PART :45 Sebenarnya.

11 7 0
                                    

Dicintai ataupun mencintai, semuanya sama-sama berdosa (pacaran).

~~~

Mereka tiba bersamaan di kediaman Fauzan. Cukup sunyi, hanya keluarga Faza yang datang. Mungkin di hari H keluarnya akan datang.

Faza langsung masuk ke dalam kamar Faura, dari dulu ia sangat menyukainya. Dan lebih lagi, Faura memiliki banyak ilmu. Baik itu agama ataupun yang lainnya. Faza sendiri sangat takjub dengan wanita yang kini telah memakai cadar.

"Faura?" Panggilnya di depan pintu, ia hanya memastikan apa itu Faura atau bukan. Karena kemarin Faura belum pakai cadar.

Ia melangkah lambat, ditemani tatapan wanita yang menyipitkan mata. Apakah ia tersenyum?

"Faza, ayo sini." Panggilnya.

Ternyata itu suara Faura yang begitu lembut.

"Faura? Kamu sudah pakai cadar?" Ucapnya berdiri di hadapan wanita tersebut.

"Iya, ayo duduk disini." Faura menepuk sofa kecil di sebelahnya.

Faza masih menatapnya tidak percaya. Matanya selalu memandang Faura dari atas hingga bawah. Hingga Faura merasa tidak enak di pandang begitu.

"Sudah... Jangan di tatap lagi," katanya malu.

"Maaf, oh iya... Tadi Fauzan bilang kalau dia mau hafal alquran apa itu benar?"

"Iya Fauzan sebenarnya masuk di pondok, tapi ia memilih di SMA bersama temannya, hingga akhirnya Ayah memutuskan untuk Fauzan menghapal di rumah saja dulu."

"Oh jadi gitu, Faura gw mau belajar."

"Belajar apa?"

"Besok ada seleksi jadi gw harus ikut."

"Seleksi?"

"Iya... Cuman seleksi cepat tepat."

"Bagus dong."

"Tapi gw malas."

"Kenapa? Tunggu saya ambil sesuatu buat kamu pelajari."

Faura berdiri dan membuka lemari bukunya, lalu mengambil satu buku dari ribuan buku disana.

"Ini..." Ucapnya kembali duduk.

"Hm... Gw mau tanya, lo enggak panas, soalnya gw lihat lo pakai kaus kaki terus itu pakai kaus tangan."

"Ya tidak lah."

"Masa sih?"

"Kalau kamu pakai, nanti semuanya sudah terbiasa, ini kamu baca siapa tau membantu."

"Oh... Iya iya."

Faza mengambil buku tersebut dari tangan Faura. Namun masih banyak pertanyaan yang mau ia katakan. Entahlah, ia merasa sudah cukup dulu. Nanti Faura berpikir kalau Faza itu banyak tanya.

"Kak...!!!" Panggil Fauzan yang menerobos masuk ke kamar Kakaknya.

"Gw sudah lihat muka calon Kakak Ipar!!!"

Krik krik....

Hening datang tiba-tiba. Faura tidak bereaksi apapun. Malahan Faza yang penasaran.

"Faza?" Fauzan tidak menyadari kalau Faza ada disana.

"Lo lihat dimana suami Kakak lo?" Katanya penasaran.

"Calon,"

"Iya iya calon."

"Mau lihat enggak?"

"Mau!!!"

"Gw tanya Faura."

Skatmat Fauzan bikin Faza emosi. Kiki maupun Fauzan sama saja. Apa mereka saudara yang terpisah? Emang ini sinetron hahaha.

MISS RIGHT (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang