¤Sixth¤

40 8 1
                                    

Hyera berjalan perlahan. Entah apa yang tengah ia pikirkan, tapi itu cukup buat seorang Min Hyera kehilangan fokus dan kacau pikiran.

'Bug!

Akibatnya sebuah bola mendarat sempurna di kepala Hyera yang membuat gadis itu terhuyung dan memekik.

"Akh!" tangannya mengusap usap bagian kepalanya yang terkena bola sembari melihat sekeliling mencari sang pelaku.

"Astaga. Apa rasanya sakit.. Min Hyera?" Ah, ternyata si gadis itu.

"Apa kau buta? Aku sedang berjalan dan seharusnya kau melihat ke sekitar terlebih dahulu sehelum bermain."

"Kau yang buta. Sudah tau kami sedang bermain disini, kau malah berjalan seenaknya. Bukan salahku dong."

"Tapi— aku berjalan dipinggir lapangan, Lee Jieun. Dan seharusnya kau mengarahkannya ke tengah lapangan. Kau tidak tau caranya bermain ya?" Hyera mengambil bola yang berada tak jauh darinya.

"Sini aku ajarkan," lalu melempar bola itu kuat ke arah Jieun, dan— Nice! Tepat sasaran.

Bola itu membentur kuat kepala Jieun hingga gadis itu terjatuh sembari memegangi kepalanya yang sakit juga pusing secara bersamaan. Teman teman gadis itu langsung mengelilingi, dan bertanya keadaanya yang di jawab rengekan kesal gadis Lee itu.

Hyera mual mendengarnya. Ia mendecih lalu kembali berjalan dan masa bodo dengan keadaan sekitar.

"Ra, Kau sudah meminta tanda tangan atas surat izin berlibur kita?" Hyura bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, Kau sudah meminta tanda tangan atas surat izin berlibur kita?" Hyura bertanya.

"Belum, orang tuaku belum ada yang pulang."

"Tapi besok adalah hari terakhir mengumpulkannya." Hyera seketika membulatkan matanya.

"Ah, benarkah? Kalau begitu, aku mungkin tidak ikut." Kini Hyura lah yang melotot.

"Ya! Bagaimana mungkin kau akan melewatkan liburan kita?! Ini hanya dikhususkan untuk kelas 12, kau tidak mungkin bisa melewatkannya."

"Ya—"

"Hyera!"

Hyura mendengus kesal,
"Anjing penjagamu datang. Kau harus ikut pokoknya! Aku pergi!"

Hyera hanya bisa menghela nafas begitu Hyura berlalu dan Jungkook tiba dihadapannya.

"Apa?"

"Kau pasti belum menandatangani surat izin berlibur, kan?"

"Huh?"

"Mana? Kemarikan milik Hyera. Jungkook, kamu minta tanda tangan ayah saja ya."

"Iya, Bun."

Nyonya Jeon mengambil kertas surat izin milik Hyera lalu menanda tanganinya tanpa pikir panjang.

Setelah bertanya, selepas sekolah mereka, Jungkook langsung membawa Hyera ke rumahnya dan meminta sang Bunda untuk menanda tangani surat Hyera.

"Nah sudah," Nyonya Jeon mengembalikkannya pada Hyera dan tersenyum kecil.

"Kenapa dari kemarin tidak langsung bilang, hm? Bunda jelas akan berikan langsung, seperti biasa." Hyera hanya meringis kecil.

Memang biasanya, kalau ada surat izin ataupun semacamnya, sang Bunda sahabatnyalah yang akan menanda tanganinya. Tapi hanya saja, kali ini Hyera berharap salah satu orang tuanya yang akan menanda tangani surat tersebut.

"Jungkook,"

"Iya, Bun?" Anaknya menyahut.

"Jaga Hyera selama disana, jangan sampai ada luka sekecilpun pada putri kesayangan Bunda, mengerti?"

"Iya Bun iyaaa." Jungkook meringis kecil melihat sang Bunda begitu protektif pada sahabatnya itu.

"Wah ada acara apa ini kumpul kumpul hm? Apa Ayah tertinggal sesuatu? Kenapa Princess kesayangan Ayah ada disini? Mau menginap?" ternyata Sang kepala keluarga Jeon sudah pulang bekerja.

"Tidak ada Ayah, Hyera akan menginap lain—"

"Tidak tidak, ini sudah cukup larut. Princess menginap saja, ok?" Bisa apa Hyera selain mengangguk nurut? Tidak ada.

"Yasudah, sekarang kalian naik, lalu bersiap tidur. Nanti Bunda akan mintakan pada Ayah untuk tanda tangani milik Jungkook." Keduanya mengangguk, lalu bangkit ke atas setelah mengucapkan selamat malam pada mereka, dengan Hyera yang tentu saja dibubuhi ciuman sayang di dahinya.

"Bisa kau ucapkan selamat padaku?" Hyera yang hampir tertidur, kembali tersadar karena ucapan Jungkook.

"Atas?" Ia menyahut tanpa membuka matanya.

"Atas—"

"Kau dan Soyeon?"

"Ya, mungkin."

"Hmn, selamat." Hyera mendadak malas tidur karena pembahasan Jungkook.

Tentu saja ia tau berita pasal Jungkook dan Soyeon yang sekarang resmi sepasang kekasih. Bukan kekasih pertama Jungkook memang, tapi yang ke 13? Entahlah, Hyera lupa.

Tapi ia tidak ingin ambil pusing dengan rasa sesak yang menyeruak. Hanya berpikir, dia tetap baik baik saja.

"Besok aku tidak bisa pulang bersama mu. Aku sudah ada janji dengan So—"

"Terserah. Aku mengantuk, diam dan tutup mulutmu."

Entah kenapa mendengar nama Soyeon membuat Hyera merasa muak. Jadi ia putuskan untuk segera memotong kalimat itu, dan berdalih ingin tidur. Untung saja, Jungkook menurut dan ikut terlelap.

'Sometimes it still hurts when hear I hear it.'

Tbc!

Membosankan? Saya tau:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membosankan? Saya tau:)

Bestfriend?̃̃ ﻌJjkﻌ [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang