CHAPTER 3 (TRAGEDI)

31 16 4
                                    

Kalau lo suka gue....bilang. ngga usah pake cara murahan segala-Elegi Chalviller Arasya

⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱⛱

Kini tepat sebulan Ara sekolah di SMA Manendra. Banyak kabar yang ia dengar dari mulut ke mulut tentang Rasya dan kawan-kawannya.

Bulan ini pula pertama kalinya Axel kembali sekolah. Ia sudah sembuh, bahkan Axel sudah bisa backroll depan belakang, guling linting, sikap lilin, dan loncat pocong. Teman-temannya pun heran kenapa Axel bisa cepet sembuh seperti ini.

Farah yang paling semangat cerita tentang Rasya, memang cowok itu memiliki karismatik tersendiri, bahunya yang tegap, rahangnya yang kokoh, manik mata yang berwarna coklat terang jarang orang Indonesia. Yang punya mata coklat karena faktor keturunan. Rambutnya yang kecoklatan alami, senyumnya yang menawan membuat orang-orang melirik Rasya sayangnya Rasya jarang tersenyum kalau pada perempuan.

Tapi kini Ara tidak suka bergosip tentang Rasya. Ah Ara benci Rasya sebenci-bencinya. Pagi tadi merubah segalanya, bahkan kini gadis itu masih memasang wajah tidak percayanya.

Sudah dipastikan Ara akan jadi selebriti di SMA Manendra. Kejadian paling memalukan dalam sejarah hidupnya.

Alya menatap miris ke arah Ara yang tidak bisa fokus mengerjakan latihan soal. Beberapa kali sumpah serapah keluar dari mulut Ara.

"ANJIR NGGA BISA FOKUS!" Ara menjambak rambutnya sendiri karena frustasi. Namun kini semua mata menuju ke arahnya. Untung Bu Ani sedang ke kamar mandi, entah kenapa kalau guru ke kamar mandi pasti lama mereka meditasi dulu?

Satu kelas tau kenapa Ara tidak bisa fokus, kejadian yang baru saja berputar di mata mereka jadi akibat besar bagi Ara. Ia tidak mau berhubungan dengan Rasya.

"Lagian lo pake acara nekat nyosor kak Rasya sih," kata Aji.

Mata Ara menatap Aji tidak suka, "Gue ngga sengaja!" Terang Ara, gadis itu malah uring-uringan sendiri.

Bayangan saat ia tersenggol Axel di lapang basket karena laki-laki itu tidak bisa diam membuat Ara menabrak tubuh Rasya lalu tidak sengaja mengecup bibirnya.

Ara menggidikan bahunya ngeri, ia sadar ia akan berurusan dengan cowok berdarah dingin seperti Rasya. Rasya saat itu murka dan malah memaki-maki Ara di depan banyak orang. Padahal Ara murni tidak sengaja bukan modus.

Ara menutup kupingnya sambil berteriak layaknya orang gila. Baru kemarin Farah cerita kalau Rasya pernah membunuh orang. Entah benar atau tidak yang jelas Rasya menyeramkan.

Rasya juga merupakan ketua Genk motor di SMA Manendra yaitu Genk Herakles yang sering adu perang lawan Genk SMA Ekadanta, yaitu genk Helios .Tak khayal banyak orang yang mengagumi juga tunduk pada laki-laki berumur 18 tahun itu.

Kalau Alya bilang Rasya bad boy kaya di novel-novel banget. Kerjaannya yang bikin rusuh selalu Ara lihat hampir setiap hari.

Entah pukul-pukulan, malak uang adik kelas, pulang sekolah mengumpulkan masa untuk tawuran sama Helios, sekolah yang jadi musuh bebuyutan SMAnya. Masih terekam jelas saat Rasya naik motor besar menuju SMA Ekadanta pada saat baru bel pulang.

Kala itu beberapa anak buah Rasya mengelilingi kelas sambil bilang "WOI SEMUA KELUAR KITA SERANG MUSUH KITA!" kata-kata provokasi itu membuat beberapa orang kebingungan dan beberapa orang ketakutan, anak-anak nakal langsung keluar dari kelas yang merupakan anggota Genk Herakles. Genk yang di pimpin oleh Rasya.

Sampai masa berkumpul banyak, bahkan seperempat dari penduduk sekolah. Mereka langsung membuka paksa pintu gerbang, lalu keluar menggunakan motor-motor sambil mengeluarkan bunyi nyaring dari stang motor yang diputar.

UNTUK ELEGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang