Nanti kalau aku pulang, kutunjukkan sesuatu, semangat rapat!
ucapannya terakhir kali berputar di otakku seperti kaset rusak.Lagi lagi hatiku merintih, namun tak ada air mata yang berlinang.
Semua orang berduka atas kepergiannya.
Ku bilang aku juga berduka, tapi tentu saja tak akan ada yang mengerti.
Tak ada yang tahu hubunganku dengannya kecuali teman satu grupnya yang bernama Haechan dan Renjun.
Tapi mereka berdua pun tak memberi kabar apapun padaku.
Hari itu, aku memutuskan pulang ke apartemen.
Menempuh jalan yang sepi karena hari itu salju turun. Mencoba mengingat ingat kenangan yang tersisa, menghirup kuat kuat udara dingin yang menusuk tulang.
YOU ARE READING
Draft Mark Lee
Short Storytujuh hari berlalu setelah kepergianmu. semua orang masih berduka, kurasa.