Jangan pendam masalahmu
seorang diri, karena masih
banyak orang yang mau
mendengarkan keluh kesahmu.
Salah satunya aku.***
Preview_
"Aku Han Yoo Ra, manajer legal yang baru. Aku bisa membuatmu bebas dari tempat ini asal kau mau membantuku."
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Aku butuh informasi tentang PJ Corp."
"Kau bisa saja menipuku."
"Aku tau kau tidak bersalah, Park Bong Ju yang merencanakan semuanya."
"Apa!?"
"Semua keputusan ada di tanganmu, aku tidak bisa menolongmu jika aku sendiri tidak tau seluk beluk PJ Corp."
"Baik. Aku akan beritahu seperti apa perusahaan itu."
***
Yoo Ra keluar dari gedung itu, mendongakkan kepala menadah langit dengan kilauan biru berhias putih awan cirrus yang berstruktur halus melengkung indah seakan saling bertemu pada tiap titik ufuk.
Merasa tertarik, Yoo Ra meraba isi tasnya mencari keberadaan benda digital berwarna silver guna mengabadikan moment langka itu sebab terkadang puncak awan cirrus bergerak sangat cepat, mengikuti arah angin yang bervariasi.
Terlampau siang untuk buru-buru kembali ke rumah, tak ada salahnya jika Yoo Ra meluangkan waktu sekedar menghibur hati berjalan di sekitar Kota. Menikmati beberapa jam ke depan sebelum malam tiba.
Melangkah seorang diri membelah keramaian Kota Seoul, Yoo Ra berharap sekembalinya Ia ke rumah bisa langsung terlelap agar tak lagi memikirkan masalah bisnis.
Pada jalan tak berpenghujung, Yoo Ra terus melangkah membelah keramaian. Bising mengusik ketenangan jauh lebih baik daripada sunyi menjerat kesendirian. Segerombol pelajar tingkat SMA berbondong-bondong mendatangi toko kosmetik yang kabarnya hari ini akan mengeluarkan produk baru. Siapa yang tak minat berburu kosmetik berkualitas langit dengan harga ramah, tentu siapa pun akan kalap.
Menjelang sore, pojangmacha (warung tenda) mulai dibuka, puluhan orang rela antri demi makan di tempat itu--- tempat yang identik sebagai tempat pengakuan dosa. Yaa, banyak orang yang datang ke sana selain memesan makanan, mereka juga ingin menyempaikan suatu hal berupa sebuah pengakuan mengenai kesalahannya di masa lalu kepada lawan bicaranya. Ketimbang tempat lain, pojangmacha membawa suasana yang berbeda. Mereka dapat berbicara lebih dalam dan membuat mereka saling terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Don't ] Let Go _ [ Jimin Version ]
Fanfiction[ Up Tidak Tentu ] Saat duniamu runtuh Biarkan luapan air mata yang bicara. Tidak selamanya hidup itu indah, bahkan mataharipun menunggu mood yang bagus untuk terus bersinar. Namun, terlepas dari semua itu... Aku bersama bayangan ini tidak akan men...