Cp.4

917 53 18
                                    

"Kau tinggal sendiri?"

"Tidak, aku tinggal dengan ayahku"

"Siapa ini?" Kata yunho sambil menunjuk ke arah pigura tua yg ada di atas perapian

"Itu ayah dan ibuku saat masih muda"

"Benar-benar mirip denganmu" setelah meletakkan benda itu yunho melangkahkan kaki ke dapur dan langsung mengobrak-abrik isi lemari serta kulkas mingi

"Apa-apaan ini… kau tidak punya bahan makanan sama sekali?"

"Aku dan ayahku lebih sering memesan makanan"

"Ya ampun…" setelah mengambil sebungkus roti yunho kembali ke ruang tamu dan disana dia bertemu penghuni yg lain, well… siapa lagi kalau bukan ayah mingi

"Hei mingi…tidak biasanya kau pulang cepat, dan lihat ini… apa dia pacarmu?"

"Tidak-"/"ya"

"Oh Great! Akhirnya mingi punya kekasih, aku tau kau pasti mempertimbangkan hal itu, siapa namamu dear?"

"Yunho"

"Ah… yunho, silahkan duduk aku akan segera kembali"

Setelah pria itu pergi yunho dan mingi pun duduk diam tak terlalu peduli satu sama lain sampai ayah mingi kembali lagi kesana

"Apa ini… kenapa kalian sangat diam?"

"Memang kami harus apa?"

"I dunno… mungkin membicarakan tentang kencan, jalan-jalan, menghabiskan waktu bersama atau mungkin… hal-hal yg sedikit seksual?"

"Tolong jangan bahas itu…"

"Ayolah nak… kita semua pria apa yg kau takutkan? Kurasa yunho juga tidak terganggu, bukan begitu yunho?"

"Mungkin mingi tidak tertarik dengan seks"

"Shut up…"

"Ya… dia memberitahuku kalau dia gay beberapa tahun yg lalu, aku sedikit terkejut tapi tidak apa selama dia senang itu tidak masalah, lagipula berhubungan dengan pria tidak serumit dengan wanita, ok aku akan pergi bekerja sampai jumpa kids"

"Oh wow...Dia benar-benar ayahmu… mulut kalian sama-sama brengsek" kata yunho setelah pria itu pergi menjauh dengan mobilnya

"Aku bahkan ingin memukul wajahnya…"

"Lakukan saja…aku akan sangat senang melihatnya" begitu selesai mengunyah makanannya yunho langsung menghampiri mingi kemudian meraba dada pria berambut merah itu

"Apa yg kau lakukan?"

"Aku serius soal tawaranku…"

"Ya… tapi aku tidak, jadi jauhkan tangan cantikmu itu dariku" bukannya menurut yunho justru tertawa dan malah semakin berani membuka kemeja yg dikenakan mingi

"Kau takut pussycat?"

"Aku tidak akan minta maaf kalau kau kesakitan" seringai yunho pun semakin lebar saat mingi mendorongnya membuat tubuh itu tersemat sepenuhnya dibawah

"Tidak masalah… aku bukan pengecut sepertimu"

"Kau memang bukan pengecut you're bitch" tak mau membuang waktu lagi yunho langsung menarik wajah mingi kemudian menciumnya liar, permainan pun diladeni dengan sempurna oleh mingi yg sekarang tengah sibuk membuka pakaian yunho membuatnya half naked

"Hnghh...uhhh… minghii…" erangan pelan pun keluar dari bibir yunho saat si rambut merah mencium Salah satu nipplenya

"Anghhh...hhhahh… fuck!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fxxking Life! (Yungi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang