CHAPTER 5

32 5 0
                                    

Aku dan Dilla pun duduk dikursi yang kosong sambil menunggu kak kevin, kak Fauzan dan kak faisal memesan makanan. Tak butuh waktu lama mereka bertiga telah selesai memesan makanan dan kami berlima berjalan menuju ke Gazebo untuk memakan makanan kami.

"dilla satu sekolah sama safa?" tanya Fauzan.

"enggak, Dilla beda sekolah sama safa." jawab Dilla.

"oh, dilla sekolah dimana?" tanya Fauzan.

"Dilla di SMA Nusa Bangsa  kak, tapi itu juga murid baru." ujar Dilla.

"tadi nya dimana?" tanya Fauzan.

"pesantren di daerah kuningan masih sekitar sini kok kak. Cuman salafi." ucap Dilla. Fauzan memanggutkan kepalanya.

"Kak adiba gak ikut fa?" tanya kevin.

"enggak kak lagi sib-" belum sempat safa menyelesaikan ucapannya. tiba-tiba ada dua orang lelaki yang terjatuh di depan Safa, dilla, Kak kevin, kak Fauzan dan kak Faisal.

Bukk...

"aduh... " ringis kedua lelaki tersebut.

"eh jatoh itu." ucap Dilla kaget.

"bukan adek kelas gue tuh." ucap Fauzan seraya tertawa.

"kasian itu." ucap Safa ikut tertawa.

"bukan adek kelas gue juga tuh." ucap Kevin.

Dua lelaki yang terjatuh tersebut  segera bangun dari terjatuhnya. Mereka segera berlari ke arah gazebo menghampiri keluarga yang sedang tertawa.

"astagfirullah..." ucap Dilla.

"mau kemana lagi? " tanya Kevin, seraya meredakan tawanya.

"kemana aja terserah kakak. " jawab Safa.

"yaudah jalan-jalan aja dulu. " ucap Kevin.

Kami semua pun beranjak dari tempat duduk, dan berjalan keluar gazebo. Aku dan dilla mengikuti langkah kak kevin, kak fauzan dan kak faisal yang berjalan di depan. tiba-tiba kak kevin memberhentikan langkah kakinya.

"kita ke sini aja ya liat nasyid. " ucap kevin seraya menunjuk ke arah area panggung utama yang sangat ramai.

"Boleh." ucap safa.

Kami semua memasuki area panggung utama tersebut. Aku dan dilla mengikuti  kembali langkah kaki mereka. Namun. Banyak pasang mata yang melihat ke arah kami terutama kaum lelaki.  Saat aku dan dilla masuk tidak tersisa kursi yang kosong sehingga aku dan dilla hanya berdiri.

"kakak nyari kursi dulu." ucap kevin. Aku dan dilla pun mengangguk kan kepala. Sedangkan  kak fauzan dan kak faisal mereka berdua sedang mengobrol dengan teman-temannya.

Kevin membawa dua kursi kosong,  "nih ayo duduk. " ucap kevin.

Aku dan dilla pun duduk di kursi kosong yang di bawa oleh kevin.

"kakak nya gak duduk?" tanya dilla.

"enggak kalian aja yang duduk." ucap kevin.

"kita di belakang ya, kalau butuh apa-apa panggil aja ya." ucap Fauzan.

"iya kak." jawab safa dan dilla.

Safa dan dilla terus fokus menonton acara nasyid sesekali mereka tertawa dan bercanda gurau.

"Mau photo sama gatot (boneka badut) gak?" tanya fauzan.

"dilla mau gak?" tanya safa kepada dilla.

"enggak deh fa malu." jawab dilla.

"yaudah kita ke galeri poto aja." ucap faisal.

"yaudah ayok." ucap safa.

Safa dan dilla pun beranjak dari tempat duduknya dan keluar area panggung utama mengikuti arah langkah kaki kak kevin, kak fauzan dan kak faisal.

Sesampainya di area galeri poto kembali banyak pasang mata yang menatap ke arah safa dan dilla. Mungkin karna safa dan dilla berjalan bersama ketiga lelaki di belakangnya. Terutama dilla yang notabenya memakai cadar.

Sebelum kami masuk ke area galeri poto kami harus membeli tiket terlebih dahulu. Tapi anehnya aku dan dilla di perbolehkan masuk ke area galeri poto tanpa membeli tiket. Aneh bukan?memang!

Aku dan dilla pun segera menaiki tangga mengikuti  langkah  kak kevin.

"eh gue ke toilet dulu." ucap fauzan.

"yoi." ucap kevin dan faisal.

Setelah kepergiannya kak fauzan, kami berempat pun segera melanjutkan menaiki tangga. Kami berempat telah sampai di area galeri poto.

"mau masuk ke ruangan mana dulu?" tanya faisal. Karna terdapat beberapa  ruangan yang di jadikan untuk spot poto.

"ruangan yang ini dulu aja deh kak." ucap safa seraya menunjuk ruangan pertama .  Faisal pun menganggukan kepalanya.

Kami berempat pun segera masuk ke ruangan pertama. Di ruangan pertama terdapat tiga orang yang sudah menyiapkan kamera dan menjaga ruangan tersebut.

"ayo kak mau dimana spot fotonya?" tanya lelaki yang membawa kamera.

"tuh di yang ada kursi dulu aja deh." ucap kevin seraya menunjuk ke arah kursi.

"ayo deh. " ucap safa.

Kami berempat pun segera berjalan ke arah spot poto yang terdapat sebuat kursi yang sudah di hias.

"ayo kalian duduk di sini." ucap faisal seraya menunjuk kursi.

"enggak ah kakak aja yang duduk di situ malu." ucap Safa.

"kalian aja." ucap kevin.

"kakak aja deh." ucap safa dan suasana pun hening seketika.

"yaudah deh kakak yang duduk di sini." ucap Kevin akhirnya.

Hanya hal kecil saja kita diperdebatkan yang membuat lelaki yang memegang kamera pun tertawa melihat tingkah laku kita berempat.

Setelah itu akhirnya dengan pasrah kak kevin dan kak faisal duduk di kursi. Sedangkan safa dan dilla berada di pinggir sisi kanan dan kiri mereka.

"ayo gayanya mau gimana?" tanya lelaki yang memegang kamera.

"bebas ae." ucap kevin. Kami berempat pun segera bergaya dengan gaya masing-masing.

Cekrek....

Sang lelaki yang memegang kamera pun mengambil foto kami berempat. Dua kali kami berpoto setelah itu kami berempat pindah ke spot foto yang lain yaitu ke arah spot foto yang terdapat sepeda ontel. Setelah selesai dari spot foto ruangan pertama kami berempat beranjak ke arah ruangan ke dua dimana di sana terdapat sebuah balon-balon yang berwarna warni dan bola-bola yang sudah di beri warna. Dan di dinding pun terdapat  sebuah gambar warna warni yang di hasilkan dari infocus seperti gambar 3D. Kami berempat pun segera berpose seperti di ruangan pertama. Setelah selesai Berpoto-poto kami berempat keluar dari spot poto tersebut dan berjalan menuruni anak tangga satu persatu.





HAPPY READING!!

Follow my instagram.
Aku_sabilla

Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang