Sepi.
Sunyi.
Yang terdengar hanyalah suara dedaunan pada pohon yang bergerak karena terkena hembusan angin.
Pemakaman. Ya, suasana di tempat ini memanglah seperti itu.
Sebuah pohon besar yang berada di tengah-tengah pemakaman, menjadi peneduh untuk seorang pria di cuaca yang cukup panas seperti ini.
Di sebuah makam baru, terdapat satu pria yang sedang duduk bersimpuh. Tangannya memegang pada nisan tersebut, dan matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.
Pemakaman baru saja selesai. Dan di sana hanya tersisa pria itu saja. Dia ingin lebih lama berada di sini.
Pria itu mengusap batu nisan makam tersebut.
"Chaeyoung..kenapa kau pergi secepat ini ?" Lirihnya.
"Kita baru saja memulai kehidupan kita yang baru bersama putra kita. Tapi..tapi..sekarang kau pergi"
Pria itu benar-benar tak bisa menahan air matanya.
Sejak mengetahui fakta bahwa wanita yang sangat ia cintai telah pergi, air matanya tak bisa berhenti mengalir.
Sungguh, ini adalah fakta yang paling tidak ia inginkan. Walaupun dia sudah tau ini akan terjadi, dia masih belum bisa menerimanya."Chaeyoung...aku sangat mencintai mu" ucapnya pelan.
"Aku sangat mencintai mu"
"Aku sangat mencintai mu, Chaeyoung"
•••
"Tuan Chanyeol, apa anda baik-baik saja ? Apa anda memerlukan sesuatu ?" Tanya seorang pelayan saat melihat majikannya masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai.
Tentu dia tau bagaimana perasaan tuannya saat ini. Karena dia baru saja kehilangan istri tercintanya.
Orang yang di sebut Chanyeol itu pun berhenti tepat di hadapan pelayan yang memanggilnya. "Dimana Jihun ?"
"Dia sedang tidur tuan"
Chanyeol menunduk. "Tolong..temani Jihun dulu. Aku.." dan ia pun tak melanjutkan ucapannya.
Pelayan itu mengerti. Saat ini Chanyeol masih sangat terpukul atas kepergian istrinya, Park Chaeyoung.
Pelayan itu mengangguk. "Tuan tidak perlu khawatir, saya akan menjaganya"
Tanpa berkata apapun, Chanyeol langsung pergi ke kamarnya.
Chanyeol mengambil sebuah foto lalu duduk dilantai dan bersandar pada ranjang.
Matanya kembali berkaca-kaca saat melihat foto itu.
Itu adalah foto terakhir yang mereka ambil bersama-sama. Itu adalah poto dirinya, istrinya, dan putra mereka yang saat ini baru berusia dua bulan.
"Chaeyoung.."
"Putra kita..dia masih terlalu kecil untuk mengalami hal semacam ini"
"Bagaimana caranya agar aku bisa menggantikan posisi mu sebagai ibunya ?"
Chanyeol menggeleng pelan. "Sulit untuk menjadi ayah sekaligus ibu bagi ku. Peran ibu, sangatlah penting bagi seorang anak"
"Chanyeol, jika aku tiada nanti, kau harus bisa menjaga diri mu dan juga putra kita. Seorang anak membutuhkan ibunya, dan seorang suami membutuhkan istrinya. Jadi...alangkah baiknya jika kau menikah lagi saja"
"Tidak mungkin. Bagaimana aku bisa menikah dengan wanita lain ? Itu sangat sulit bagi ku, Chaeyoung"
Chanyeol pun kembali terisak. "Aku sangat mencintai mu, Chaeyoung"
•••
Hai👋 Bertemu lagi di cerita ku yang baru..
Semoga kalian suka ya sama cerita ini☺️Jangan lupa vote & comment nyaa..👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love [DISCONTINUED]
Fanfiction"Aku mencintai mu bukan karena wajah mu yang mirip dengannya. Terlepas dari wajah kalian yang sama, aku mencintai mu sebagai diri mu sendiri" ● Baca juga cerita ku yang lain yaa😊