6. Special- JiLi yang Kasihan (Awal Mula Mimpi Buruk)

2.6K 156 16
                                    

Hari Sabtu merupakan hari libur yang bukan libur, apa maksudnya? Maksudnya, meskipun hari Sabtu libur, tetapi itu bukan sebenarnya libur, para murid memang tidak belajar, tapi mereka masih harus mengikuti ekstrakurikuler yang memang di wajibkan di sekolah. Ah, libur yang bukan libur, bukan?

Di sudut koridor sekolah, beberapa remaja wanita dan pria duduk berkumpul mendiskusikan sesuatu. Meng YiJi, Xiao Zhan, Wang Zhaocheng dan JiLi, mereka duduk membuat lingkaran kecil. Wajah mereka terlihat begitu serius, bahkan JiLi yang selalu tersenyum memasang tampang serius seperti saat ujian Matematika.

Meng YiJi, seorang remaja wanita diantara mereka menatap penuh rasa bersalah pada JiLi yang duduk di seberangnya. Namun, jika diperhatikan lebih intens, ada kilat rubah licik dari tatapan bersalah Meng YiJi.

"JiLi, aku berduka cita akan kekalahan mu. Sesuai dengan perjanjian kita semua, yang kalah akan melakukan apapun yang diminta pemenang, benar? Dan kamu tidak bisa mengeluh karenanya. Karena kamu telah memenuhi permintaan Xiao Zhan dan Wang Zhaocheng, maka aku akan memberi tahu mu apa yang harus kamu lakukan, mengerti? Ini hanya permintaan yang cukup mudah sebenarnya,"

Meng YiJi berkata dengan lemah lembut, namun bagi yang mendengarnya entah mengapa membuat mereka merinding. Bahkan Xiao Zhan dan Wang Zhaocheng tidak terkecuali, keringat sebesar biji jagung mengalir dari pelipisnya, bagaimana dengan JiLi yang akan menjadi target kelicikan Meng YiJi? Meskipun mereka bertiga sudah mengenal Meng YiJi dari masa popok, tetapi mereka masih tidak dapat mengerti isi kepala gadis itu.

JiLi yang mendengar suara lembut Meng YiJi, menatap serius pada gadis itu. Tangannya yang mengepal di atas lutut basah karena gugup, dia bahkan merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya.

'Semoga apa yang diminta Meng YiJi bukan sesuatu yang akan membuatnya sulit', batinnya.

"Tidak perlu tegang, tenang. Aku tidak akan memakan mu, kok. Aku cuma memintamu berfoto dengan menggunakan kostum yang aku sediakan, tidak sulit bukan? Tidak seperti Xiao Zhan yang memintamu untuk mentraktir makan selama seminggu atau Wang Zhaocheng yang memintamu untuk memberikannya robot Transformer mu itu. Kau bahkan tidak perlu mengeluarkan sepersen pun uang untuk permintaanku ini, cukup pakai dan foto, hanya itu."

"Hm, maksudmu aku hanya harus mengenakan kostum yang telah kamu sediakan, lalu foto?"

JiLi yang mendengar apa yang di katakan Meng YiJi sedikit mengendurkan otot-ototnya yang tegang, dia kira dia akan meminta sesuatu yang perlu membuang-buang uang lagi.

Sudah cukup dengan Xiao Zhan yang minta ditraktir selama seminggu, dari mereka berempat hanya Xiao Zhan yang seorang foodie. Bahkan dia merasa jika besar kemungkinan uang tabungannya yang selama beberapa bulan ini dia kumpulkan akan ludes untuk menutupi perut karet Xiao Zhan.

Belum lagi Wang Zhaocheng yang meminta robot Transformernya, meskipun  robot itu bukan sesuatu yang wow, tetapi robot itu adalah robot pertama yang dia beli dengan uang hasil tabungannya dua tahun, bahkan dia harus merengek pada kakak sepupunya, Wang YiZhao, untuk memberinya beberapa uang untuk tambahan. Yah, cukup mahal memang, tapi dia telah menerima robot Transformer baru yang lebih canggih dari sepupunya, jadi bukan masalahkan?

Ah, mengingat keinginan dua sahabat popoknya itu, JiLi merasa mules. Dia harus membuang-buang uang untuk menambal perut Xiao Zhan, juga dia harus kehilangan robot Transformer yang meskipun lawas, tapi itu penuh kenangan. Huft~ dia hanya bisa menghela nafas. Ya, setidaknya mereka berdua tidak meminta yang aneh-aneh yang mungkin bisa merusaknya....

Uang habis, dia bisa minta lagi. Kehilangan robot, dia bisa mencarinya lagi di toko media, bahkan tinggal merengek pada sepupunya mungkin akan diberi yang baru lagi. Ya, tidak masalah, bukan?

"Ya, kamu hanya tinggal memakainya dan difoto dengan beberapa pose, sudah hanya itu tidak ada yang lain, bagaimana? Mudah bukan?"

Meng YiJi menatap JiLi penuh keyakinan jika hal yang dimintanya tidak sulit, bahkan cukup mudah.

Xiao Zhan dan Wang Zhaocheng hanya duduk diam memperhatikan kedua sahabatnya berbicara, meskipun mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres tetapi mereka tidak tahu apa itu. Jadinya mereka hanya duduk diam sambil mendengarkan, dan juga berkhayal dengan apa yang akan mereka dapat dari JiLi ....

"Tapi ...."

"Sudah, besok aku akan kerumahmu. Xiao Zhan, Wang Zhaocheng kalian juga harus ikut!"

Meng YiJi langsung memotong JiLi, lalu dia menatap kedua sahabat lainnya, meminta mereka juga ikut kerumah JiLi besok.

"Tapi, kami hanya menonton kan? Tidak ikutan?"

Xiao Zhan bertanya dengan alis terangkat, dia ingin memastikan jika dia dan Wang Zhaocheng aman untuk besok. Dia tidak tau apa yang akan dilakukan Meng YiJi pada JiLi, ya setidaknya bertanya seperti ini untuk menjaga mereka tetap aman jika Meng YiJi berubah pikiran besok, takut jika mereka juga akan terkena kejahilan.

"Eh, kenapa kalian harus ikutan? Atau kalian memang ingin? Ah .... Persahabatan yang sentimentil, tidak bisa melihat sahabat yang satu kesusahan... Aku tidak masalah jika kalian juga ikut bercosplay."

Meng YiJi berkata dengan wajah menahan tangis, terharu yang dibuat-buat.

"Tidak! Aku tidak mau!"

Melihat Meng YiJi yang berakting terharu dan mendengar kata-katanya, tanpa sadar Xiao Zhan dan Wang Zhaocheng berteriak, menolak. Sungguh mereka merasa ada yang tidak beres untuk besok, mereka menatap JiLi penuh kasihan.

'Semoga besok JiLi masihlah JiLi.' batin mereka saat menatap JiLi yang memandang mereka minta pertolongan.

"Ok, kalau begitu sampai jumpa besok."

Setelah mengatakan itu, Meng YiJi meraih tas selempangnya dan bangun dari duduknya.

"YiJi, kamu tidak ingin pulang bersama kami?"

Xiao Zhan bertanya saat melihat Meng YiJi yang siap pergi.

"Tidak, aku masih ada urusan. Akan membuang waktu jika harus pulang bersama kalian, kalian masih mau main kan habis ini? Jadi, aku duluan. Bye!"

Xiao Zhan, Wang Zhaocheng dan JiLi hanya bisa menatap punggung Meng Yiji yang makin menjauh. Mereka bertiga lalu saling melirik.

"Aku penasaran kostum apa yang akan Meng YiJi bawa besok."

Xiao Zhan berkata dengan suara kecil seperti berpikir dengan tangan dia tumpukan dan tangan tangan memegang dagu. Dia melirik kedua sahabatnya.

Wang Zhaocheng dan JiLi hanya dapat menggeleng.

"Aku tidak tau apa isi kepala Meng YiJi untuk besok, tapi aku rasa itu bukan hal baik. Jadi, aku turut berduka cita untukmu kawan."

Wang Zhaocheng yang sedari tadi tidak bersuara akhirnya membuka suaranya, dia menepuk punggung JiLi penuh simpati.

Sepeninggalan Meng YiJi, mereka bertiga merasa kurang bersemangat, khususnya JiLi, dia tidak tau apa yang akan Meng YiJi bawa untuk besok. Meskipun hanya tinggal memakai dan bergaya, tapi dia tidak memberitahu kostum apa yang akan dia pakai besok.

'Harusnya aku bertanya dulu.' batin JiLi.

Melihat JiLi yang lesu Wang Zhaocheng dan Xiao Zhan mencoba menghiburnya beberapa saat, setelah melihat JiLi kembali ke keadaan awal -- suka tersenyum, mereka saling memandang.

"Jadi, apa yang akan kita lakukan setelah ini?"

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Holla ni men... Mao kembali membawa cerita special JiLi yang dinistakan Meng YiJi...

Ah, terima kasih yang sudah melirik, vote serta komen... Lop lop untuk kalian semua...

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan tap 🌟

Salam hangat
Mao-tachi ʕっ•ᴥ•ʔっ

Putar HaluanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang