Sakit itu yang aku rasakan saat mencoba untuk bangkit, sakit sekali!. Lebih tepat nya dibagian perut. Dan tidak ada satu orangpun yang berada dikamar ku. Apa?! aku dikamar? Siapa yang membawa ku kesini?
Apa yang terjadi sebenarnya nya?, batinku.
Tok
Tok
Tok
"Non, ini Bibi."
"Masuk aja Bi."
Bibi pun masuk dan menaruh nampan yang berisi makanan. Ia melihat ku dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Non, makan dulu yah abis itu minum obat," Aku hanya mengangguk karna sakit disekujur tubuh ku belum mereda. Ia menyuapi ku dengan begitu telaten.
"Bi."
"Iya, Non."
"Sebenarnya apa yang terjadi?"
"Non tadi pingsan didepan, terus ada cowok ganteng yang bantu Non bawa kesini."
"Cowok?"
"Iya, Non."
"Siapa nama nya, Bi?"
"Bibi lupa siapa namanya, tapi kalau gak salah Kevin."
"Kevin?"
Bukankah dia yang tadi mengantarku pulang?.Seingatku tadi dia sudah pulang. Apa Bibi tidak salah menyebut namanya?.
"Ini, Non minum," Aku hanya menurut saja dan selang beberapa menit aku langsung minum obat yang diberi Bibi. Tidak lama Bibi keluar dari kamar ku.
Apa benar itu Kevin?, batinku.
***
Baru saja aku memikirkan dia, tapi kenapa perasaan ku tidak enak seperti ini. Tanpa berpikir lagi aku langsung menyuruh Pak Supir agar balik ke rumah yang tadi.
Setelah sampai aku terkejut. Tanpa mengulur waktu aku langsung menghampirinya.
"Pak tunggu sebentar," Pak supir hanya mengangguk.
"Zo, bangun. Hei!," sambil ku tepuk pipinya pelan.
"Zo, bangun!" Aku melihat sekitar. Sepi, sepi sekali!.
Apa disini tidak ada orang?, batinku.
Aku panik setengah mati, langsung saja ia aku gendong ala Bridal style.
Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum. Hallo, apa ada orang?" Tidak lama ada seorang wanita paruh baya yang membuka kan pintu.
"Waalaikumsalam. Astagfirullah, Non. Kenapa ini?"
"Saya tadi liat dia sudah tergeletak disana, mungkin dia pingsan."
"Ya sudah. Ayo bawa ke kamarnya."
Aku pun masuk ke dalam kamar dan menurunkan nya dengan sangat hati-hati.
"Tunggu sebentar, Bibi mau panggil Dokter," Aku hanya mengangguk saja.
Aku memperhatikan dia, sangat cantik. Kulit putih, alis tebal, bulu mata yang lentik dan bibir yang berwarna merah alami. Rasanya ingin aku lumat sekarang juga. Eh, ada apa dengan pikiran ku. Oh shit!.
"Zo, kamu kenapa?" ucapku sambil mengelus kepala nya. Badan nya panas.
Eh, Ada apa ini?, kenapa didalam badan ku ramai sekali. Seperti ada yang dangdutan. Oh my god!. Itu detak jantung, ganteng!.
Kenapa hatiku dag dig dug gini, batinku.
Tidak lama wanita paruh baya yang aku yakin Beliau pasti pembantu disini. Ia datang bersama Dokter. Aku pun menyingkir membiarkan Dokter untuk memeriksa Zozo. Tidak butuh waktu lama untuk memeriksa dan sudah selesai.
"Apa dia tidak makan dari kemarin?" tanyanya. Aku mengernyit kebingungan.
"Tidak, Dok," ucap Bibi.
"Apa dia mengalami benturan? Terutama dibagian perutnya," lagi-lagi aku bingung.
"Saya tidak tahu, Dok," ucap Bibi."Tadi saya melihat ada sedikit memar dibagian perutnya. Baiklah, ini resep obat nya dan jangan lupa ia harus menjaga pola makan."
Setelah Dokter memberikan resep obat, Bibi mengantarkan Dokter itu keluar.
Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?, batinku.
Aku memperhatikan dia dengan begitu cemas. Pikiran ku kemana-mana. Dimana Orang tua nya?. Apa Bibi tau sesuatu?. Ah, sebaiknya aku pulang saja dari pada aku semakin memikirkan yang tidak-tidak.
"Zo, aku pulang dulu yah. Semoga cepet sembuh."
Baru saja aku membuka pintu, aku terkejut. Ada Bibi dihadapan ku. Untung saja aku tidak menabraknya.
"Aden, mau kemana?" tanya nya dengan sangat ramah.
"Saya pulang dulu yah, Bi. Titip Zozo, pastikan nanti setelah dia bangun. Langsung di beri makan dan minum obat yah." Bibi hanya mengangguk dan kubalas dengan senyum tulus.
Baru beberapa aku melangkah.
"Aden, tunggu!"
"Iya, kenapa Bi?"
"Kalau Bibi boleh tau, nama Aden siapa?"
"Panggil aja saya Kevin," ucapku.
"Baiklah, Den Kevin." ucapnya sambil tersenyum ramah.
"Tidak usah pakai 'Den', panggil aja Kevin yah Bi," Bibi hanya mengangguk dan tersenyum.
"Baiklah saya pulang dulu."
"Hati-hati Den- eh Nak Kevin," Aku hanya tersenyum.
"Pak, ayo jalan."
"Baik."
Aku penasaran dengannya. Apa yang terjadi sampai-sampai dia tidak makan dari kemarin? dan memar diperut nya itu bekas apa?, batinku.
***
TBC
Hai Readers^_^
Silahkan komen sebanyak-banyaknya.
Semoga kalian suka>_<Maaf kalau part ini pendek, autor nya lagi pusing;v
Minal aidzin walfaidzin ya guys🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak yak;v
Silahkan follow me @nariyah_19

KAMU SEDANG MEMBACA
ZOZO
Novela JuvenilKegelapan sudah tidak asing lagi untuk ku. Kesunyian sudah menjadi teman abadi ku. Hati yang sudah hancur. Apakah akan kembali lagi seperti semula? Kurasa tidak. Hati yang sudah hancur tidak akan kembali dengan sempurna. Hanya waktu yang akan menja...