Bestfriend?̃̃ ﻌJjkﻌ [On Hold]

ΦThirdΦ

Jungkook tertawa lebar dengan seorang gadis di hadapannya itu. Entah apa yang sedang mereka bahas hingga tertawa secerah itu. Namun hal itu cukup buat Hyera merasa panas hanya dengan melihatnya dari kejauhan.

Ah.. Selamat tinggal mood indahnya.

Seharian ini Jungkook kembali di herankan dengan tingkah Hyera.

Gadis itu mengabaikan dan bersifat ketus padanya. Cukup buat Jungkook pusing memikirkan apa kesalahannya kali ini.

Dan hingga waktu pulang Jungkook kesal luar biasa mengetahui Hyera lebih memilih pulang bersama Eunwoo yang ia ketahui menyimpan rasa pada Hyera.

"Ra!" Ia menahan Hyera yang baru saja hendak menaiki motor Eunwoo.

"Apa sih?! Aku mau pulang." Ucap gadis itu.

"Pulang bersamaku."

"Apa maksudmu? Dia ingin pulang denganku." Eunwoo angkat bicara.

"Tidak. Hyera, pulang bersamaku."

"Yak! Aku—"

"Hyera!"

"Hei bung! Bersikap baiklah pada perempuan. Jika dia bilang tidak mau, ya berarti tidak."

"Kau siapa bicara seperti itu padaku?" Jungkook menatap Eunwoo tak bersahabat.

"Aku teman Hyera lah. Kau itu yang siapa? Dengar ya Jeon Jungkook, kau hanya sahabatnya."

"Tapi setidaknya, aku lebih mengenal Hyera daripada kau yang hanya orang asing."

Jungkook langsung menarik Hyera meninggalkan Eunwoo yang kesal tidak terima.

"Ya! Lepaskan tanganku brengsek!"

Jungkook abaikan dan memilih membukakan pintu mobil untuk Hyera.

"Masuk."

"Tidak mau!"

"MASUK SEKARANG MIN HYERA!"

Hyera terdiam dengan nafas memburu lalu memilih masuk ke dalam mobil.

Jungkook menutup kasar pintu mobil membuat Hyera semakin terdiam. Pria itu menyalakan mesin mobil lalu melaju dengan kecepatan yang luar biasa. Tidak menyadari tangan Hyera yang meremat roknya di atas kedua pahanya.

Tidak tahu ke mana arah tujuannya, yang pasti ia membawamya menjauh dari tempat ramai. Hingga mereka sampai di jalanan yang sepi dengan pohon di kanan dan kiri pinggir jalan.

Jungkook melepaskan seatbelt lalu keluar dari mobil masih dengan raut wajah mengeras. Kentara sekali marahnya.

Ia mengusak rambutnya kasar dan menghembuskan nafas kasar. Masih merasa kesal luar biasa.

Ia sudah pusing memikirkan apa kesalahannya hingga Hyera bahkan sampai menolak pulang bersamanya. Semarah apa pun Hyera, gadis itu tidak pernah menolak pulang bersamanya. Gadis itu hanya akan diam dan irit bicara. Tapi kali ini berbeda.