Saat berusia 6 tahun kita masih anak kecil yg sangat polos, tak pernah sekalipun terlintas dibenak setitik pun masalah, baik itu masalah keluarga, lingkungan atau diri kita sendiri? we’re fucking innocent, right?
Saat berusia 11, 13, atau 15 tahun semuanya mulai berubah sedikit, beberapa mulai mengenal lingkungan baru dan mulai berteman dengan dunia luar, yeah… it’s good? I don't know…
Saat seseorang menginjak usia 17, 18 atau mungkin 20 tahun semuanya sudah berubah dengan sangat drastis, kita sudah mulai membaur dengan dunia, bersahabat, jatuh cinta atau melakukan sesuatu yg gila? I’m not surprise…
Well…
Tapi itu bukanlah hidupku
Hidup kami…
Mingi, begitulah mereka memanggilku meskipun ada beberapa orang yg memanggilku dengan sebutan aneh tapi aku tak peduli soal itu
Saat usiaku 6 tahun aku sadar kalau aku hampir tak punya selera humor seperti anak-anak pada umumnya
“hei mingi… kenapa presiden tak melangkah dengan kaki ini?”
“......”
“karena ini adalah kakiku, got it? Ayolah itu lelucon… tak usah terlalu bingung hahahaha”
holy shit…
Saat usiaku 11 tahun aku tak sengaja menumpahkan minyak panas pada kakiku sendiri tapi aku tak menangis seperti kebanyakan bocah seusiaku
“astaga mingi kenapa dengan kakimu?!”
“tidak usah peduli aku tidak apa”
Saat usiaku 15 tahun aku menemukan anak tupai yg sedang sekarat di belakang rumah aku tidak tau harus berbuat apa jadi aku memukulnya dengan batu sampai mati
What? Setidaknya kalau dia mati tak akan menderita lagi kan?
Saat aku melakukannya aku sadar kalau itu membuatku puas entah karena apa, jadi aku melakukannya lagi dan lagi dengan objek yg berbeda
Aku bisa mengingat dengan sangat jelas setiap objek dan aku berencana melakukannya dengan yg lebih besar
“oh hai mingi kita bertemu lagi, aku hanya ingin bilang… rap mu payah”
“mati saja kau”
Saat usiaku 22 aku mulai merasakan sesuatu yg sedikit berbeda dari setiap moment sialan yg terjadi dalam hidupku
Well… aku jatuh cinta pada yunho, pria aneh yg sialnya membuatku tertarik… i don't know, sebenarnya tak bisa kubilang cinta aku hanya merasa berbeda jika ada didekatnya
And… dari sinilah semuanya dimulai…
……….
Menjadi CEO memang tak mudah dan bisa kubilang sangat sangat sangat sialan...
Laporan bodoh itu tak henti-hentinya masuk dan terus menumpuk di meja kerjaku, bahkan aku sempat berpikir kertas-kertas itu bisa saja membunuhku suatu saat nanti, but who care… i need fucking money for my shitty life…
Well… tapi ada saat tertentu dimana aku tak ingin berurusan dengan tumpukan sampah-sampah itu
Aku sering berbaring menghadap langit mengamati warnanya yg membosankan tapi menenangkan...
Entahlah… aku sendiri bingung kenapa aku menyukainya, saat aku melihat warna bodoh itu aku merasa sangat lepas… rasanya seperti aku sedang melebur kedalamnya
Untuk sesaat aku merasa sangat bebas dan suci… seperti angin… tupai… anak anjing… atau seorang bayi kecil…
Yeah…aku berharap bisa menemukan tempat dimana aku akan merasakan semua itu selama sisa hidupku meskipun aku sadar kalau itu sangat mustahil…
Mustahil sampai aku bertemu dengannya…
Kurasa mingi berbeda dengan para keparat yg sudah pernah aku temui seumur hidupku
.........
“hei mingi…”
“hmmm…”
“kau bebas?”
“ya”
“aku menonton busking mu kemarin”
“sungguh?”
“ya… dan aku hanya ingin bilang… rap mu payah”
“mati saja kau”
Aku tidak tau… tapi kurasa yunho berbeda, dia sangat aneh dan sulit ditebak kurasa dia cocok untuk rencana manisku…
Tbc