Bandung,24 Juni 2001
Begitu rumit untuk dijelaskan,sehingga cukup dengan melihat,semua sudah mampu merasakan apa yang sedang terjadi antara Rachela dan Arham.Persahabatan yang didalamnya terselipkan kata cinta, yang keduanya pun tak mampu menggubris apa yang sedang mereka rasakan.Sama- sama berjanji untuk tak saling meninggalkan,kalimat itulah yang selalu ada didalam benak mereka.Menyimpan sebuah perasaan yang mereka sendiri,rasanya enggan menyadari apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka.
Malam yang cerah bertaburkan bintang,dimana malam itu Rachela benar-benar merasa kesepian dan sangat bosan.Dibenapnya hanya terpikirkan,apakah ia akan menghubungi Arham atau harus menahan rasa bosannya hingga pagi matahari terbit.
" Hmm...sumpah ini malam kok rada aneh yahh? kenapa gue ngerasa bosan dan kesepiaan banget? apa karna,aku gak ketemu Arham yahh seharian ini.Sebab ia tak masuk sekolah?"Ucap Rachela yang mewakili semua rasa yang ada dalam benapnya.
Memang tadi pagi Arham enggak masuk sekolah karena,ia ketiduran dan gak sempat bangun untuk kesekolah saat itu.Wajar saja bila Rachela merasa kesepian, sebab biasanya tiada hari tanpa Arham didalam hidup Rachela.
" Arham lagi apa yahh? apa aku telfon dia aja ?" Tanya Rachela di dalam hatinya,seraya mengambil hanphone miliknya,dengan sedikit rasa ragu,karena ia takut menggangu Arham.
" Yaudah!sihhh gak papa kali yah? telfon aja deh!" Ucap Rachela dengan pelan.
" tuutt.tuutt..tuuut" Berulang kali bunyi yang keluar dari handphone Rachela hanyalah kata itu.Namun,bukan seorang Rachela Arba jika ia mudah menyerah.Berulang kali ia menghubungi Arham,yang entah sedang apa disana.
" Gilaa...lagi apa sih!!kok sampai telfon dari ku gak di angkat?"Gunyaman yang keluar dari mulut Rachela,yang sedang menahan rasa kesalnya.
Rachela merasa lelah,dan menghentikan telfonnya.Namun,tak lama kemudian telfon dari Arham menggetarkan handphone Rachela.Entah apa yang harus Rachela rasakan,apakah ia harus senang karena,Arham menghubunginya ataukah harus kesal karna Arham tak kunjung mengangkat tellfon darinya tadi.
" Halloo... Ada apa Hell?" Tanya Arham pada Rachela yang telah menelfonnya dari tadi.
" Buset dah lohh...! kok enggak angakat telfon dari gue tadi dan malah ngehubungin balik? emang loh lagi apa sihh?" Tanya Rachela kepada Arham.
" Iyaa...maaf tadi aku lagi mandi,dan enggak denger kalo ada telfon masuk dari lohh." Kata yang keluar dari mulut Arham yang membuat Rachela sedikit menghilangkan rasa kesalnya.
" Yang bener ajaa! loh mandi malam-malam?yang ada masuk angin loh entar!" Ujar Rachela dengan nada yang sedikit terkejut.
" Biarin dah...! kenapa jadi loh telfon gue tadi? apa jangan-jangan loh rindu sama gue lagi?" Tanya Arham sambil mengeluarakan sedikit tawa.
" Mohon maaf yah pak! anda salah...gue itu nelfon lohh karena,gue lagi bosen banget,terus gue kayak kesepian gitu...butuh hiburan tapi bukan yang menjengkelkan!!" sahutan dari Rachela yang membalas godaan dari Arham.
" Yaudah..terus gue harus gimana nih? apa perlu gue kerumah loh..?" jawab Arham
" Ngapain coba loh kerumah gue?emang gue ngundang lohh apa! gue tuh butuh hiburan,bukan mau nerima tamu!!" Jawab Rachela sembari tertawa
" Yaudahh...emang kenapa lohh bosen?" Tanya Arham
" Gue juga kagak tau! udah dehh,pokoknya loh harus buat gue terhibur malam ini."ujar Rachela
" Hell...jujur gue ini gak pandai menghibur orang! tapi,karna loh bagi gue itu penting,jadi gue gak mau kalau lohh ngerasa bosan.Karena,gue udah janji sama diri gue sendiri,kalau loh itu segalanya bagi guee,tak ada satupun yang mampu menggantikan loh didalam hidup gue.Jadi, sebisa mungkin gue akan usaha untuk selalu buat lohh bahagia." Ucap Arham yang sontak hampir membuat hati Rachela meleleh dan salah tingkah.
