7- Telat!

8.7K 480 33
                                    


  "Gue harap, hari ini gue ga ketemu si cowok songong itu lagi" Gumam Lova sambil menatap dirinya di pantulan kaca.

"DEK! UDAH SELESAI BELOM?!" Teriak Vano dari bawah.

  Lova mendengus kesal, kemudian langsung meraih tasnya, dan pergi ke bawah.
"Yuk" Ajak Lova.

"Gue gabisa anter va.. Gue ada kuliah pagi" cengir Vano.

"Trus lo tadi ngapain manggil gue ogeb?! Ah nyebelin banget sih! Kuliah pagi mulu!" Kesal Lova sambil menghentakan kakinya.

"Ya mau gimana lagi Va.. Gue bukan dosen"

"Yaudah terserah, gue pergi. Bye" Lova langsung keluar melalui pintu rumah. Dengan segera Vano mengejar dan meraih tangan adiknya itu.

"Va, gue mau ngomong dulu sama lo.." Cegat Vano.

"Apa lagi? Mau minta maaf karna gabisa nganterin gue? Fine. Gue maafin" Vano memajukan bibirnya kesal menanggapi sang adik.

"Ga gitu.. Semalem, mama telfon kalo temennya yang ngurus manajemen model itu mau lo masuk tempat mereka.. Lo mau ga?"

  Cukup menarik. Lova juga tidak ada kegiatan lain selain bersekolah, ia juga pasti nantinya jarang ke Bandung.
"Nama?" Tanya Lova.

"Starlight management" jawab Vano.

   Lova sontak membulatkan matanya sambil membuka sedikit mulutnya. "Yang bener lo? Ga boong kan kak?" Tanya Lova.

"Ya enggaklah, mama sendiri yang nelfon gue semalem.." Jawab Vano santai.

"Mauu banget mau.. Lo emang gatau apa kak? Itu tuh manajemen impian gue tauu.. Gue pengen banget join sama mereka" Lova loncat loncat sendiri, bahkan terlihat binar girang di matanya.

"Iya iya, yaudah lo buruan berangkat sana, ntar telat kayak pas waktu tawuran itu"

   Lova melirik jamnya. Hampir sama seperti 2 hari yang lalu, 15 menit lagi gerbang ditutup.
"lo gabisa anter gue gitu?" Tanya Lova.

"Ya gabisalah Va.. Kampus gue sama sekolah lo beda, sayang.. Gue minta maaf ya" Vano mengusap lembut rambut adiknya.

"Ya-yaudah deh, karna gue lagi seneng.. Bye kak" Lova mencium singkat pipi kakaknya, kemudian berlari sambil memesan taksi online melalui ponsel di tangannya.

   Vano hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan manis adiknya ketika bahagia itu.

  5 menit Lova akhirnya menemukan taksi yang ia pesan.
Sial lagi sial lagi....

   Mungkin bila suasana hatinya sedang tidak baik sekarang, ia akan terus mengeluarkan umpatan kasar lewat mulutnya itu.Dan... Benar saja, sampai di depan sekolah, gerbang sudah ditutup.
"Pak, boleh bukain gerbangnya buat saya gak? Saya hanya telat 2 menit nih" Lova berusaha membujuk satpam yang tengah berjaga di depan.

"Gabisa neng, nengnya anak baru ya? Saya baru liat neng di sekolah ini soalnya" Tanya satpam itu.

Lova mengangguk, meski keadaan hatinya sedang cemas sekarang.
"Tapi saya kayak pernah liat nengnya, di salah satu cover majalah kalo ga salah.. Beneran neng bukan sih?"

"Gatau pak, tolong bukain dulu pintunya ya.." melas Lova.

"Wah, gabisa neng, sekarang nengnya udah telat 4 menit"Lova menatap datar satpam yang tidak ia ketahui siapa namanya itu.
Yang buat lama kan dia, ngajak ngobrol segala..

  Kini Lova harus menunggu di luar sendiri, entah apa yang akan dia lakukan saat ini. Masih dengan memegang tali tasnya, ia menatap area dalam sekolah lewat pintu gerbang..

SamLova [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang