5.Konflik

16 2 1
                                    

"Kamu yang namanya Tiana kan"?. Tiba-tiba ada seorang kakak kelas perempuan datang mengahampiri Tiana dan Dyan yang sedang makan di kantin, kakak kelas itu berdandan sangat modis bak foto model, memakai kemeja dan rok yang sangat ketat sampai membentuk tubuhnya dan juga memakai make up yang cukup menor untuk seukuran seorang pelajar.
Tiana menghentikan makannya dan seketika berdiri dan di ikuti oleh Dyan.

"Ya kak aku Tiana, ada apa yah?". Jawab Tiana tegas.

"Jangan banyak nanya, kamu ikut aku sekarang". Kata kakak kelas itu galak.

Tiana menuruti saja apa yang di katakan kakak kelas itu, Dyan menatap Tiana, Tiana membalas tatapan Dyan tanpa berbicara sepatah katapun namun Tiana menggelengkan lalu menganggukan kepalanya kemudian mengedipkan matanya kepada Dyan seperti memberi isyarat "Sudah tidak apa-apa". Dyanpun seolah-olah mengerti yang di isyaratkan oleh Tiana.

Tiana berjalan mengikuti kakak kelas itu tak lama mereka pun berhenti di belakang kelas disana sudah ada dua kakak kelas lainnya yang sedang menunggu.

Sementara itu setelah Tiana di bawa pergi oleh kakak kelas itu, Dyan langsung cepat-cepat berlari dari kantin menuju kelasnya.

"Didy...". Teriak Dyan kepada Didy yang tengah duduk bersama teman-teman di kelasnya.

"Ada apa Yan?". Tanya Didy.

"Tiana Dy..... ". Jawab Dyan dengan nafas yang tak beraturan.

"Tiana kenapa Yan? ".

"Tiana di ajak kakak kelas cewek-cewek galak itu Dy, perasaan aku enggak enak kamu buruan samperin Tiana sekarang".

"Tiana di ajak mereka kemana Yan".

"Ke belakang kelas Dy, buruan.... ".

Tanpa fikir panjang Didy langsung pergi berjalan cepat ke belakang kelas.

"Jadi ini cewek yang sok kecantikan itu". Kata salah satu kakak kelas itu sembari mendorong keras Tiana ke tembok.

"Ada apa ya kak"?. Tanya Tiana dengan nada santai, walau jantungnya berdecak cepat kaki dan tangan sedikit bergetar namun Tiana berusaha tetap tenang agar tidak terlihat ketakukan oleh seniornya itu.

"Kamu ada hubungan apa dengan Helmi"?. Tanya salah satu kakak kelas itu.

"Aku enggak ada hubungan apa-apa sama Dia kak". Tiana menelan ludahnya.

"Jangan bohong kamu!". Bentak kakak kelas itu.

"TIANA TIDAK BOHONG". Tiba-tiba terdengar suara Didy berteriak dari kejauhan kemudian datang berjalan menghampiri Tiana.

"Kamu siapa ikut campur saja". Tanya salah satu kakak kelas itu.

"Aku Didy pacarnya Tiana, kalian jangan ganggu Tiana lagi, kalian kan pelajar, perempuan pula tapi kelakuan macam preman". Balas Didy dengan santainya kemudian menarik tangan Tiana pelan dan membawanya pergi.

"Sial, lain kali akan aku kasih pelajaran lebih dari ini sama tuh bocah". Kata kakak kelas itu yang bernama meli sepertinya ketua ganknya, setelah Tiana dan Didy pergi menjauh.
🌹🌹🌹

Didy menyuruh Tiana duduk di bangku kantin, sementara Didy mengambil sebotol air mineral.

"Nih minum dulu Ti". Kata Didy menyodorkan botol berisi air mineral tersebut, kemudian duduk berhadapan dengan Tiana.
Tiana meminumnya namun tidak berbicara sepatah katapun matanya menerawang jauh seperti masih mengingat-ingat kejadian yang baru saja dia alami.

"Ti kamu enggak apa-apa kan?. Tanya Didy sambil memegang tangan Tiana dan menatapnya lekat, untuk memastikan Tiana baik-baik saja sebab Tiana terlihat bengong.

TianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang