Taeyeon terpaku di tempatnya menatap kekasih dan sahabatnya berciuman di hadapannya, bunga di tangannya terjatuh begitu saja. Dia menggeleng tak percaya dengan apa yang di lihatnya, perasaan marah dan kecewa kini menumpuk dalam hatinya.
Mata Yuri mengikuti tatapan Yoong dan dia terkejut sama seperti adiknya..
"T..ttaeng-ahh.." mendengar Yuri menyebutkan nama kekasihnya Tiffany menoleh dan setelah menemukan Taeyeon yang tengah menatap mereka marah dia segera bangun dari atas tubuh Yuri... Taeyeon berjalan perlahan kearah mereka..
"T..tae a..ku bisa menjelaskannya......ANDWEEEE.."
Bughh..
Tinju Taeyeon mendarat di rahang Yuri...
"akkhhh..." Yuri mengerang, Taeyeon mengangkangi tubuhh Yuri.
"brengsek.." Taeyeon tidak berhenti dengan hanya satu kali memukul wajah Yuri tinjunya berkali-kali mengantam wajah tampan Yuri..
"Tae kumohon hentikan..." Tiffany menangis mencoba menarik dan menghentikan Taeyeon namun tidak ada hasilnya.
Braakkk...
"aakhh.." Taeyeon mengerang saat punggungnya menghantam nakas dengan keras setelah Yoong mendorongnya.
"APA YANG KAU LAKUKAN KIM TAEYEON? KAU INGIN MEMBUNUH KAKAKU?" dia berteriak menetap Taeyeon marah.
Mendengar keributan di kamar Yuri, Jessica masuk dan terkejut melihat Yuri meringis dengan memar dan darah di wajahnya.
"a..aapa yang terjadi?" dia bertanya pada siapapun tapi tidak ada yang memberikan jawaban apapun.
"Hyung-ahh.." Yoong khawatir melihat kakanya yang menutup mata..
Tiffany segera meraih Yuri, menatapnya khawatir..
"Y..Yuri-ah gwenchana.." Yuri membuka matanya, tersenyum lemah menjawab Tiffany, dia meringis merasakan sudut bibirnya robek, Tiffany memalingkan wajahnya menatap Taeyeon marah.
"aku membencimu Kim Taeyeon.. Pergi dari sini, kita berakhir dan aku tidak ingin melihatmu lagi." Taeyeon tertawa samar mendengar ucapan Tiffany.
"Aku melakukannya karena aku sangat mencitaimu Tiffany, aku cemburu dan marah apa kau tidak mengerti itu?" dia menatap Tiffany dengan seksama.
"Aku tidak perduli, AKU BILANG PERGI DARI SINI AKU TIDAK INGIN MELIHATMU." Dia berteriak benar-benar ingin Taeyeon pergi dari pandangannya.
"Geurae..jika itu maumu.." Taeyeon pergi meninggalkan mereka dengan kecewa.
"Yoong kita kerumah sakit sekarang.." matanya tetap tidak beralih dari Yuri
"n..an.. gwenchanayo.." Yuri dia berusaha duduk, Yoong membantunya..
"Aku akan mengobati hyung noona.." Tiffany sepertinya lupa jika Yoong adalah seorang dokter..
"palli yongie-ah.." Yoong mengangguk dan meninggalkan mereka..
Yuri melihat sosok yang kini berdiri tidak jauh dari mereka.
"kita memiliki tamu Fany-ah?" dia melihat Tiffany meminta penjelasan.
"mian, aku tidak sempat mengatakannya padamu kemarin dan semalam kau mabuk." Tiffany masih menangis saat mengatakannya,
"Jessie akan tinggal disini sementara waktu apa tidak apa-apa?" Yuri mengangguk tidak keberatan, hati Jessica mencelos saat Yuri hanya mentapnya sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Excellent Women
FanfictionTiffany adalah wanita berparas dewi dengan segala kesempurnaan dan kebaikan hatinya, dia di paksa merelakan cinta dalam hidupnya karena perjodohan konyol orang tuanya mengaharuskannya menjadi istri dari sahabat terbaiknya..