chapter 5

28 9 0
                                    

   Saat dalam perjalanan pulang pikiran ku sangat kalut setelah apa yang terjadi di Cafe. Aku tidak menyangka bahwa Kevin berani membentak ku. Selama 3 tahun aku bersama nya tidak pernah dia berlaku kasar apalagi membentak ku.

Kemana Kevin yang gue kenal? batinku.

   Aku mengendarai motor ugal-ugalan dengan kecepatan diatas standar. Terdengar sesekali beberapa umpatan dari pengendara lain tapi aku tidak memerdulikan itu. Tanpa sengaja aku melihat mobil nya Kevin. Ia melihat ku tapi tatapan marah dan kesal yang aku lihat dari matanya. Saat aku beralih kedepan dan menambah kecepatan aku tidak melihat bahwa ada sebuah mobil dengan kecepatan penuh.

Brakk!

Dugh!

Srrrrrtttt!!

   Aku terpental beberapa meter darah segar keluar dari pelipis dan hidung kesadaran ku perlahan mulai hilang. Ingin teriak minta tolong tapi aku tidak kuat sekujur tubuh ku rasanya sakit. Sakit sekali!

"Zo!!!," teriak seseorang yang bahkan aku tau itu suara siapa meski mataku tertutup.

"Zo! Bangun Zo!!" terdengar isakan kecil yang keluar dari mulut nya.

"Zo bangun! Gue minta maaf."

   Gelap! Aku sudah tidak sadarkan diri. Entah apa yang akan terjadi padaku apakah aku selamat atau tidak. Semoga saja tidak.

***

   Aku membawa nya masuk kedalam mobil dan menuju Rumah Sakit terdekat. Tak butuh waktu lama untuk sampai. Aku panik tak henti-henti nya aku menyalahkan diriku sendiri. Bodoh!

"Suster!!! Dokter!!!"

   Tak lama datang seorang suster dengan membawa brankar dan menuju ruang UGD.

"Mas tunggu disini saja."

"Tolong selamatkan sahabat saya, Dok."
Dokter hanya mengangguk dan segera masuk kedalam.

"Akhhhhh!! Bangsat!!! Ini semua gara-gara gue."

Bugh!

Bugh!

Bugh!

   Darah segar keluar dari tangan ku setelah memukul tembok untuk melampiaskan rasa sesal ku. Tak lama datang seseorang dan langsung memukul ku tanpa aba-aba.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Brengsek! Lo apain Zozo huh!!" Darah segar keluar dari sudut bibir ku yang sudah robek akibat bekas pukulan nya yang membabi buta.

   Aku tidak berniat untuk membalas pukulan nya karna aku pun merasa bersalah. Andai aku tidak bertengkar dengan nya pasti tidak akan seperti ini.
  
"Sabar, Yu." sambil berusaha menahan nya.

"Gue ga bisa sabar Ndre! dia udah bikin Zozo celaka."

"Iya gue tau kita tunggu dokter keluar ya."

   Setelah 30 menit Dokter pun akhirnya keluar. Aku segera bangkit dan menanyakan keadaan nya.

"Dok gimana Dok keadaan nya?"

"Ia mengalami beberapa luka dibagian tubuh dan benturan dibagian kepala. Untung nya benturan dikepala tidak terlalu keras jadi tidak ada luka serius."

"Apa saya boleh masuk kedalam?"

"Boleh, tapi jangan berisik biarkan dia istirahat dulu."

"Baik, Dok."
Setelah ia dipindahan ke ruang rawat inap aku langsung menghampiri nya.

"Zo maafin gue Zo," sambil memegang tangan nya yang bebas dari infus.

"Zo lo mau maafin gue kan? Gue bakal nungguin lo sampai lo sadar Zo."

***

   Terdengar suara handphone ku bunyi beberapa kali. Awalnya tidak ku angkat tapi karna mengganggu akhirnya aku angkat.

"Hallo, Ndre."

"Iya hallo, ada apa?"

"Zozo kecelakan!"

Deg

Deg

"Ndre! Andre!"

"Dimana dia sekarang?"

"Dirumah sakit yang gak jauh dari perempatan."

"Oke gue kesana."

"Gue ikut Ndre."

"Iyaudah ayo."

   Buru-buru aku mengambil jaket dan kunci motor diatas nakas dan langsung pergi ke rumah sakit.

Zo, ini yang gue khawatirin kalau lo lagi ada masalah, batinku.

   Setelah sampai aku langsung masuk kedalam bersama Bayu dan bertanya kepada suster. Ternyata Zozo ada diruang UGD sontak saja aku dan Bayu langsung lari kesana. Ketika sampai aku kaget ternyata ada Kevin disini.

Apa ini gara-gara Kevin?, batinku.

   Keadaan nya sangat memprihatinkan tangan berdarah penampilan acak-acakan. Tiba-tiba Bayu memukulnya tanpa ampun aku hanya bisa menahan dan menenangkan nya. Sebenernya aku juga kesal sama Kevin tapi begitu melihat kondisinya ku urungkan saja niat ku.

   Setelah Dokter keluar begitu terlihat sangat khawatir Kevin terhadap Zozo dengan tidak sabar dia bertanya dan setelah Zozo dipindahkan keruang rawat inap ia langsung masuk kedalam sempat ditahan oleh Bayu tapi aku mengisyaratkan biarkan dia masuk kedalam.

   Saat didalam Kevin begitu terlihat sangat menyesal dan khawatir. Ia selalu bilang minta maaf sampai ketiduran. Aku pun sebenarnya khawatir tapi aku biarkan untuk Kevin saat ini. Aku mengajak Bayu pulang agar mereka berdua saja untuk saat ini.


***

TBC

Hai Readers^_^
Silahkan komen sebanyak-banyaknya.
Semoga kalian suka>_<

Jangan lupa tinggalkan jejak yak;v

Silahkan follow me @nariyah_19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZOZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang