Yogjakarta,21februari2019
pov keluarga kapten Arif
Hari ini kapten Arif sengaja meluangkan waktunya untuk berkunjung ke- kediaman orang tuanya 😎, sebelum ia menjadi TNI ia tinggal bersama orangtuanya di tahun kecil dan hangatnya🤗.
Ia selama bekerja menjadi abdi negara tinggal dirumah dinas yg telah disediakan oleh negara, walaupun awalnya berat berpisah dengan orangtuanya tetapi dalam akademi militer yang dijalaninya melatih para militer itu menjadi orang yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
Kapten Arif melakukan perjalanan ke-rumah orangtuanya dengan menggunakan motor hijau khas dengan TNI
" Brum...brumm..brumm" suara motorku melaju membelah jalanan padat ini, jarak rumah orangtuaku dengan batalion infanteri 403 tidak terlalu jauh hanya memerlukan waktu 30 menit atau paling lama 45 menit saat macet melanda.
Sekian lama menempuh padatnya jalan kapten Arif sampai dirumah kediaman orang tuanya,kapten Aries menatap sendu ke arah rumah yang sejak kecil ditinggalinya bersama kedua orang tuanya itu.
"Assalamualaikum ..." Ucap kapten Arif saat masuk ke rumah orang tuanya"Waalaikumsalam...wes teko le...."jawab ibunya dari dalam 🏠
( Le= sebutan anak laki laki orang Jawa),saat sudah berdekatan dengan ibunya kapten Arif segera menundukkan badannya didepan ibunya " ibu...ibuk..." Kalakar kapten Arif pada sang ibunda."Tole...cah bagusku...kabarmu kepriye le ? Ucap ibu Tina memecah keheningan ruangan itu .
" Apik ...Bu insyaallah " gumamnya sambil memeluk tubuh ibunya, Arif sangat bersyukur telah diberi ibu yg perhatian dan penuh kasih serta sayang yg selalu dicurahkan ibu dan bapaknya.
" Ibuk, bapak teng pundi awet wau dereng katingalan? tanya Arif pada ibunya.
" Bapakmu di belakang rumah ke lagi cocok tanam kecil kecilan" sahut ibu Arif." Nggeh bu, nak ngoten niku Kulo teng mburi omah riyen" pamit Arif pada ibunya.
" Opo orang keren sek to le, ganti klambi e disik,Ben orang reget mengkone" saran ibu pada arif, " nggih niku nggeh matuk " ucapnya seraya berjalan ke kamarnya.
SkipSaat sudah mengganti baju Arif pergi ke belakang rumah untuk menemui bapaknya, saat sudah sampai di belakang rumah arfin dapat melihat punggung yg dulu
Tegap gagah serta kuat perlahan lahan turun termakan usianya.
Arfin masih ingat sewaktu kecil ia digendong di pundak ayahnya yang dulu tegap dan dibawa berkeliling dibelakang rumah.
Flashback on
Tahun 1995 dibelakang rumah...
Saat itu usia Arif masih menginjak 3 tahun saat itu pula badan arfin terlihat subur dengan pipi cabby serta bibir merah khas anak kecil saat usia itu Arif sedikit berbeda dengan anak seusianya yang cenderung giginya habis karena terlalu banyak makan permen🍬🍬 sedangkan gigi arfin masih rapi dengan gigi susu yang melengkapi wajah imutnya masa itu.
Sore hari...
" Pak...pap..pak" panggil panggil seorang anak kecil dengan langkah kecil kaki mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFISYA
Teen FictionHai, jumpa lagi sama @shizukan dalam cerita saya yg ke-5. Aku hanya penulis amatir yg mencoba coba membuat suatu cerita. ~deskripsi~ Pernikahan adalah suatu kata sakral yg terjalin antara pria dan wanita. Arifan putra Wibowo adalah pria berpawak...