3. Keciduk

513 317 720
                                    


"Jessica Bianca."

"Hadir bu," ucapnya sambil mengangkat tangannya.

"Kanamian Rey Pratama."

"Kanamian Rey Pratama," ulang ibu guru itu.

"Ada yang tau dia kenapa tidak masuk?" ucap ibu guru kepada semua muridnya.

Sedangkan disalah satu kursi, arka tertawa pelan "kayaknya Mian bakal dihukum tuh," ujarnya pada Rizky.

Ibu guru itu menuju tempat duduk Arka "Arka, Mian kemana?"

"Mana saya tau bu, saya bukan pacarnya bu," jawab Arka.

"Jangan bo-,"

Tok tok tok

Ibu guru itu pun menuju pintu kelas dan membukanya.

"Assalamualaikum bu," ucap seseorang sambil tersenyum.

"Darimana aja kamu bisa bisanya telat lagi di jam pelajaran saya," ketus sang ibu guru.

"Jawab dulu bu salamnya biar berkah"

"Waalaikumsalam," terus melanjutkan " alasan apa lagi sekarang?".

"Hehe bu, kucing tetangga lahiran bu."

"Halah basi, kemarin kamu bilang ayam tetangga bertelur . Terus besok besok singa tetangga bertelur gitu?"

"Singa bertelur ya bu?" Ucap Arka yang dibalas dengan gelak tawa semua murid dikelas.

"DIAM KALIAN," semua murid di kelas itu pun langsung terdiam.

"Kemarin ibu maafkan tapi sekarang tak bisa dibiarkan."

"Sekarang simpan tasmu lalu lari di lapangan 5 putaran."

"Tapi bu-,"

"Tambah jadi 7 putaran."

"Kok ditambah lagi bu."

" 9 putaran."

"OKEH SIAP BU," ucapnya mungkin jika ia mengelak lagi hukuman itu akan terus bertambah. Dia menyimpan tasnya lalu langsung lari menuju lapangan.

****

Daisy termenung bosan dengan pelajaran Matematika kali ini. Entah kenapa jadi terlihat membosankan padahal biasanya dia sangat antusias karena matematika adalah pelajaran kesukaannya.

Dia melihat keluar jendela. Melihat kebawah lapangan ada sosok laki laki sedang berlari sendirian. Pasti dia sedang dihukum pikir daisy. Dia terus melihat kebawah sana.

Dan entah kenapa juga. Laki laki yang sedang berlari itu lebih menarik dipandangi daripada soal soal matematika.

Tiba tiba laki laki itu berhenti berlari lalu membalikan badan dan melihat ke atas kelantai dua tepat kelas daisy berada. Dia tersenyum kepada daisy dan daisy pun ikut tersenyum. Sepertinya daisy sedang tidak sadar.

Laki laki itupun melambaikan tangannya kepada daisy.

"Sy."

Yang dipanggil tidak menoleh.

"Daisy," lebih mengeraskan suaranya.

"Eh eh iya kenapa," jawab Daisy panik.

"Kamu gak kenapa napa kan soalnya dari tadi kamu ngelamun terus," Tanya Vera cemas.

"Gak kok gak kenapa napa," Daisy menelungkupkan kepalanya. Dia jadi salting sendiri.

****

Sekarang waktu menunjukan bahwa sudah saatnya istirahat. Murid mulai berdatangan ke kantin.

For DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang