🔎Five

240 30 1
                                    

"Halo, siapa ini?"

"...."

"Benarkah? Baik! Kami segera kesana!"

🔎🔎🔎

Langkah kaki terdengar bising di lorong rumah sakit. Itu tim detektif Tubatu. Mereka berlari menuju ruang otopsi jasad orang lain yang melakukan bunuh diri.

"Ya! Choi Beomgyu! Dipake dulu peralatannya!" seru Yeonjun saat Beomgyu membuka ruang otopsi.

"Oh? Oke!" Beomgyu kembali untuk memakai peralatan keamanan untuk memasuki ruang otopsi.

"Padahal kasus mas Jung belum selesai, udah ada yang baru lagi." keluh Taehyun sambil memainkan laptopnya.

"Udah gausah ngeluh! Ini udah tugas kita, kan?"

Taehyun berhenti memainkan laptopnya. Menatap si ketua, lalu berbalik. Taehyun mengelilingi ruang otopsi. Banyak peralatan peralatan. Tatapan Taehyun kini beralih ke arah jasad otopsi.

"Park Seok Hyun.." gumamnya sambil melihat data diri korban.

Tiba tiba, tanpa angin tanpa hujan, mas Jung muncul didepan Taehyun.

"Astagfirullah mas Jung! Bikin kaget aja!" sahut Taehyun sambil mengelus dadanya karena kaget.

Yang lainnya diem aja. Ngeliat Taehyun kaget sendiri. Pasti lagi ngobrol sama mas hantu. Ya, begini begini mereka udah mulai nerima mas Jung.

"Mas Jung ngapain disini?" tanya Taehyun.

'Saya daritadi disini, kok. Kamu aja yang ga liat saya. Eh, btw saya kenal sama orang itu.'

"Siapa? Park Seok Hyun?"

Iya! Dia itu temen kantor saya dulu. Tapi dia dipecat karena difitnah.'

"Hah? Difitnah? Kok bisa?"

'Iya, beneran! Dia waktu itu difitnah karena ngebocorin rahasia aset kantor ke kantor lain. Terus tanpa basa basi dia dipecat.'

"Emang orang kantor tau dari mana dia ngelakuin itu?"

'Katanya dari orang lain di kantor yang ngeliat perbuatan Seok Hyun. Terus dia laporin dan akhirnya Seok Hyun dipecat'

"Kok bisa, ya? Eh, tunggu dulu. Bukannya mas Jung juga sama?"

'Sama apaan?'

"Waktu itu, kita nyoba buat introgasi ibunya mas. Katanya mas bunuh diri setelah nerima telpon dari kantor kalo dipecat."

'Enggak kok dek! Kejadiannya gak kayak gitu. Emang bener saya ditelpon. Tapi bukan sama orang kantor.'

"Lah? Terus sama siapa?"

'Gatau saya juga! Gaada namanya. Dia bilang dia bakal bunuh ibu saya kalo pas itu saya gak masuk ke kamar.'

"Hah? Ga ngerti gue. Terus, kalo gitu ibu mas bilang mas dipecat dari kantor itu tau dari mana?"

'Saya juga gatau dek! Kok bisa ya ibu saya mikir hal kayak gitu. Lagian saya juga ga bilang kok ke ibu saya nerima telpon dari siapa. Ibu saya juga ga nanya. Saya langsung masuk ke kamar pas selesai ditelpon'

"Hmm, mencurigakan..."

'Kenapa dek?'

"Enggak mas. Saya curiga aja"

'Jangan bilang kamu nuduh ibu saya?'

"Buka gitu, mas. Saya curiga kalo pelakunya orang yang udah nuduh Seok Hyun."

'Ha?'

"Mas tau ga siapa dia?"

Mas Jung terdiam. Memikirkan sesuatu. 'Oh iya saya inget! Dia temen deket saya! Namanya Kim Jung Min!'

🔎🔎🔎

Taehyun menyesaikan pembicaraannya dengan mas Jung dan beralih menuju teman temannya yang masih sibuk sana sini.

"Hyung," sahut Taehyun. Semuanya menoleh, tak terkecuali Beomgyu dan Hueningkai yang asik nge-ghibah.

"Ada apa Taehyun-ah?" tanya Yeonjun karena melihat wajah Taehyun yang serius.

"Kita harus melacak Kim Jung Min!" serunya tiba tiba.

🔎🔎🔎

Sebuah mobil hitam parkir didepan sebuah kantor. Penumpangnya turun dengan tergesa gesa. Masuk ke dalam kantor.

"Maaf nona, saya ada perlu dengan tuan Kim Jung Min."

Seorang pria duduk di sebuah sofa biru. Pandangannya beralih pada sebuah meja yang penuh dengan kertas kertas yang menumpuk. Dia berada di sebuah ruangan. Terdiam dan menunggu orang lain di ruangan itu berbicara duluan.

"Jadi... apa yang kau inginkan, adikku?"

"Kakak... apa benar Park Seok Hyun terbunuh?" tanyanya pada seorang pria dengan setelan jas rapi.

"Siapa? Si bajingan itu? Bukankah dia sudah dipecat?" tanya pria itu.

"Jangan pura pura tidak tau, kakak! Kau mengirim seseorang untuk membunuhnya kan?" tanya nya dengan ekspresi marah.

"Tenanglah, Sung Mi. Kalau kau diam saja, aku bisa memberikan separuh perusahaan ini padamu."

"Sudah kuduga kau akan mengancamku, kakak. Tapi, baiklah. Aku tidak akan membocorkannya. Tapi ingat dengan janjimu. Aku sudah membantumu untuk menyingkirkan Jung Ri waktu itu." jelasnya lalu pergi dari ruangan kakaknya.

"Tentu. Tapi aku tidak janji. Mungkin kau akan terbunuh saat akan menerimanya dariku." gumam pria itu sambil tertawa.

🔎🔎🔎

Annyeong guys!

Up kali ini gaje ya?

Makasih yang udah mau baca kegabutan author, hihi.

Tunggu kelanjutannya!

Kamsahamnida!!💜💜






 

GHOST DETECTIVE Ft. TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang