The turth 2

3K 146 57
                                    

"Kau sudah siap?"tanya Jungie saat gadis cantik keluar dari rumah.

"Sudah oppa,,kita akan kemana memangnya?"

"Kau akan tau sebentar lagi."

"Kau curang oppa,,kau mengatakan-nya saat menjemputku."ujar Jiyeon sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hei, aku tidak mengatakan begitu. Aku kan hanya bilang kau akan tau besok."

"Ya ya,,terserah oppa saja. Kau menang."

"Hey, jangan marah seperti itu. Kau bertambah cantik jika sedang marah,,aku tidam kuat Jiya."


"Oppa hentikan,,kau membuatku malu."

"Kenapa harus malu,,aku berkata jujur. Kau memang sangat cantik, aku tidak kuat."

"Tidak kuat kenapa??"tanya Jiyeon.

"Tidak kuat untuk tidak jatuh cinta padamu."

"Oppa...."teriak Jiyeon jengkel karena selalu di goda oleh Jungkook.
















"Kita sudah sampai,,ayo turun." ujar Jungkook sambil menuntun Jiyeon keluar dari mobil.

"Kita dimana oppa??" tanya Jiyeon.

"Sebentar lagi kau akan tau."

"Tck! Dari tadi bilangnya seperti itu."cibir Jiyeon.

"Hahaha,,cerewet sekali kau ini. Ayo masuk."





"Hyung..." panggil Jungkook pada seorang pria yang berseragang putih sedang duduk ditempatnya.



"Jiyeon,,kenalkan dia Jeon Seokjin hyung-ku "





"Park Jiyeon." Jiyeon mengulurkan tangannya dan tersenyum manis yang disambut oleh Seokjin.

"Jadi dia gadis yang kau ceritakan padaku, Jung?"tanya Seokjin.

"Iya hyung. Aku ingin kau memeriksanya."balas Jungkook.

"Oppa, sebenarnya kita ada dimana??"

"Kita ada di rumah sakit,,Jiya. Aku Seokjin dokter spesialis mata, hyung Jungkook. Aku akan menangani proses operasimu "jelas Seokjin.

"Operasi? Tapi aku..." ujar Jiyeon terpotong karena Jungkook terlebih dulu bicara.

"Kau tidak perlu cemas,,Jiya. Aku yang akan menanggung semuanya"seru Jungkook sambil memegang tangan Jiyeon.

"Tapi oppa....."

"Aku mohon Jiyeon."

"Baiklah oppa, aku berhutang padamu. Aku janji akan membayarnya."

"Kau bisa membayarnya dengan cara lain."

"Maksud oppa?"tanya Jiyeon binggung.

"Kita lakukan pemeriksaan pada mata-mu dulu,,arraso. Hyung bisakah kita mulai memeriksanya??'




Proses pemeriksaan berjalan lancar, tidak terlalu berat kerusakan yang terjadi pada Jiyeon. Seokjin akan mengoperasi 1 bulan kemudian.


"Oppa,,kenapa kau melakukan ini untukku? Aku tau biaya-nya tidak sedikit,,darimana oppa punya uang sebanyak itu? Dan kenapa juga oppa melakukan ini untukku? Maksud-ku aku hanyalah orang asing yang baru dikenal."

"Aku mempunyai tabungan yang cukup untuk biaya operasimu, tidak perlu khawatir. Dan kau bukan orang asing untukku. Aku mencintaimu dan aku ingin melakukan yang terbaik untukmu."







DEG.



Jantung Jiyeon seras dipukul saat mendengat jawaban dari Jungkook. Mencintainya? Mencintai gadis cacat sepertinya?


"Kenapa oppa?"

"Kenapa apanya Jiya??"

"Kenapa oppa mencintaiku? aku.....seorang gadis cacat..oppa pria yang baik, aku yakin banyak gadis diluar sana yang bersedia menjadi kekasihmu."

"Tapi aku hanya menginginkan dirimu,,aku hanya menginginkan Park Jiyeon menjadi kekasihku." ujar Jungkook sambil menghapus air mata yang jatuh membasahi pipi Jiyeon.

"Kenapa harus aku oppa,,aku cacat,,aku tak pantas untukmu."

"Sebentar lagi kau bisa melihat kembali, Jiya."

"Tapi bagaimana jika operasinya gagal, oppa??" tanya Jiyeon masih dengan air mata yang mengalir. Dia tidak percaya pria yang beberapa bulan ini selalu menemaninya mencintai seorang gadis cacat,,gadis buta, seorang gadis yang hanya bisa melihat gelap selam satu tahun ini.

"Jadi bisakah kau menjadi kekasihku mulai saat ini? Aku mencintaimu Jiy,,sangat teramat mencintaimu"

"Apakah kau tidak akan menyesal,,oppa? Aku gadis cacat,,aku jauh dari mata sempurna."

"Aku buta."


"Bagi-ku kau sempurna, Jiya. Kau gadis hebat,,kau luar biasa. kau mampu menggetarkan hatiku dengan melihatmu,,aku yakin aku tak salah memilihmu. Dan sebantar lagi kau akan melihat dunia." ujar Jungkook menarik Jiyeon kedalam pelukannya.

Jiyeon hanya menangis,,ia tidak percaya bahwa ada seorang pria yang selama ini dia kagumi mencintainya.

"Bagaimana jika operasinya gagal,,oppa? Bukannya tadi Seokjin oppa mengatakan jika prosentasenya hanya 50% bagaimana jika aku tetap buta?"

"Maka aku akan menjadi matamu,,Jiya"


"Aku juga mencintaimu oppa,,sangat."ujar Jiyeon kemudiam membalas pelukan hangat Jungkook.

"Jadi mulai hari ini kau adalah kekasihku, pemilik hatiku."

"Dan kau pun sama oppa,,kau kekasihku,,cintaku,,pemilik hatiku"balas Jiyeon.

Jungkook mendekatkan wajahnya dan melumat bibir Jiyeon. Bibir merah muda yang sedari tadi ia inginkan akhirnya bisa dia rasakan, Jungkook melumat bibir Jiyeon dan menarik pinggangya agar semakin mendekat,,tanganya terselip dibelakang tengkuk Jiyeon untuk memperdalam ciumannya.

 Bibir merah muda yang sedari tadi ia inginkan akhirnya bisa dia rasakan, Jungkook melumat bibir Jiyeon dan menarik pinggangya agar semakin mendekat,,tanganya terselip dibelakang tengkuk Jiyeon untuk memperdalam ciumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 menit kemudian Jungkook melepaskan ciumannya,,karena ia tahu jika Jiyeon membutuhkan oksigen. Ia menempekan keningnya setelah ciumananya selesai.

"Aku mencintaimu park Jiyeon."ujar Jungkook mencium kening Jiyeon dengan sayang.

"Aku juga mencintaimu Oppa."

ONESHOOT ( JIYKOOK )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang