Suasana kota masih ramai seperti biasanya. Bahkan terlihat lebih ramai dengan orang-orang yang memilih bersenang-senang.
Seorang wanita nampak berjalan terhuyung kesana kemari dengan wajahnya yang nampak kemerahan.
Alkohol sepertinya membuat alam bawah sadarnya ikut linglung.
“Kepalaku sakit sekali! Dasar sialan!”
Setengah panik, ia berusaha mencari sesuatu didalam tasnya."Hiissshhh! Dimana kartunya!?" Umpatnya kesal mulai terhuyung ke belakang.
Tak lama tangannya mengeluarkan sebuah kartu berwarna gold.
Srekkk...
Wanita itu cepat-cepat menggesekkan keycard apartementnya. Ia lantas masuk kedalam.
[Selamat datang nona Bae Cheonsa]
Ia cepat membanting tubuhnya ke sofa di ruang depan.
“Dasar lelaki keparat! Wajahnya bahkan lebih jelek dari pantat panci gosong milik kedai dakbal di depan apartementku! Dan beraninya dia selingkuh dengan wanita itu!?” Umpatannya cukup keras hingga membangunkan seseorang.
“Eonni!?” pekik seorang wanita berusia lebih muda darinya keluar dari kamar di lantai 2.
Wanita mabuk itu hanya tertawa, “Eh, hei Myungji-ah... Kau makin cantik saja adikku sayang hikksss...” racau wanita itu, nampaknya ia mulai cegukan.
“Bagus. Kau baru pulang dan dengan keadaan mabuk seperti itu. Kau bodoh?” tanya wanita bernama Myungji menuruni anak tangga cepat.
Tak peduli ia berteriak pada kakak atau siapa disana.
“Kenapa kau meneriakiku bodoh? Laki-laki itu yang bodoh karena berkhianat pada Cheonsa yang baik ini!? Sialan kau...”
Myungji memejamkan mata erat sambil memijat keningnya yang mulai terasa sakit.
Setiap ada masalah, kakaknya selalu pulang dengan keadaan mabuk.
Myungji memilih berlari kearah dapur, mengambil segelas air. “Minumlah...” ucap Myungji membantu Cheonsa duduk.
Wanita bernama Bae Cheonsa tetap memejamkan matanya.
“Lebih baik aku biarkan saja dia disini.” Ucap Myungji.
Myungji terdiam disana. “Kau orang baik. Kenapa mereka melakukan ini padamu?” tanya Myungji sedih.
---
5 tahun lalu.
“Berikan gadis itu padaku, aku akan membayar hutang orangtuanya. Hari ini juga.” Ucap Cheonsa berdiri angkuh disana.
“Tidak bisa. Dia milik kami.”
“Apa iya aku juga harus membelinya!? Dia perempuan!? Mana bisa kugunakan?!” pekik Cheonsa kesal.
“Berapa yang kau tawarkan?” tanya para lelaki bertubuh algojo itu tertawa.
“Eonni...” “Berapa hutangnya? Sebut nominal pas beserta bunganya.”
“2 Milyar.” “Hah?” tanya Cheonsa. “Kalian serius hanya sejumlah itu?” tanya Cheonsa.
Para preman itu hanya mengangguk, "Bahkan gadis itu jika kujual lagi takkan sampai sebanyak itu harganya, dasar perampok..." umpat Cheonsa berkacak pinggang.
Para lelaki nampak menatap satu sama lain.
“Berapa penawaranmu?”
“5 Milyar. Aku dapat semua fasilitas yang dimiliki orangtua gadis ini, dan ya gadis itu juga jadi milikku.” Tawar Cheonsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only this Day
Любовные романыHidup Bae Cheonsa nyaris sempurna jika saja kekasihnya tidak berkhianat dan ia tak harus di jodohkan dengan seorang CEO muda anak pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Kehidupannya sudah cukup. Mapan, cantik, dan punya banyak teman. Tapi mampukah ia...