" Apa bener loh gak bakal buat gue sedih,loh akan selalu ada untuk gue dan sebisa mungkin loh akan selalu buat gue bahagia?" Jawab Rachela dengan cepat dan dengan nada yang lembut.
" Gue janji sama loh...! dan loh juga harus janji sama gue,kalau loh sampai kapan pun akan selalu ada disamping gue." Ucap Arham sembari meyakinkan hari Rachela.
" IYA...Gue janji sama lohh Ham!!" Kalimat singkat yang terucap dari mulut Rachela.
Malam itu yang keluar bukanlah sebuah canda atau gurauan dari keduanya namun,sebuah pengakuan tentang keinginan mereka.Memang sangat rumit untuk Rachela dan Arham menjalani hubungan persahabatan ini.Karena,keduanya memiliki perasaan yang sama namun,sulit untuk terutara dan memang mereka tidak pernah mengetahui tentang persaannya satu sama lain.
" Loh tau gak Ham..kalo gue pernah mimpi,bahwa loh bakal ninggalin gue suatu saat nanti! dan itu adalah mimpi terburuk bagi gue.Karena apa,karna gue gak mau kehilangan loh sebagai sahabat terbaik dalam hidup gue." Ujar Rachela dengan pelan melalui sambungan telfon.
" Kok loh bisa mimpi gitu sihh?gue kan udah janji sama loh,kalo gue gak bakal ninggalin loh sampai kapan pun! loh percaya sama gue kan?" Jawab Arham dengan sedikit nada tinggi.
" Iya...gue percaya banget sama loh ham." jawab Rachela dengan suara sedikit bergetar.
" Gue sayang banget Rachela sama loh,SAMPAI KAPAN PUN!" Kata Arham dengan cepat.
Mendengar semua perkataan Arham di telfon,berhasil membuat Rachela bersemangat,sekaligus sangat bahagia malam itu.Bagi Rachela,malam itu adalah malam yang paling bahagia dalam hidupnya.Karena,malam itu Arham berhasil meyakinkan hatinya dan seluruh jiwanya jika,Arham adalah lelaki terbaik yang pernah ada didalam hidupnya.
" Makasih ham... karena,loh udah mau buat gue bahagia dan selalu ada untuk gue,gue gak tau lagi kalau nanti suatu saat loh pergi dari gue,apakah gue bisa sebahagia ini." Ucapan Rachela sontak membuat Arham terjekut dan semakin takut,jika mimpi yang pernah dialami Rachela benar-benar terjadi.
" Loh bilang apa sihh Hell... gue kan udah bilang ke lohh,kalo gue gak akan pernah ninggalin loh.Dan jangan pernah lagi loh bilang kayak gitu.NGERTIKAN?" Cara seorang Arham untuk meyakinkan Rachela.
" Iya... maaf Ham..." Jawab singkat Rachela.
" Yaudah...kalo gitu sana loh tidur,ini udah larut malam! nanti loh kesiangan lagi besok." Kata terakhir Arham sebelum Rachela menutup telfonnya.
" Yaudah...BYYYY!!" Ucapan Rachela,sembari bersiap untuk menutup telfonnya.
Memang terasa sulit untuk di mengerti tentang bagaimana perasaan keduanya.Namun,rasa cinta yang ada didalam hati mereka sangat kuat,layaknya bintang yang tak pernah ingin meninggalkan bulan sendirian di tengah gelapnya malam.Dan seperti ombak yang selalu mencintai lautan,yang tak pernah ternilai betapa besar jumlah rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sahabat
RomanceBerdiri disatu arah yang sama,menatap jutaan bintang sambil menggelar tawa,merangkai kata-kata yang indah agar menjadi suatu kalimat yang padu.Bersama mu kan kubangun sebuah tahta,yang tak akan ada satupun yang menggantikanmu sebagai ratunya. - Cara...