Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit I : 2012
Jumlah halaman : 440 halaman
Genre : Politik Ekonomi/Aksi
Goodreads rating : 4.3/5
Sinopsis
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.
Sumber sinopsis : www.goodreads.com
Ulasan
Mengisahkan Thomas, seorang konsultan keuangan ternama, yang memiliki masa lalu kelam. Orang tua Thomas terbakar di rumahnya ketika ia berusia sepuluh karena amukan warga yang kecewa dengan bisnis keluarga yang dibangun dengan penuh ambisi oleh pamannya, Om Liem.
Setelah kejadian suram tersebut, Thomas dikirim ke sekolah berasrama oleh para tetangganya. Di sana, ia mulai belajar mandiri dan menjadi pribadi yang tangguh. Bahkan ia kuliah di sekolah bisnis ternama.
Setelah beberapa tahun menjadi konsultan keuangan ternama dengan melepas nama keluarganya, Thomas diberi tahu bahwa Bank Semesta, bank milik Om Liem berada di ambang kehancuran. Ia sebenarnya bisa saja tidak peduli terhadap hal tersebut karena kebenciannya pada Om Liem. Namun, karena satu dan lain hal, ia memilih untuk menyelamatkan bank tersebut dengan berbagai macam risiko yang akan ditanggungnya.
Novel yang bersetting waktu hanya dua hari ini membuat tegang sepanjang membaca. Iya, dua hari, walau terkadang ada kilas balik tentang kisah Thomas di masa remajanya bersama sang Opa. Di novel ini, setting waktunya benar-benar detail, ini pula yang menambah ketegangan karena penyelamatan Bank Semesta sangat berpacu dengan waktu.
Sang penulis memberikan pengetahuan akan ekonomi bisnis dan juga politik. Ada beberapa hal mendetail membuat pembaca yang tidak berkutat di kedua bidang ini agak terbingung. Kalau untuk aku, lebih ke arah bosan ketika ada penjelasan tentang ekonomi, karena pada dasarnya memang tidak minat.
Akan tetapi, aku sangat menikmati bagaimana jalan cerita yang disajikan. Ada banyak adegan yang bikin aku tahan napas. Tegang, deg-degan, menerka-nerka, cemas, semua perasaan itu bercampur aduk jadi satu.
Alur yang disajikan merupakan alur campuran, tapi secara keseluruhan maju dan beberapa kilas balik yang aku sebutkan sebelumnya berhubungan dengan aksi Thomas dalam penyelamatan Bank Semesta. Kilas balik ini menjadi nilai tambah di mata aku karena bisa beberapa kali membuatku berkata, "Gila, kece banget!"
Bahasa yang digunakan merupakan bahasa baku. Sangat sesuai dengan tema buku ini, yang bisa dibilang cukup berbeda dari beberapa novel Tere Liye, karena banyak novelnya mengangkat tema kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa istilah yang asing di telinga masyarakat awam yang tidak dijelaskan, mungkin sedikit menghambat karena sempat bingung, tapi itu tidak menjadi masalah besar. Lagipula, sekarang ada internet di mana kita bisa mencari berbagai macam hal. Namun, ada baiknya diberi footnote untuk memudahkan pembaca.
Aku merekomendasikan novel ini untuk orang-orang yang memang berminat pada ekonomi atau politik. Tapi, kalau nggak minat juga tetap bisa suka novel ini kok. Mulai dari pelajar SMA sudah mulai bisa baca karena walau dengan banyaknya istilah, tetap bisa mengikuti dengan baik. Sudah cukup mengerti beberapa hal tentang perekonomian dan politik yang dijelaskan di Negeri Para Bedebah ini. Para penyuka novel aksi juga aku rekomendasikan untuk baca, soalnya aksi Thomas benar-benar nggak usah diragukan lagi.
Buka Buku Rating : 4.4/5
KAMU SEDANG MEMBACA
Buka Buku - Sebuah Review
Non-FictionUlasan mengenai buku-buku yang pernah kubaca. Tak begitu penting, tapi kalian bisa menemukan rekomendasi buku-buku yang ingin kalian baca. Semua ulasan di sini hanya pendapat aku sendiri. Beberapa bagian dari ulasan ini dapat ditemukan di https://ww...