Soobin lagi di perpustakaan karna emang ada tugas dari gurunya juga. Soobin tipe orang yang gak suka nunda tugas selagi masih bisa dikerjain ya....dikerjain.
"Eh lo tau Yeonjun?"
"Oh Yeonjun anak kelas 3 itu?"
"Katanya dia hilang dari kemarin loh."
"Masa sih? Emang gak ada yang tau dia kemana?"
"Gak ada yang tau."
Soobin gak sengaja denger pembicaraan kedua orang itu di perpustakaan. Wajahnya kalem tenang tapi kalo liat tangannya hmm udah ngepal sempurna like bogeman.
Soobin pun pergi dari perpustakaan buat menemui orang yang harus dia tanyakan.
---- *Dikelas 3* ----
"Gimana? Ketemu?" - Jihoon.
"Belum. Kayanya Yeonjun emang udah dibawa jauh dari sekolah." - Mark.
"Lagian tuh anak kemana sih?" - Yohan.
"Ya udah gini aja jangan sampe tuan muda tau. Kalo sampe tau...." - Woojin.
"Kalo gue tau kenapa?"
Perkataan mereka terhenti karna ngedenger suara yang mereka takuti.
"S-soobin?" - Jihoon.
"Kebetulan ada yang mau gue tanyain." - Soobin.
Mereka ber 4 udah nelen ludah karna takut.
"Dimana ka Yeonjun?"
Oke, intonasi Soobin sekarang udah di level menakutkan.
"E-ehm...a-anu..."
"Itu bukan jawaban, ka Jihoon."
"I-iya tau ko." - Jihoon.
"Jadi?" - Soobin.
"Huh oke. Jadi, Yeonjun ngilang udah dari kemarin pagi dan sampai hari ini kita semua belum nemuin petunjuk apapun selain ponselnya Yeonjun yang gue temuin di taman." - Jihoon.
"Dan kita masih nyari petunjuk apa Yeonjun udah dibawa jauh dari sekolah atau belum tapi ternyata...." - Woojin.
"Kayanya Yeonjun udah dibawa jauh sebelum kita sadar bahwa dia hilang." - Mark.
Diluar dugaan, Soobin jauh lebih tenang. Tapi, walaupun diluar Soobin keliatan tenang, tapi didalamnya.....who know?
"Oke."
Mereka ber 4 bingung saat Soobin cuma bilang oke.
"Apa maksud lo oke?" - Mark.
"Ya udah. Emang gue harus apa?" - Soobin.
"Lo gak mau bantuin kita gitu?" - Mark.
Soobin dengan dinginnya natap Mark, Yohan, dan Woojin. Sedangkan Jihoon udah keringet dingin aja ngeliat Soobin udah beda gini.
Mark yang sadar akan situasi pun meminta maaf.
"Sorry. Gue terlalu khawatir sama temen gue." - Mark.
"Gapapa. Selow aja. Gue kasih hint ke kalian." - Soobin.
"Hint apaan?" - Yohan.
"Hwang Hyunjin, cari markasnya dia." - Soobin.
"Hyunjin?? Anak dari mafia keluarga Hwang? Emang ada hubungannya?" - Mark.
Soobin langsung pergi gitu aja sedangkan Mark, Yohan, Woojin dibuat bingung. Dan Jihoon sadar apa maksud dari perkataan Soobin tadi.
"Instingnya masih sama kaya dulu." - Jihoon.
"Jihoon, ko gue ngerasa aura tuan muda sama tuh anak ya??" - Mark.
"Lo bakal tau pas udah sampe dimarkas. Sekarang cari informasi tentang Hyunjin." - Jihoon.
"Oke."
---- *Di Markas Keluarga Hwang* ----
Yeonjun mengeluh kepalanta cukup pusing dan saat di mobil pun dia dibuat pingsan dan gak ingat apapun kejadian di mobil.
Yeonjun ngeliat ke sekeliling ruangan tempatnya ditahan.
"Ini tempat tahanan apa tempat eksekusi sih?"
Bayangin aja, di ruangan itu ada kursi listrik, alat penggal kepala lengkap dengan pisau besar yang siap memotong kepala siapa aja.
Ngebayanginnya aja serem apalagi kalo dia ada diposisi itu. Yeonjun kaget karna ada yang ngebukain pintu. Tampaklah Hyunjin datang dengan senyum remehnya seperti biasa.
"Hai babu...udah bangun? Gimana nyenyak gak tidurnya?" - Hyunjin.
"Mau lo apa?" - Yeonjun.
"Mau gue? Mau gue itu balas dendam sama Choi Soobin." - Hyunjin.
"Soobin? Kalo urusannya sama dia kenapa gak kalian selesain aja baik-baik? Trus kenapa harus libatin gue?" - Yeonjun.
"Karna cara nyelesain masalah antar kelompok mafia itu dengan perang."
Yeonjun kaget ketika ngedenger kata "mafia". Jadi, Hyunjin dan Soobin itu....mafia??
"M-mafia?" - Yeonjun.
"Oh lo gak tau ya? Yah gue jadi bocor deh." - Hyunjin.
"Soobin gak mungkin dari keluarga mafia. Lo bohong!!" - Yeonjun.
"Gue gak bohong ko. Kalo gak percaya tanya aja sama temen lo si Jihoon itu. Dia anggotanya Soobin." - Hyunjin.
Yeonjun gak percaya selama ini dia berteman dengan seorang....mafia??
Tapi Jihoon baik padanya bahkan peduli jika dibanding sama sikap Hyunjin yang kurang ajar.
"Kenapa diem? Baru tau ya ternyata temen yang lo banggain itu ternyata seorang pembunuh?" - Hyunjin.
"Gue yakin dia ada alasan."
Hyunjin kesel karna provokasinya gagal dan jika gagal...
"Kalo diliat, lo ini barang yang bagus." - Hyunjin.
"Barang? Gue manusia ya." - Yeonjun.
"Bagi gue....lo itu gak lebih dari barang yang emang pantes gue gunain."
Hyunjin mulai mendekat dan ngelus pipi mulus Yeonjun. Hyunjin baru tau bahwa kaka dari teman sekelasnya, Beomgyu ini barang bagus.
"Lo masih perawan kan?"
Yeonjun seketika marah mendengar bisikan Hyunjin yang mulai aneh.
"Utututu gue yakin lo juga mau."
Hyunjin mulai menyentuh bagian-bagian dibadan Yeonjun yang sensitif seperti telinga, leher, perutnya gak luput dari sentuhan Hyunjin.
"Let's party time."
To be Continue
Asli sebenernya gak tega Yeonjun diginiin😣😣
Kalian jangan teror aku yaa tapi tenang gak akan sampe ko ehehehe
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaa~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Can't You See Me? [SoobJun]
Fanfic"Kaka gak tau aja bahwa ada yang sayang sama kaka lebih dari siapapun." - Choi Soobin. "Kenapa gue gak sadar ya?" - Choi Yeonjun. Apa yang bakal kejadian??