Bandung 2001
Seorang gadis cantik berkulit kuning langsat dan beralis tebal, yang memiliki tubuh sedikit agak gemuk.Dengan mengenakan kaos oblongnya yang berwarna hitam dan beberapa gelang yang melingkar dipergelangan tangannya,sedang duduk didepan pagar sekolah yang seakan-akan menunggu kehadiran pangeran tampan yang hendak menjemputnya ke khayangan.Dengan menampakkan wajah kesalnya seraya bergunyam yang seakan sudah tak tahan lagi menunggu dibawah teriknya sinar mentari yang semakin lama rasanya semakin mencekik tubuhnya.
" Yaa Tuhan... apakah seperti ini rasanya menuggu terlalu lamaaa?" Ujar Rachela seraya menatap kearah langit.Hati Rachela pun semakin lama semakin terasa tidak karuan,rasanya ia ingin mati karna terlalu lama terpapar sinar matahari.
Rachela adalah wanita yang tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilannya,sehingga lelaki tak tertarik padanya,jangankan tertarik melirik saja seakan tak pernah.Namun Rachela tidak pernah menghiraukan semua itu,seakan ia tak pernah ingin memiliki pujaan hati untuk masa depanya.Setelah lama menunggu akhirnya seseorang yang telah ia nanti-nanti datang kehadapannya.
" Haii..Rachela! loh udah lama yahh nunggunya?" tanya Arham sembari tersenyum seolah ia tidak melakukan kesalahan sedikit pun.
" Masih nanya lagi udah lama apa belom,loh gak liat muka gue hampir jadi arang karna terlalu lama terkena sinar matahari,ini semua karna gue nungguin lohh disini berjam-jam." Jawab Rachela tanpa basa-basi dengan memasang nada yang tinggi.
" Maaf...Hell,kan gue juga enggak tau kalo lohh bakal nunggu lama." Jawaban yang keluar dari mulut Arham.
" Coba aja nih yahh...loh jadi gue,pasti lohh bakalan sebel banget dan sebel lohh itu pasti gak ketulungan!!" Jawab Rachela yang semakin lama-semakin memanas karena, larut dalam emosinya.
Namun bukanlah suatu hal yang sulit bagi Arham untuk meredahkan kekesalan seorang Rachela Arba,karna memang mereka berdua sudah sejak lama bersahabat,jadi ia sangat mengetahui bagaimana sifat Rachela.Rachela itu orangnya tak tahan jika ia dirayu apalagi dipuji-puji,akhirnya Arham pun melontarkan rayuan mautnya kepada Rachela dan ia percaya bahwa itu mampu meluluhkan hati seorang Rachela.
" Kamu cantik dehh Hell..,apalagi kalo lagi marah-marah gitu.Rasanya aku pengen banget cubit pipi kamu yang semakin lama menjadi memerah seperti buah delima yang udah busuk namun manis." Dengan sedikit gelak tawa dan senyum manis seorang Arham Abinugroho.
" Apa loh ngatain gue kayak buah delima busuk? ehhh dasar loh Parasetamol !!" Jawab Rachela sembari menaikkan alisnya yang tebal kearah atas.
" Emang gue Parasetamol...kan lohh lagi panas tuh!jadi biar gue yang menjelma menjadi Parasetamol untuk meredahkan panas lohh." Ujar Arham seraya terawa kecil dan menatap mata Rachela yang masih tampak kesal pada dirinya.
" Sumpah yahh!! gak lucu banget..." Ucap Rachela sambil menatap wajah menyebalkan seorang Arham.
" Masakkk sihhh..!!" Jawab Arham lagi dengan nada sedang,dan merasa sedikit terdiam karena,ternyata rayuan mautnya tak dapat meluluhkan hati seorang Rachela Arba.
Namun setelah berbincang-bincang cukup lama,Akhirnya Rachela memaafkan sahabatnya yang telah membuatnya menunggu terlalu lama dibawah teriknya sinar matahari.
Tak terasa yang tadinya sinar mentari yang begitu terik perlahan-lahan mulai padam,menamdakan hari sudah hampir petang.Dan akhirnya mereka memutus untuk pulang kerumah masing-masing.
" Udah-udah!! ayo kita pulang,apa loh mau kita terus-terusan ada disini hingga malam tiba?" Ujar Rachela dengan nada pelan,seraya membenahi gelangnya.
" Enggak maulah!lohh aja yang disini gue mah mau pulang!!" Arham melirik wajah Rachela sambil melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.
Rachela dan Arham memanglah sepasang sahabat yang kedekatannya tidak diragukan lagi,banyak orang yang tidak mengetahui status mereka sehingga,mereka beranggapan bahwa Rachela dan Arham adalah sepasang kekasih.Namun,Rachela pun tidak mampu membohongi hatinya bahwa ia sangat menyayangi Arham.Karena,Arham adalah tipe lelaki yang perhatian,tampan,tulus dan sangat baik hati, walaupun ia sendiri sering merasa jengkel kepada Arham karena tingkah dan ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sahabat
RomanceBerdiri disatu arah yang sama,menatap jutaan bintang sambil menggelar tawa,merangkai kata-kata yang indah agar menjadi suatu kalimat yang padu.Bersama mu kan kubangun sebuah tahta,yang tak akan ada satupun yang menggantikanmu sebagai ratunya. - Cara...