah Bu Clara, bibi (pembantu) di rumah Dinda menemukan sebelah bagian anting-anting Dinda di kamar Dinda saat sedang bersih-bersih. Bu Clara sempat heran karena pasangan anting-anting Dinda itu hilang entah kemana. Jamal yang saat itu sedang duduk bersama Bu Clara melihat anting-anting yang ditunjukkan bibi kepada Bu Clara. Ia teringat anting-anting bagian sebelahnya yang persis sama ia temui di rumahnya saat pertama kali Babenya (Ayah Jamal) bertemu dengan sosok monyet misterius. Anting itu persis sama dengan anting-anting milik monyet itu yang tak lain adalah anting-anting milik Moncan. Dugaan Jamal semakin kuat kalau Moncan sebenarnya adalah Dinda. Jamal meminta kepada Bu Clara agar anting-anting sebelahnya itu diberikan kepadanya untuk disimpan. Jamal pun segera pamit pulang ke rumahnya.

Di lain tempat, Agas kembali bertemu Dinda yang saat itu tengah menghadapi polisi hutan akibat ulah Ms.Merry (guru Bahasa Inggris sekolah Dinda) yang berteriak kencang karena melihat sosok Dinda berwujud monyet. Agas dengan segera mengambil bebatuan di sekelilingnya dan melempari kedua polisi hutan dan bosnya, Mona (cast baru pemeran Sinta/Chintya yang operasi plastik) dengan batu-batuan itu. Agas pun berhasil menyelamatkan Dinda dan segera membawanya pulang ke rumah Jamal.

Lengan Dinda saat itu masih diperban karena sempat tertembak peluru Mona, sosok Sinta yang sempat di season pertama Monyet Cantik menjadi ibu tiri Lisa (kakak sepupu Dinda). Sinta menjadi penghalau kebahagian keluarga Lisa karena ingin membalaskan dendamnya pada Lisa. Ia bahkan tahu kalau Lisa merupakan siluman monyet dan gencar sekali mencelakainya. Oleh sebab itu sekarang ia bergabung dengan ‘Tim Polhut (Polisi Hutan)’. Tapi toh, sampai episode terakhir Monyet Cantik 2 Mona (atau dulunya Sinta/Chintya) masih belum tahu identitas monyet kecil berbulu pirang itu sebenarnya adalah Dinda, sepupu Lisa.

Setibanya di rumah Jamal, Dinda melihat sosok Jamal yang tengah duduk sendirian di balkon rumah. Dinda yang saat itu datang bersama Agas berjalan menghampiri Jamal. Dinda heran mengapa raut wajah Jamal tampak tidak bersemangat hari ini. Jamal pun segera menanyakan Dinda (Moncan) pergi kemana saja sejak tadi. Dinda dengan sifat khasnya menjawab dengan santai kalau ia habis jalan-jalan keluar karena bosan. Jamal pun mengangguk menanggapinya, ia mulai mencoba mengintrogasi Moncan yang sebenarnya adalah Dinda. Jamal menunjukkan sebelah anting-anting Moncan yang hilang saat beberapa waktu lalu tertinggal di rumah Jamal. Dinda dengan antuasias mengambil anting-antingnya yang hilang itu dari tangan Jamal, ia memang kehilangan anting-antingnya beberapa waktu yang lalu. Saat itu juga Jamal segera menunjukkan anting-anting Dinda yang satunya lagi dan rahasia Dinda pun terbongkar. Jamal mengatakan pada Dinda kalau anting-anting satunya ia dapat dari rumah Bu Clara (tante Dinda), Dinda sontak terkejut karena memang saat anting-antingnya itu hilang di rumah Jamal, ia sedang berwujud monyet. Ia memang meninggalkan anting-antingnya sebelahnya di kamarnya di rumah tante Clara. Dinda tak tahu harus berkata apa, ia sangat tidak menyangka rahasianya diketahui juga oleh Jamal. Dinda hendak kabur dari tempatnya berdiri namun Jamal dengan sigap menarik tangan Dinda dan meminta pernyataan Dinda langsung. Jamal sangat kecewa karena Dinda telah berbohong padanya. Ia tak menyangka Dinda tega bersikap tidak jujur pada dirinya sekalipun Dinda tahu kalau Jamal sangat menyayangi dirinya (Jamal pernah tak sengaja curhat ke Moncan kalau ia menyukai Dinda, tentu pada saat itu Jamal tidak tahu kalau Moncan adalah Dinda).

Dinda benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi Jamal. Ia merasa sangat malu untuk mengungkapkan jati dirinya yang berwujud monyet kepada Jamal. Ia sangat takut Jamal akan menjauh darinya begitu mengetahui Dinda adalah siluman monyet. Jamal pun segera menyingkap tubuh Dinda ke pelukannya saat gadis itu mulai menangis terisak. Jamal mengakui perasaannya pada Dinda. Ia sangat sayang pada Dinda apapun wujud Dinda. Ia tidak menilai cintanya pada Dinda dari fisik, ia tulus menyayangi Dinda. Ia meminta agar Dinda jangan pernah lagi sekalipun berbohong pada dirinya. Sementara itu, tampak Agas di belakang mereka terlihat mengerti bagaimana kondisi terbaik untuk Dinda. Ia memilih untuk meninggalkan rumah itu dan pergi.

Jamal pun memegang tangan Dinda erat, lalu ia mencium kening Dinda, menandakan ia benar-benar menyayangi Dinda apa adanya. Suasana semakin mengharu biru karena sesaat setelah Jamal mencium kening Dinda, perlahan ekor monyet di tubuh Dinda menghilang. Bulu-bulu di tangan Dinda pun lenyap seketika bersamaan dengan bulu-bulu keemasan yang menutupi wajah cantiknya. Terlihat Jamal mengalirkan air mata bahagia di pipinya. Ia menghapus sekilas air mata bahagia itu. Dinda juga sangat senang kutukan monyetnya telah menghilang. Ia tak henti-hentinya tersenyum bahagia sambil memegangi wajahnya yang normal kembali. Dinda memeluk Jamal dan ia sangat berterimakasih pada Jamal, karena berkat ciuman cinta sejati itu kutukan monyet Dinda menghilang. Dinda sangat bersyukur kepada Tuhan. Usaha-usaha yang ia lakukan demi mengumpulkan poin-poin kebaikan selama ini pun juga tidak sia-sia. Dinda pada akhirnya menemukan cinta sejatinya yaitu Jamal.

Vote&komen:)

Monyet Cantik 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang