01 || Black Cat dan Irene

15 1 0
                                    

Warning !! Typo bertebaran
Happy reading !
°°°

"Hei kalian denger berita semalem nggak ? Ada beberapa rumah yang dapat kiriman 1 kepala mayat lho,"

"Gila, itu mah diteror namanya,"

"Kalau gue sih mending pindah rumah aja, serem kayak gitu,"

"Katanya sih pelakunya itu psikopat,"

"Idih jaman sekarang ada ada aja,"

Irene hanya diam mendengar obrolan para gadis yang duduk di samping mejanya. Topik obrolan yang entah kenapa mulai sering menjadi pembahasan. Tidak hanya para siswi, beberapa guru pun sempat terdengar tengah membicarakan hal yang serupa. Tentang psikopat.

Ia sama sekali tidak berniat untuk ikut membahas hal tersebut. Lagipula berita-berita tersebut sudah ia dengar dari berita yang ia tonton di televisi di rumahnya. Gadis itu hanya fokus menyantap mie ayam yang menjadi menu favoritnya di kantin sekolah. Di temani dengan jus sirsak yang menyegarkan.

Begitu selesai menghabiskan makanannya ia membawa mangkuk dan gelas kosong tersebut untuk dikembalikan. Tak lupa ia memberi sejumlah uang untuk membayar makanannya tadi.

Sudah hampir menuju ujian kelulusan. Itu artinya ia akan segera meninggalkan masa putih abu-abunya menuju jenjang yang lebih tinggi. Sayangnya ia tidak ada niatan untuk melanjutkan kuliah di manapun. Ia memilih untuk fokus terahadap bisnisnya yang tengah berkembang pesat.

Masih ada 10 menit sebelum bel masuk berbunyi. Irene berniat untuk membolos sampai jam pulang nanti. Itu bukan masalah untuknya, toh gedung sekolah ini adalah hasil dari proyek kerja sama dengan sebuah yayasan.

Irene masuk ke dalam kelas untuk sekedar mengambil tasnya. Beberapa pasang mata yang ada di dalam kelas 12 IPA 1 itu pun hanya menunduk ketika melihat Irene. Tidak ada yang berani menatapnya terang-terangan.

Sorot mata tajam serta aura yang kuat membuatnya sangat disegani. Bukan hanya di SMA Kejora, tapi juga di sekolah-sekolah lain.

Setelah mengambil tasnya gadis itu bergegas pergi ke parkiran dimana mobil nya berada di sana.

Tanpa perintah apapun, satpam yang menjaga gerbang sekolah langsung membukakan gerbang untuk Irene.

Mobil sport itu langsung melaju membelah jalan raya yang tidak begitu ramai.

°°°

"Ada apa ini ?" tanya Irene tepat setelah ia memasuki pintu utama markas Black Cat.

Di hadapannya sudah ada tiga anggota Black Cat yang terluka. Mereka tengah mengobati lukanya dibantu dengan anggota lainnya.

"Mereka dikeroyok dadakan," ujar Aldi, salah satu anggota Black Cat kepercayaan Irene.

"Siapa ?"

"Geng Angkasa,"

Seketika tangan Irene mengepal kuat dan rahangnya mengeras. Kaki jenjangnya pun langsung menendang sebuah kursi kayu yang ada di dekatnya hingga terlempar cukup jauh. Semua anggota Black Cat sadar bahwa saat ini ketua mereka tengah menahan amarahnya.

Inilah Irene. Gadis berusia 18 tahun dengan nama lengkap Irene Natalia Christine. Dia adalah gadis dengan pesona kecantikan yang sangat memikat, sorot matanya tajam, dan memiliki tubuh ideal bak seorang model.

Namun dibalik paras cantiknya dia adalah ketua geng nomor satu di Indonesia bernama Black Cat. Geng ini ia dirikannya sendiri dengan susah payah sejak awal memasuki dunia putih biru.

Anggota Black cat sendiri semuanya adalah laki-laki. Namun Irene sama sekali tidak mempermasalahkan itu. Justru ia tidak ingin ada perempuan lain yang masuk ke dalam gengnya, karena menurutnya kebanyakan perempuan lain itu sangat lemah hatinya.

Bloody gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang