Pada suatu hari, di sebuah sekolah, ada seorang lelaki yang berjalan. Dia menengok kiri dan kanan, melihat sekelilingnya yang tampak asing. Dia menggunakan name tag dengan nama dan fotonya terpampang jelas.
Justin Pavelli
Itulah nama yang tertulis di name tagnya. Mukanya menunjukkan raut bingung. Keringat mengalir di dahinya karena sudah berjalan sekian lama.
"Hadeh... Ini gw dimana dah? Nyasar ni kayaknya gua."
Justin berkata dalam hati. Dia sedang mengikuti MOS. Mungkin kalian penasaran kan, kenapa dia bisa tersesat? Mari kita lihat.
1 jam sebelumnya...
"Coba dong, saranin yel yel buat nanti ditampilin ke depan."
Kata kakak kelas Justin, Kak Calvin. Ada 6 orang yang sedang duduk melingkar. Mereka sedang berada di aula, tempat MOS diadakkan. Mereka ditugaskan untuk membuat yel yel yang akan ditampilkan didepan panggung. Bukan hanya kelompok Justin, masih banyak kelompok lain yang duduk melingkar sambil berdiskusi.
Bukannya membantu, Justin malah melamun daritadi, membuat salah satu anggota kelompoknya menatapnya dengan sinis.
"Eh, lu bantuin mikir kek. Jangan diem doanggg, cowok kok lemes amat. Daritadi cewek mulu dah kayaknya yang mikir."
Justin tersentak dari lamunannya karena perkataan cewek didepannya. Justin memandang cewek itu, tanpa membalas ocehannya. Dia menurunkan pandangannya ke name tag yang cewek itu pakai.
Celline Bartand.
Celline memandang Justin dengan sinis, sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke Kak Calvin untuk memberi ide tentang lirik yang dia buat.
Bukannya sombong, hanya saja Justin sedang memikirkan kenapa dia bisa masuk ke sekolah ini. Menurut Justin dia cukup pintar untuk masuk ke sekolah yang lebih elit daripada ini. Namun orangtuanya tetap memasukkannya ke sekolah yang biasa saja ini, sekolah yang pernah ditempati tantenya dulu. Itulah mengapa Justin hanya melamun saja daritadi.
Setelah selesai berdiskusi, merekapun maju satu-satu untuk menyanyikan yel yel kelompok mereka masing-masing.
Kelompok Justin mendapat respon kurang bagus, karena hanya beberapa orang saja yang menghafal lirik yel yel tersebut. Merekapun duduk lagi setelah menyanyikan yel yel.
Setelah itu, mereka semua ditugaskan untuk bermain sebuah permainan. Mereka harus mengitari sekolah dan mencari dimana saja pos-pos permainan yang terdiri dari 5 pos. Permainan yang diberi pos itu akan membuat kelompok mereka mendapat poin, yang nanti akan dibandingkan dengan kelompok lain.
Pemenangnya akan mendapat hadiah, yang Justin tidak ketahui hadiah apa yang akan diberikan.
Saat kelompok Justin sedang mencari pos ketiga, Justin sering melamun selama berjalan bersama kelompoknya. Akibatnya? Dia ditinggal oleh kelompoknya yang sekarang sudah dia cari.
Nah, balik lagi ke Justin.
Justin mulai menyesali karena selama jalan bersama kelompoknya dia sering melamun.
"Coba aja tadi gw ga ngelamun, pasti ga bakal kayak gini kali ya."
Yah, penyesalan memang selalu datang belakangan kan? Dia terus berjalan, namun dia merasa seperti sudah melewati lorong ini 2-3 kali.
"Ihhhh, kayaknya gw muter muter dah jalannya daritadi."
Justin mulai kesal, para pembaca.
Dia mulai sedikit menghentak-hentakkan kakinya, mulai gusar karena belum menemukan kelompoknya.
"Eh lu!"
Justin menengok kearah suara yang memanggilnya. Ada seorang cowok berseragam menghampirinya. Justin berhenti melangkah.
"Lu nyasar ya?"
Cowok itu bertanya.
"Bukannya udah jelas? Buat apa dah ni orang nanya kayak gitu."
Justin berkata dalam hati.
"Iya nih."
Dia berkata kepada cowok itu. Dia melihat name tag cowok itu, sama seperti yang dia lakukan kepada Celline.
Ryu Nakata.
Seingat Justin, kelompok Ryulah yang yel yelnya bagus.
"Wah, sama dong. Gw juga nyasar nih."
"Terus ngapain ngomong dah"
Justin berkata dalam hati.
"Jalan bareng yuk, siapa tau kalo berdua bakal cepet ketemu."
Ryu berkata, dibalas anggukan oleh Justin. Mereka berjalan bersama sembari mengobrol sepanjang perjalanan. Justinpun mulai akrab dengan Ryu, dan mulai merasa kalau Ryu adalah teman yang baik.
Inilah awal dari terbentuknya persahabatan ketujuh orang tersebut, yang akan diungkapkan seiring berjalannya waktu.
Bersambung