Alo! It's me, Aga. Abigail's Dad
Kalian boleh memanggil saya Argya atau Aga atau Ar, terserah mau yang mana. Asalkan kalian bahagia, daku pun juga.
Btw, pasti masih rada asing ya dengan nama saya? Atau malah baru tahu bahwa ada seorang penulis di Wattpad dengan nama Argya? Maklum. Saya memang nggak terkenal. Lagian pun saya penulis baru di sini. Saya baru mengeluarkan satu karya, itu pun sedikit yang membaca. Keberadaan saya ibaratkan seperti menaburkan garam di lautan, tidak terlihat. Begitu juga tulisan saya, tertimbun dengan judul-judul yang epik.
Cusss
Kita langsung saja ke karakter utamanya. Beri jalan, beri jalan.
Namanya Abigail Chavali. Dia cecan dan termasuk ambivert. Kalau baru kenal kalian boleh panggil dia Abigail. Kalau mulai akrab bisa panggil dia Abby. Kalau sudah akrab kali, kalian boleh panggil dia apa pun. Pacar pun boleh. Dia jombs. Dan seorang agen muda yang belum banyak pengalaman.
Bagi kaum hawa, tenang saja. Sudah saya siapkan untuk kalian. Di awal chapter ini akan saya perkenalkan. Rekan kerjanya Abby. Dia cogan. Selebihnya bisa baca di chapter ini. Kalau mau menarik perhatiannya kalian harus pintar dan punya keunikan yang jarang ada di diri cewek. Kalau tidak bisa, daku masih bisa nerima apa adanya. Langsung saja membuat antrian! Sans, ini cuman banyolan.
Di sini awal mula ceritanya akan berjalan. Ini sambungan dari part kemarin.
Penasaran?
Langsung saja, nih, Bosque.
Selamat membaca.*****
CHAPTER 01
[Abigail Chavali]Seperti biasa tampak matahari terbit dari ufuk timur yang tak pernah lelah memberikan sinarnya yang menghangatkan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Suara burung terdengar saling bersahut-sahutan begitu merdu di pohon rindang di tepi jalan. Gue tengah bersiap-siap karena mendapat laporan ditemukan mayat di lorong yang berada di kota. Meneguk teh hingga tetesan terakhir, sejurus kemudian gue pergi ke TKP dengan mobil hitam metalik pemberian Ayah. Di jalanan sudah mulai banyak dipenuhi oleh pengendara lain sehingga membuat gue sedikit terlambat sampai ke tujuan. Gue bertugas di sini semenjak lulus dari kuliah beberapa bulan yang lalu. Jadi secara harfiah gue belum terlalu tahu seluk-beluk kota ini. Gue dipindahtugaskan dengan alasan supaya mendapat pengalaman baru, itulah kata Ayah. Jujur, gue sedikit kesal dengan Ayah, kenapa mesti gue dipindahkan?
Saat tiba di TKP sudah banyak petugas lain yang datang dan mengolah tempat kejadian. Gue turun dengan celana jeans warna krim latte dan kaos kepolisian. Sebuah lencana juga terpasang di depan celana gue yang menandakan sebuah identitas di kota ini. Tak luput dengan rambut kunciran gue berjalan menuju TKP. Walaupun gaya gue terkesan sederhana dan agak melenceng dari feminim, gue akui itu, tapi dengan bergaya seperti itu gue merasa nyaman. It's my style. You don't like it? Go away! Gue punya kulit yang tergolong eksotis, mungkin itu bisa menambah daya tarik gue di mata kaum Adam, mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kriminal [Hiatus Sementara]
Mystery / ThrillerKehidupan seorang detektif perempuan yang berparas cantik nan eksotis. Tidak mudah mengejar mafia dan pembunuh-pembunuh di kota satuan tugasnya. Nyawa menjadi taruhan sudah menjadi hal yang lumrah di pekerjaannya ini. Tak luput orang terkasih dalam...