Hai gais. Maaf ya baru update nya sekarang, lagian gak ada yang ngingatin toh~

~~~

Suasana di kelas hari ini sangat serius. Semuanya fokus mendengarkan materi yang sedang di jelaskan oleh Mr.Jhope. Dimana sebentar lagi akan ada ujian akhir semester, jadi semua murid lebih fokus belajar dan mempersiapkan diri untuk ujian nanti.

Tapi beda halnya dengan Sherly yang saat ini tengah sibuk dengan dunianya sendiri dan tak jarang juga dia diam-diam menunjukan senyumnya. Mungkin yang melihatnya saat ini akan berpikir bahwa dia sudah gila.

"Sampai sini semuanya paham?"

Sherly langsung tersadar dari lamunan nya barusan dan beralih ke dosen yang ada didepan. "paham mister" jawabnya bersamaan dengan siswa yang lain.

"Baik, pertemuan kita sampai sini saja"

Dosen beranjak dari tempatnya dan pergi meninggalkan kelas di susul oleh siswa-siswa yang lain. Ada beberapa yang masih tinggal di dalam kelas termasuk Sherly dan Kinara.

"Sher, kamu kenapa sih hari ini kayak kurang fokus gitu" sambil menatap tepat di iris mata Sherly. "Jarang-jarang loh seorang Sherly bisa gk fokus kayak gini, biasanya juga dia yang paling rajin" lanjutnya.

Sherly terkekeh mendengar penuturan dari sahabatnya itu dan memilih untuk menggenggam tangannya "Gak kok Na, tadi cuma kepikiran sama sewa rumah yang belum dibayar. Sekarang kan lagi masa ujian, jadi gak sempat buat kerja paruh waktu" Sherly terpaksa bersandiwara, ia tidak ingin ada yang mengetahui tentang kejadian di UKS kemaren. Sedangkan Kinara hanya menatap Sherly dengan iba, seakan mengerti dengan situasinya saat ini.

~~~

"makan yg banyak Sher, tenang kali ini aku yg bayar"

Sherly hanya terkekeh sambil menunjukan gummy smilenya mendengar penuturan sahabatnya itu. Sepertinya hari ini ia harus melakukan workout agar perutnya tidak buncit. Hey,,siapa yg ingin menolak jika diberi tawaran makan seperti itu. Apalagi yg menerimanya adalah Sherly.

"Tumben baik banget Na, jangan nyesel ya klo balik-balik dompet milikmu sudah kosong" goda Sherly yg langsung mendapat jitakan dikepalanya.

"udah dibaikin malah bikin emosi, dasar ya!" ucap Kinara penuh emosi

"iya deh..iya, cuman becanda juga" gerutu Sherly, sambil mengusap kepalanya yg terasa sangat sakit.

Ting~

Ponsel Sherly berbunyi pertanda ada notifikasi yang masuk. Tak menunggu lama ia langsung men-cek ponselnya itu

Deandra Anggara

Sher
bisa ketemuan gk?

Ada hal yg harus kita bicarakan

Em,,oke

Dimana?

Di kafe samping kampus
read.

"Na, aku pergi dulu ya. Ada urusan mendadak" Sherly berdiri sambil menyimpun buku-bukunya kedalam tas.

"ah..iya, nanti kabarin ya" jawab Kinara lalu menatap kepergian Sherly.

~~~

Saat ini Sherly sedang duduk menyendiri sambil menunggu kedatangan seseorang, yg tak lain lagi adalah Dean.

Bisa dibilang cukup lama Sherly menunggu di kafe ini, bahkan pesanan miliknya sudah habis beberapa saat yg lalu.

Padahal Dean yg mengajaknya kesini, kenapa malah dia yg terlambat. dasar. Aku hanya bisa menghela nafas.

"maaf terlambat, sudah lama menunggu?" ya itu Dean.

"tidak terlalu, sekitar 45 menit yang lalu" sambil melipat tangan didepan dada dan menatap tepat di iris mata Jungkook.

Sementara yang ditatap hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "maaf, tadi ada urusan mendadak. Langsung keintinya saja.."

"ya?"

"kejadian kemaren..lupakan..aku tidak bisa menahan diriku waktu itu"

Apa?? Setelah mengambil ciuman pertamaku dia bilang lupakan. Oh.. sepertinya pria di depannya ini bermain dengan orang yang salah.

"Apa? apa maksudmu?!! setelah menciumku seenaknya kau dengan mudah berbicara seperti itu? cih.. dasar pria mesum dan brengsek" jawab Sherly dengan kata yang ditekan kan di 'mesum'

"hei, bagaimana kau bisa mengatakanku pria brengsek jika kau saja ikut menikmatinya pada saat itu" celotos Dean dengan muka yg sengaja dibuat sesongong mungkin.

Oke, aku merasa pipiku memerah sekarang. Tapi aku tidak boleh kalah oleh manusia setengah titisan dajjal ini.

"Ya, kau emang pria brengsek. Tiba-tiba muncul dan berbuat baik seakan kau adalah manusia yang berhati malaikat. Tapi setelah itu kau merusak mereka seenaknya." kini kesabaran Sherly sudah menipis tertutupi oleh kabut asap akan kemarahan yang disebabkan oleh pemuda didepannya ini. Dan itu semakin menjadi ketika mendengar jawaban yang membuat harga dirinya jatuh, bahkan sekarang dia merasa seperti di lecehkan.

"bagaimana jika kubilang bahwa niatku dari awal adalah untuk merusakmu." kini tangan Dean sudah berada di pipi milik Sherly. Mengusapnya perlahan, dan mendekatkan wajahnya mengarah kegadis tersebut.

"seperti yang kita lakukan pada malam itu.."





nah loh, apaan itu
juki kamu jangan macem" yaa

vote ama komen dong, biar aku semangat updatenya🙃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give Me ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang