Yoong melirik wanita di sampingnya yang tampak begitu resah sejak mobil itu meninggalkan pekarangan rumah mereka..
"Nuna tenanglah.. Aku yakin Yul hyung baik-baik saja" Yoong mencoba menenangka wanita disampingnya,
"A-aku hanya takut kejadian itu terulang lagi, dan kali ini adalah salahku yoong, aku tidak bisa memaafkan diriku jika terjadi sesuatu pada yuri" Kerutan di dahi yoong terlihat karena dia sedikit bingung dengan ucapan Tiffany
"Apa maksumu nuna?" Yoong menoleh sekilas
"Terakhir kali aku bertemu dengannya tadi siang aku marah padanya, mungkin karena itu dia mabuk." Yoong tertawa mendengarnya
"Hahahaha.. Nuna bagaimana bisa dia mabuk karena kau marah, kau sering memarahinya kenapa dia baru mabuk sekarang?" Yoong menggeleng masih terkekeh
"Tapi kali ini masalahnya berbeda Yoongie..." Tiffany cemberut..
"Apa yang membuatnya berbeda? Kalian selalu memperdebatkan apapun yang tidak perlu di perdebatkan." Tiffany mendesah.
"aku marah padanya karena dia mengatakan, walau aku menikah dengannya aku masih bisa bersama Taetae.."
Ckiiiiiittt...
Yoong menginjak rem dengan sekuat tenaga shingga mobil itu langsung berhenti..
"yaaaaahhh... kau ingin membuat kita mati Kwon Yoong?" Tiffany menatap Yoong shock, dan begitupun Yoong menatap Tiffany..
Bunyi kelakson dari mobil lain di belakang mobil mereka membuat yoong tersadar dan dengan segera dia menepikan mobilnya sebelum kembali menatap Tiffany.
"apa maksudmu nuna?" dia masih belum bisa mencerna apa yang di dengarnya.
"aku dan Yuri akan menikah Yoongie, Kita di jodohkan itulah alasan kenapa appa kwon dan daddy meminta kita menemui mereka." Suaranya sendu,
"Jadi kalian sudah mengetahuinya? mereka sudah mengatakannya?" Yoong mendesah, pasti itu sulit untuk mereka..
"Kau sudah mengetahuinya?" Tiffany menatap Yoong tidak percaya, Yoong mengangguk mengiyakan.
"aku mendengar appa dan appa Hwang membahasnya.." Yoong balas menatap Tiffany
"bagaimana bisa? Sejak kapan kau mengetahuinya?"
"sudah lama nuna, saat appa Hwang tau kau berkencan dengan Taeng Hyung, aku fikir mereka tidak akan melanjutkan perjodohan karena selama ini mereka tidak melakukan apapun dengan hubunganmu dan Taeng Hyung... maaf aku menyimpannya dari kalian..." Yoong menatap tiffany merasa menyesal..
"bagaimana bisa kau menyimpannya hal sebesar ini dari kita berdua? Sejak kecil kita berjanji untuk tidak menutupi atau menyembunyikan apapun, kita berjanji untuk selalu berbagi." Tiffany mulai menangis airmata kini meluncur bebas dari kedua matannya.. yah begitulah dia jika mengetahui salah satu dari Yuri ataupun Yoong berbohong, dia akan sangat sensitive..
"maafkan aku nuna, aku hanya tidak ingin membuat kekacauan, aku hanya takut kau pergi meninggalkan kita untuk menentang mereka." Yoong segera melepas safety belt nya dan yang tiffany kenakan sebelum meraih tiffany dalam pelukannya. cara ampuh yang mereka berdua gunakan untuk menenangkan Tiffany.
"tetap saja kau berbohong yoongie.." Tiffany bergumam dalam tangisannya..
"aku hanya ketakutan nuna... tolong maafkan aku." Yoong menepuk punggung tiffany ringan berharap wanita itu segera berhenti menangis.
"Tapi kau lihat kan, aku sekarang mengetahuinya dan aku tidak melakukan apapun seperti yang kau takutkan.." Tiffany masih sesenggukan di pelukan Yoong..
KAMU SEDANG MEMBACA
Excellent Women
FanfictionTiffany adalah wanita berparas dewi dengan segala kesempurnaan dan kebaikan hatinya, dia di paksa merelakan cinta dalam hidupnya karena perjodohan konyol orang tuanya mengaharuskannya menjadi istri dari sahabat terbaiknya..