PART :33 Kabur.

17 10 0
                                    

Gw terbungkam akan kata-katanya yang bisa mengancamku. Namun jika aku tidak memilihnya mungkin akan jadi masalah.

~~~

"Faza... Ini obat kamu."

Mamanya terhenti, kenapa hening dan canggung begini. Ayahnya menarik nafas dalam-dalam lalu keluar dari kamar anaknya.

Sedangkan Mamanya tidak tahu kenapa suaminya pergi. Ia menyimpan obat Faza di atas meja lalu menyusul suaminya.

"Kenapa?" Tanyanya dengan memegang pundak Ayah Faza.

"Faza marah."

"Kenapa lagi?"

"Nggak tau... Mungkin ia sudah besar jadi sudah menentang orang tua."

"Dengar... Faza mungkin ada masalah, jangan begitu... Yang nantinya ia pergi lagi dari rumah."

Ayahnya mengangguk lalu pergi ke kamar kerjanya. Begitupun Mamanya, ia kembali kekamar Faza.

Namun sebelum ia membuka pintu Faza, suara bel berbunyi dari luar. Dan lagi Empok tidak ada dirumah. Jadi ia harus membukanya sendiri.

"Iya... Siapa?" Katanya dengan menuruni tangga.

"Kiki... Ayo masuk!!!"

Ternyata Kiki, ia datang dengan berpakaian rapi. Ples gayanya yang ala korea. Jadi Mama Faza tambah suka.

"Ganteng banget... Dari korea? kok pakaiannya begini. Emang mau kemana?"

Kiki masih menatap ke sekeliling rumah Faza. Nampaknya orang yang ia cari belum muncul dari tadi.

"Tan... Faza dimana?"

"Faza dikamar sakit,"

"Sakit apa tan...?"

"Kakinya... Oh iya, kan kamu ikut dengannya persami. Kenapa kakinya bisa terluka?"

"Emang parah ya tan?" Tanyanya yang mulai cemas.

"Tidak sih... Tapi Ayahnya cemas. Dan Faza tidak suka jika orang-orang berlebihan. Jadi ia sempat berdebat dengan Ayahnya." Jelasnya

"Apa saya boleh bertemu dengannya?"

"Kenapa tidak, naik aja dulu tante mau ambil sesuatu di dapur."

Kiki langsung lari ke atas. Dan masuk kekamar Faza tanpa mengetoknya terlebih dahulu.

"Faza," panggilnya, yang mulai dekat.

Hari ini mood Faza benar-benar tidak ada. Ia juga menghiraukan kedatangan Kiki.

"Kamu kenapa?"

Mereka sudah bertatap mata. Kenapa tidak, Kiki langsung mendekat. Karena Faza tidak berbalik dari tadi.

"Kamu tidak papa?"

Faza menutup wajahnya dengan menarik selimutnya.

"Kenapa kesini?" Tanyanya didalam.

Kiki menarik kursi kecil dikamar Faza. Lalu duduk didekatnya.

"Kan gw mau ngajak lo pergi--"

"Tapi gw nggak mau." Potongnya.

"Jadi lo nolak gw nih?"

"Udah sana. Lo masih marah sama gw!!"

"Marah? Gw nggak marah, cuman tadi kesal aja."

"Bukan masalah gw!!"

Kiki mengelus-elus dadanya. Ia harus bersabar, ini merupakan cobaan cinta buatnya. Dasar bucin.

MISS RIGHT (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang