Chapter 13

6.1K 287 37
                                        

Beberapa hari setelah Risa bertemu dengan Nada, itu tidak membuatnya terlalu memikirkan nya dan sebisa mungkin Risa mencoba untuk tidak bertemu dengan Rangga kapan pun dan di mana pun sebab Risa tidak ingin di anggap sebagai perusak rumah tangga orang lain terutama rumah tangga adiknya sendiri.

"Sudah lama menunggu?" tanya Risa menyapa Rafael yang sudah duduk di kursi restoran tempat mereka bertemu.

"Tidak, aku baru sampai beberapa menit." sahutnya santai lalu menarik kursi untuk Risa.

"Jadi bagaimana? Apakah kau jadi membuat acara di Hotel ku?" Tanya nya kepada Rafael karena pertemuanya sekarang ini untuk membahas rencana Rafael yang akan mengadakan pesta perusahaan di Hotel nya.

"Tentu saja Ris, aku ingin kau juga membantu ku. Apa bisakan?" jawabnya cepat. Risa menganggukkan kepala.

"Tenang saja aku pasti akan membantumi Raf. Aku juga akan memberikan mu diskon, hitung-hitung hadiah pertemanan kita." ujarnya sembari tertawa. Kemudian mereka berlanjut makan bersama dan sesekali bercanda yang mampu membuat Risa tertawa.

Kena kau.

****

Hubungan Nada dan Risa semakin renggang setiap berpapasan di rumah mereka seakan-akan tidak melihat satu lain terlebih Nada yang benar-benar memperlihatkan ketidak sukaanya saat Rangga dan Risa di satu ruangan. Contoh nya seperti hari ini Nada terus saja mengandeng lengan kekar Rangga dan bergelayut manja seakan menunjukan kepemilikan Rangga. Semua orang hanya bisa ke mengelengkan kepala nya melihat tingkah kekanak-kanakan Nada.

"Aku ingin di suapi kak." ujar Nada dengan manja saat mereka sedang makan malam bersama.

Entah kenapa Nada takut kehilangan Rangga yang sudah ia cintai. Nada tak ingin suaminya terjerat oleh pesona kakak nya yang semakin hari semakin cantik.

Rangga yang mendengar permintaan Nada hanya bisa menurut saja dan menyuapi Nada. Nada sendiri sangat bahagia karena bisa memperlihatkan kemesraan nya kepada kakak nya yang berada tepat di depan nya. Nada ingin kakaknya sadar bahwa Rangga sekarang suaminya jadi Risa tidak bisa mendekati atau merayu suami nya.

"Mami manja sama Papi sekarang." Meisha berkata polos melihat kedua orang tuanya.

"Tentu saja sayang. Mami kan istri Papi jadi harus manja." sahut Nada bangga saat mengatakan itu dan sesekali mengelus rambut panjang putrinya.

Rangga hanya diam tidak mampu berkata-kata bahkan raut wajahnya terkesan datar. Hanya sesekali Rangga tersenyum menimpali perkataan Nada saat wanita itu bertanya kepada nya.

Risa sendiri tidak memperdulikan adegan yang di suguhkan di meja makan sekarang karena dirinya terus saja memakan makanan tanpa menoleh kearah mereka.

"Ris, bagaimana persiapan acara Rafael?" tanya Hermawan tiba-tiba karena setahu nya Risa sedang membantu persiapan acara perusahan Rafael yang cukup terkenal di kalangan pebisnis.

"Sudah hampir selesai Pa, tinggal MC saja yang sedang di cari oleh mereka." jawabnya dan Hermawan mengangguk.

"Nak, Rafael sepertinya baik, Ris." goda Helena sebab beberapa kali ia melihat Rafael mengantar Risa pulang. Sontak saja Risa menatap aneh kearah Mama.

"Ma Risa dan Raf..." ucapan nya terhenti karena Nada menyela nya.

"Iya Ma bahkan Kak Risa sudah berciuman dengan kak Rafael di bioskop kemarin." sahut Nada ikut berbicara.

"Apa?!" Kaget. Itulah yang Hermawan dan Helena alami bagaimana tidak kaget anaknya berciuman dengan seorang pria dan di lihat oleh orang lain.

Sulit di percaya!

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang