Sembilan

2.8K 167 12
                                    

Typo is everywhere





Warn!!! mengandung unsur gaje dan membosankan!!!

Just fanfiction okay^^

Voment juseyo^^

Happy reading^^

----------------------------------------------

•A few days later•
-08.30.KST-

Jantung yang berpacu dengan cepat,helaan nafas yang terus di keluarkan,bibir yang terus digigit,jari-jari tangan yang bertaut satu sama lain.

Lisa terus membuat gerakan random sejak tadi,kaki jenjangnya tidak berhenti bergerak,dia terus berjalan mondar mandir di dalam ruangan yang tampak sedikit berantakan itu,dengan hanya diisi dirinya seorang di dalamnya.

Dirinya gugup setengah mati,hari ini,beberapa saat lagi,dia akan benar-benar resmi melepas masa lajangnya.

Ya,hari ini,beberapa saat lagi,dia akan mengucap janji di altar,dan resmi menikah,dengan Oh Sehun tentunya.

Beberapa hari sudah terlewati,dan hari ini adalah hari pernikahannya dengan Sehun, walaupun pernikahan ini tidak di dasari perasaan mendalam yang mengikat dirinya dengan Sehun,tapi tetap saja rasa gugup selalu menghampirinya,pernikahan termasuk hal penting yang menyangkut masa depannya,dan hidupnya.

Diantara rasa gugup itu,terselip rasa takut sebenarnya,dia takut,bagaimana jika semua yang sudah dia pilih untuk tetap dia jalani justru akan membuatnya semakin sulit???Hanya bersandiwara, namun sepertinya akan sangat berpengaruh besar pada kehidupannya,terlebih pada karirnya yang sudah 7 tahun dia lakoni.

//Jangan bingung,ada perubahan sedikit disini,di part 1 emang awalnya tertulis kalo Lisa udah menjalani karirnya selama 5 tahun,tapi disini ku ubah jadi 7 tahun yah,jangan protes oke^^//

"Huffftt..."

Entah sudah menjadi helaan keberapa kalinya yang Lisa keluarkan hari ini,dia terus menghela nafas sejak tadi.

Melangkah ke arah cermin,Lisa berdiri menatap pantulan dirinya di cermin,melihat wajahnya sendiri,tersirat jelas kegugupan di wajahnya.

Tok tok tok...

Terlalu banyak beradu dengan pikirannya,Lisa bahkan sampai tersentak hanya karena suara ketukan dari pintu di ujung sana.

"Lisa-yaa...kau sudah siap??..."

Hyomin memanggil putrinya dari depan pintu,memastikan apakah Lisa sudah siap ataukah belum.

"Ah...ne eomma..."

Lisa kembali menatap pantulan nya di cermin,memejamkan mata,tangannya saling menggenggam satu sama lain, menghembuskan nafas dan berucap.

"Tidak Lisa...kau bisa...tenanglah..."

Lisa menghembuskan nafas berusaha menenangkan dirinya yang sedikit bergetar,kakinya melangkah membawanya ke arah pintu danberusaha membukanya,memberikan senyuman terbaik untuk ibunya.

"Eomma..."

Hyomin tersenyum sendu memandang putrinya,dia benar-benar ingin mengucapkan ratusan kata maaf,namun putrinya sudah membuatnya berjanji untuk tidak merasa bersalah lagi,yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah tersenyum menyemangati putrinya.

"Wah...eomma sampai tercengang melihatmu,kau cantik sekali hari ini...aigoo orang-orang tidak akan mengalihkan pandangan mereka darimu sedikitpun nanti..."

Believe Me||HunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang