-PROLOG-

31 5 18
                                    

                                             ◦»♪♪♪«◦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                             ◦»♪♪♪«◦

                                                 ♪♪

                                                  ♪

Matahari sudah bekerja sebagaimana mestinya. Cumolonimbus nampak masih meliburkan dirinya, hari ini. Burung-burung juga tetap menjalankan tugasnya, bernyanyi, sebagaimana mestinya. Berduet mesra dengan hiruk pikuk kota metropolitan, yang masih terjaga kehidupannya.

Hari ini terlihat cerah, seperti biasanya. Hanya saja, itu tidak berpengaruh bagi gadis bernama Aramitha Pachycephalosa. Hari ini adalah hari yang lumayan berat untuknya. Tentu saja. Hari ini Ara tengah mengikuti olimpiade sains, mewakili sekolahnya, di tingkat nasional.

Kini, Ara tengah bergulat dengan soal-soal olimpiade, dalam ruangan yang telah disediakan. Dalam ruangan yang ditempati Ara, ada sekitar dua puluh orang, yang terdiri dari siswa SMP dan siswa SMA, yang jumlahnya masing-masing sepuluh orang. Memang olimpiade ini diadakan bersamaan antara tingkat SMP dan SMA, namun lawannya masih sederajat mereka. Penempatan para pesertanya juga diselingi antara siswa SMP dengan siswa SMA, untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan.

Pikiran Ara masih terfokus, pada sebuah soal biologi, sampai akhirnya sebuah suara menginterupsi.

"Waktu kalian tinggal lima belas menit lagi untuk menyelesaikan semuanya." Suara salah seorang panitia pengawas ruangan itu, berhasil membangkitkan secuil kepanikan dalam diri Ara.

Bagaimanapun juga, Ara harus memberikan yang terbaik untuk sekolahnya, mengingat ini adalah kali terakhir dia menjadi perwakilan di sekolahnya. Ya, sebentar lagi Ara akan lulus dari sekolah menengah pertamanya.

Ara menggaruk-garuk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal, sebelum melanjutkan kegiatannya, mencoret-coret lembar jawaban. Mungkin Ara berhasil lolos ke tahap final karena keberuntungannya. Namun Ara tidak bisa terus-menerus bergantung pada dewi fortuna. Kemampuannya juga masih terbilang cukup memadai.

"Waktu habis. Silakan tinggalkan pekerjaan kalian di atas meja masing-masing dan kalian bisa meninggalkan ruangan ini." Sebuah suara menginterupsi, lagi.

Ya, setidaknya Ara sudah berusaha semampunya. Selanjutnya, ada pada Tuhan.

                                        ◦»♪♪♪«◦

Ara berlajan gontai menyusuri koridor kelas X, SMA Losteus. Ya, olimpiade kali ini bertempat di gedung SMA Losteus. Hari ini, suasana SMA Losteus memang terasa lengang, para penduduknya tengah diliburkan karena kegiatan olimpiade. Hanya ada peserta olimpiade dan para panitia yang berkeliaran di sekolah ini.

Seharusnya ini menjadi kesempatan emas bagi Ara untuk berkeliling menjelajahi SMA impiannya ini, bukannya malah terlarut dalam pikirannya mengenai hasil olimpiadenya nanti.

Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang