4. what the... (2)

2.6K 268 15
                                    

Holla ni men...

Aku ucapkan terimakasih kepada semua yang telah 👁️, tap ⭐, serta 💬...

Apakah ada yang menanti cerita ini...

Langsung gas pol aja lah...

Selamat menikmati...

.

.

.

.

.

.

.

Setelah acara berdarah itu, akhirnya Meng YiJi menarik Xiao Zhan untuk duduk di kursi meja rias. Tanpa peduli protesan pria manis itu, Meng YiJi memulai merias wajah imut sahabatnya.

"Ya, YiJi! Untuk apa alat-alat makeup ini? Ya! Apa-apaan kamu! Ya! Kamu kira aku banci sehingga harus dibeginikan!"

Ya, seperti itulah teriakan-teriakannya, Xiao Zhan yang tadinya memberontak seketika membatu dan diam saat Meng YiJi mulai membisikan salah satu kelemahannya, yang bahkan orang rumah tidak ada yang mengetahuinya.

"aku akan membakar semua majalah yang kamu simpan dibawah bawah kasur"

Mendengar itu, Xiao Zhan diam mematung, dengan hikmat Meng YiJi mulai merias wajah sahabatnya itu, tidak lupa dengan senyum manis yang menurut Xiao Zhan amat menyeramkan untuk saat ini.

Wang Zhaocheng yang berdiri di sudut dan melihat kejadian itu, dalam diam mencoba untuk keluar dari kamar Meng YiJi. Dia tidak mau hal seperti Xiao Zhan menimpanya, sudah cukup dengan pakaian aneh yang dia pakai ini, tidak dengan riasan wajah!

Melihat Wang Zhaocheng yang berjalan dengan sembunyi-sembunyi tidak bersuara, Meng YiJi yang telah selesai lalu mengalihkan pandangannya.

Crap!

Tertangkap basah!

Mati sudah jiwa lelakinya saat Meng YiJi melihatnya dengan tatapan tajam.

"Wang-Zhaocheng, kamu ingin pergi kemana?"

Dengan patah-patah, Wang Zhaocheng melihat Meng YiJi yang beraura hitam dan menatapnya dengan tajam. Ah, jangan lupa cambuk ungu yang dia pegang saat ini. Kapan dia mengambil cambuk itu?

Bukan, bukan dia takut dengan Meng YiJi, dia bahkan selalu bertengkar dengan gadis itu dan selalu dia yang mengalah karena leraian Xiao Zhan, dia takut karena... Entah karena apa, tapi batinnya berkata 'ini tidak baik!'

"A-ah, aku sangat haus, aku ingin mengambil air dingin di dapur. Pakaian ini membuatku panas."

Dengan mencoba tenang setelah tertangkap basah, Wang Zhaocheng berkata sambil mengipas-ngipasi dengan pakaian yang dipakainya itu.

Sial, dia ingin pergi dari sini!

"Oh, kamu tidak perlu keluar, aku sudah bilang pada bibi Wen untuk membuat minuman dan kudapan kecil untuk kita, mungkin sebentar lagi itu akan datang."

Mendengar itu, Wang Zhaocheng berdiri lemah, dia menopang tubuhnya dengan menyandar pada tembok dibelakangnya.

Setelah kata-kata itu keluar, suara ketukan pintu terdengar. Wang Zhaocheng yang berada di dekat pintu pun membukanya. Benar, bibi Wen datang dengan nampan berisi jus buah dan kudapan lainnya.

Ah, gagal sudah dia untuk kabur dari kegilaan ini.

Setelah bibi Wen keluar dari kamar, dan Meng YiJi telah menyelesaikan riasan Xiao Zhan, akhirnya gadis itu menatap pada Wang Zhaocheng yang tengah bersandar lemah di belakang pintu.

Putar HaluanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang