"Briana! Live report ke Toko Jaya Elektro. Kebakaran!" teriak Willy dari ambang pintu ruang kerja khusus penyiar.
"Oke. Prepare dua menit. Tunggu di luar!" sahutku sembari ngesave file script iklan yang baru separuh terketik. Kutinggalkan laptopku begitu saja di meja kerja.
Gegas, kukenakan jaket denim dan menenteng tas punggung. Berlari ke tempat parkir. Willy sudah siap di belakang kemudi. Mesin mobil pun sudah dinyalakan.
Kami menuju TKP yang kepulan asap hitamnya bisa terlihat dari teras studio. Padahal jaraknya sekitar dua kilometer. Gede banget apinya.
Terpaksa memarkir mobil jauh dari lokasi kebakaran. Jalan menuju toko itu sudah disterilkan dalam radius kurang lebih seratus meter.
"Berpencar!" Willy berlari ke sisi kanan.
Aku ke arah sebaliknya. Tampak, petugas damkar masih berjuang memadamkan api. Polisi menghalau masyarakat yang berusaha merangsek masuk lokasi. Dalam situasi riuh rendah itu--aku yakin--banyak oknum penjarah yang ingin menyusup. 'Mengamankan' barang yang jadi incaran. Bukan hal baru lagi.
"Mundur, Mbak!" perintah seorang polisi berkumis padaku.
"SAM FM, Pak!" teriakku menunjukkan id card yang tergantung di leher. Polisi itu mengangguk. Beliau bergeser memberiku ruang untuk melihat lebih leluasa situasi sekitar.
Seorang polisi lain mencoba melindungiku dari desakan warga. Kugunakan kesempatan itu untuk meminta keterangan mengenai peristiwa yang tengah terjadi. Tetap konsentrasi mewawancarai narasumber, sekaligus bertahan dari dorongan orang-orang yang berseliweran di kanan kiriku.
Kutulis script dengan cepat sesuai data yang kudapat, sembari terus mengamati keadaan sekitar dengan teliti. Gawai bergetar. Kutarik benda pintar itu dari saku kemeja. Dari operator ruang siaran. Segera kupasang bluetooth earphone untuk menyimak siaran Della dan Soni.
"Lima menit lagi breaking news, Bri. Live report. Ready?"
"Yups!" jawabku singkat.
Menunggu satu lagu dan dua iklan terputar. Kulihat arloji. Dua menit lagi. Sudah masuk smash opening breaking news. Menarik napas panjang, membaca lagi script dan menepuk gawai di dada.
"Masih di SAM FM bersama saya Della Maria dan Soni Sanjaya. Sesaat lagi, kita akan terhubung dengan rekan Briana Silmi. Beberapa menit lalu Toko Jaya Elektro di jalan Pattimura nomor 32, terbakar. Mengenai penyebab peristiwa ini, kami sudah tersambung dengan rekan Briana yang sudah berada di lokasi kejadian. Briana ... silakan dengan laporan Anda."
"Terima kasih rekan Della dan Soni. Selamat siang, SAM lovers. Baru saja terjadi kebakaran di Toko Jaya Elektro milik Harsoyo Suganda yang berada di kawasan perdagangan jalan Pattimura 32. Sumber api pertama kali diketahui berasal dari bagian gudang stock. Konsleting listrik diduga sebagai penyebab utamanya. Sekitar empat puluh menit lalu, ledakan besar pertama terjadi. Dalam tempo singkat, api menjalar ke seluruh toko. Ledakan beruntun menyusul, saat si jago merah melahap serta menghanguskan barang-barang yang terhubung dengan aliran listrik. Toko dengan luas tiga ratus meter persegi ini, tinggal puing dalam waktu singkat. Diperkirakan, semua barang elektronik tak ada yang sempat diselamatkan. Dari pihak kepolisian, saya mendapat keterangan, peristiwa ini memakan korban jiwa. Tiga karyawan meninggal dan tujuh lainnya luka parah. Kerugian material ditaksir sekitar lima milyar rupiah. Begitu yang bisa saya sampaikan, SAM lovers. Saya, Briana Silmi SAM FM dari lokasi kebakaran Toko Jaya Elektro. Kembali ke studio."
"Terima kasih pada rekan Briana Silmi. Selamat bertugas dan tetap waspada. Breaking news selanjutnya, bisa Anda simak lagi satu jam mendatang. Della dan Soni ... Keep stay tune on SAM FM--be young be smart."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANA'S MEN (open PO 28 Mei - 16 Juni 2020)
General FictionBriana seorang broadcaster yang digilai para pria, tapi ia terjebak dalam cinta dua pria yang memperebutkannya. Gadis lincah yang biasanya cuek dengan asmara, sejak itu mulai berubah. Sisi liarnya bangkit kala keinginan memiliki sosok sempurna justr...