Aji POV
Aku masih ga enakan dengan moni soal semalem, dia tiba-tiba pergi begitu saja tanpa berbicara kepada ku. Mungkin dia tidak terbiasa melihat ku berteman dengan cewe lain. Aku telah siap berangkat ke sekolah dan mau menjemput moni kerumahnya. Tiba-tiba moni telah menunggu ku tidak biasanya dia duluan yang siap. Akan tetapi dia mengatakan suatu hal kepadaku, dia bilang kalau hari ini dia tidak pergi kesekolah bareng, aku bertanya kenapa ? dan dia hanya menjawab tidak apa-apa, dia hanya ingin pergi bersama temannya. Aku pun penasaran siapakah teman moni itu, dan ternyata seorang cowo yang tidak asing bagi ku stop di depan rumahnya, dia adalah nata. Aku memaklumi kalau moni ingin pergi bersamanya, aku merasa sedikit bersedih kenapa moni tiba-tiba seperti ini.
Hari semakin berlalu dan moni masih seperti itu kepada ku, dia mulai berubah tiap hari dia tidak pergi ke sekolah bersama ku lagi, dia selalu dijemput dengan nata begitu pun dengan pulang sekolah dia juga diantar dengan nata. Moni juga jarang kerumah ku akhir-akhir ini, dan aku memutuskan untuk pergi kerumahnya. Aku sedikit merindukan kekonyolan moni yang setiap hari mewarnai hari-hari ku.
Mama moni mempersilahkan aku masuk dan menawariku makanan, seperti biasa aku duduk di ruang keluarga nya sambil menonton tv. Aku tidak melihat moni akupun bertanya kepada mama nya "tante moni kemana kok ga keliatan ? dia sibuk ya ?" tanyaku "ada kok ji di kamarnya, katanya sih dia mau pergi sama temennya" jawab mama moni "moni pergi sama vio ya tante?" aku bertanya lagi. "aduhh tante kurang tau ji, tapi akhir-akhir ini dia sering banget pergi sama temen cowo nya, kalo ga salah sih namanya nata" jawab mama moni. Akupun terkejut, benar dugaanku moni sekarang sudah menjauhi ku dan dekat dengan nata, aku merasa sedikit kecewa dan sangat sedih. "kalian berantem ya ? kok udah semingguan ini ga berangkat sekolah bareng lagi ?" Tanya mama moni, "ohh engga kok tan" akupun menjawab sambil tersenyum.
Moni pun turun dari lantai dua kamarnya, dia telah melihatku mungkin dia juga sudah tau dari awal kalau aku ada dirumahnya. Dia pun tersenyum kepadaku dan melambaikan tangan sambil berpamitan mau pergi, akupun melihatnya keluar dan pergi bersama nata.
Aku berpikir mungkin ini saatnya moni untuk keluar dari zona nyaman, selama ini moni hanya selalu berada didekat ku mungkin dia bosan. Akan tetapi aku tidak ingin moni menjauh dari ku aku ingin dia tetap bersama ku dimana pun itu, aku tidak bisa memaksa kan seperti itu aku tidak boleh egois.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
RomanceKetika kita mencintai seseorang bukan berarti kita harus memilikinya. Terkadang kita tidak mengerti bagaimana perasaan itu muncul dan datang secara tiba-tiba dengan orang yang tidak kita sadari. Aku selalu ingin bersama nya dan melindungi nya tanpa...