Selesai sholat maghrib Tiana masih sibuk berkemas mempersiapkan barang-barang apa saja yang harus dia bawa sebab hari ini Tiana dan teman-temannya pergi studytoor ke kota Yogyakarta selama empat hari di jogja dia dan teman-temannya akan mengunjungi beberapa tempat di antaranya candi borobudur, candi prambanan, kebun binatang gembira loka, waduk gajah mungkur, pantai parang teritis dan jalan malioboro.
"Tiana sayang kamu sudah selesai beres-beresnya"?. Tanya ibu Tiana sembari masuk kedalam kamar anak semata wayangnya itu.
"Sudah bu".
"Sudah di cek lagi kan pastiin enggak ada yang ketinggalan ya nak".
"Iya ibuku sayang udah siap semua".
Ibu Tiana tersenyum melihat wajah puterinya. "Baiklah kalau begitu ayuh atuh berangkat ayah sudah nungguin kamu di depan".
"Siap Bu". Seru Tiana sambil menggendong tas ranselnya yang berwarna abu-abu berjalan keluar kamarnya.
Di depan rumah terlihat ayah Tiana yang sedang menyalakan sepedah motornya.
"Sudah siap nak". Kata ayah Tiana.
"Sudah ayah".
"Kamu hati-hati ya sayang jaga diri baik-baik jangan jauh-jauh dari guru dan kawan-kawan ya sayang". Kata ibu Tiana membelai lembut rambut puterinya kemudin mencium kening Tiana.
"Ya bu Tiana pamit ya asalamualaikum". Tiana mencium tangan ibunya.
"Wa'alaikumsalam". Jawab ibu Tiana.
Tiana pun pergi ke sekolah di antar oleh ayahnya dan sesampainya di depan sekolah Tiana pamit dan mencium tangan ayahnya.
Kemudian berjalan memasuki gerbang sekolah terlihat sudah ada beberapa bis yang terparkir di halaman sekolah dan ada anak-anak yang lain yang sudah datang, Mata Tiana sibuk mencari-cari Dyan sahabatnya namun Tiana tidak menemukan Dyan mungkin Dyan belum datang pikirnya.
Tiana menghampiri bangku taman kemudian duduk lagi-lagi sambil membaca sebuah buku yang sendari tadi dia pegang sejak dari rumahnya.
Tiana yang mengenakan switer berwarna merah jambu dan bawahaan memakai jeans warna hitam, memakai sepatu kets berwarna putih, menggendong tas ranselnya dan juga rambutnya yang di biarkan terurai begitu saja terlihat begitu manis, semanis kala dia tersenyum dengan kedua lesung pipi di sebelah kanan dan kirinya.
Tiana serius sekali membaca sampai-sampai tidak tahu ada Didy yang berdiri berjarak dua meter memperhatikannya sembari tersenyum sendiri Tiana yang terlihat berbeda hari ini membuat Didy terpesona."Hai Tiana". Sapa Didy.
"Eh kamu Dy". Jawab Tiana tersenyum.
"Boleh duduk kan"?.
"Boleh atuh, duduk saja"!.
"Ti tau enggak".
"Apa Dy?".
"Kamu hari ini cantik".
"Ohya, gombal terosss!". Tiana melayangkan bukunya dan medarat tepat di bahu Didy.
"Beneran Ti kamu cantik banget hari ini suer".
"Oh jadi biasanya aku enggak cantik gitu".
"Enggak kamu tiap hari cantik tapi hari ini lebih cantik".
Tiana tersenyum malu, Didy membalas tersenyum.
Saat Tiana dan Didy tengah mengobrol, terdengar suara salah seorang guru memakai pengeras suara meminta siswa-siswi yang akan berangkat studytoor berkumpul untuk absen sebelum berangkat, saat absen berlangsung datang Dyan berlari kecil menghampiri Tiana di kerumunan."Dyan ko telat". Ucap Tiana mengernyitkan dahinya.
"Iya Ti tadi aku cari-cari sepatuku aku lupa taruh dimana ternyata nenek ku yang simpan". Kata Dyan meghela nafas. Selesai absen siswa/siswi masuk ke dalam bis menurut kelas masing-masing, Tiana duduk bersama dengan Dyan.
Di awal perjalanan anak laki-laki asyik bermain gitar dan bernyanyi sedangkan anak perempuan sibuk mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiana
Teen FictionDidy yg selalu iseng kepada Tiana membuat Tiana membenci Didy namun Didy mempunyai alasan kenapa Didy selalu iseng pada Tiana.