31- Jaket

5.2K 310 24
                                    


   "Ayok Va buruan.. ntar ditungguin sama bapak guru olahraga yang paling ganteng" ajak hilla sambil menarik paksa tangan Lova.

"Bilang aja Lo mau nonton inti rewolf main basket kan" Yera menoyor kepala Hilla.

"Tau aja sih cantik, udah buruan makanya!"

   Mereka bertiga sampai di lapangan basket. Pak Aldi sengaja menyuruh anak anak kelas IPA 1, agar menonton basket dari anak anak Kelas IPA 3, Gudangnya cogan sekaligus cowok basket.

"Anjay.. coba kalo ada Lisa disini, pasti dia bakalan teriak teriak ngeliat Andrian tuh" Hilla menunjuk Andrian yang berasal di pinggir lapangan.

"Raden ngapa ganteng banget sih.." Yera berpekik heran.

"SAMMM!! AKU PADAMUU!!" Sorakan dari ciwi ciwi kelas IPA 3 dan IPA 1, membuat Lova menunjukan ekspreksi muntahnya diam diam.

"Va, ikutan sana.. Lo katanya anak basket" Yera mendorong dorong bahu Lova.

   Lova menatapnya tajam secara langsung, "ogah banget, apalagi ada si Sam"

"Siapa tau nanti kan ada adegan peluk pelukan gitu pas berebut bola"

"Anjir" Lova mendorong pelan dahi Yera, kemudian pergi kearah tribun penonton.

   Belum sampai tepat di tujuannya, sesuatu menghantam cukup keras di bagian punggung Lova.
Lova memejamkan matanya, terlanjur mengumpat dalam hati. Beberapa anak disitu langsung terdiam melihatnya.

    Gadis itu berbalik, langsung mengarah pada keenam inti Rewolf yang kini juga tengah menatapnya.
"Siapa?" Tanyanya sedikit keras sambil memegang bola orange itu di tangannya.

   Tak ada yang menjawab.
"Pelakunya yang harus ngambil ini sendiri!" Tambah Lova, membuat seisi lapangan kembali diam melihat Lova dengan keberaniannya, berucap seperti itu pada inti Rewolf.

    Sam maju perlahan menuju Lova. "Kembaliin bolanya"

"Minta maaf" ujar Lova sambil menjauhkan bolanya.

"Lo pernah nimpuk gue pake bola voli, sekarang gantian.. impaskan?"

   Lova mengubah tatapannya menjadi datar.. sedetik kemudian gadis mengedikan bahunya. Ia kembali menurunkan bolanya, membuat Sam tersenyum menang seketika.

  Namun prakiraannya salah. Lova melempar bola itu asal, namun anehnya.. bola itu malah masuk ke dalam ring, yang berjarak cukup jauh dari mereka.

   Kembali semua dibuat ternganga dengan gadis itu.. bagaimana bisa ia melakukannya tembakan ke dalam ring dari jarak jauh tanpa perhitungan sama sekali?
 
   Sejujurnya Lova juga tak menyangka bola itu akan masuk ke dalam ring, namun ia pura pura tidak peduli dan segera pergi dari hadapan Sam yang masih menatap kearah ring.

****


   Akhirnya setelah 2 jam yang membosankan, Rylova dan kawan kawannya diperbolehkan untuk berganti baju, dan istirahat, karna sudah jamnya.

  "Kuy, ke kelas langsung ya.." ajak Yera.

  Namun, seorang gadis dengan seragam ketat dan rambut disemir merah pada bagian bawahnya tiba tiba menabrak mereka dari depan, lebih tepatnya menabrak Lova.
"Heh! Mata dipake dong!" Tegur Yera membentak.

   Gadis itu dengan santainya berbalik, "Ups.. sorry, gue ga liat tadi, iyalah ya ga liat.. kan yang gue tabrak tadi bakteri, ewh.."

  Hilla bersedekap dada di depan gadis itu, "mbak Audrey yang cantiknya udah terkenal sesekolahan--" Audrey mengibaskan rambutnya merasa menang.

SamLova [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang