Chapter 00

405 40 33
                                    

Cast: Jung Eunha (G-friend) and TxT

Genre: Drama, Slice of Life, School.










______________________________________

Enjoy Reading~


" Maaf eunha, kau di pecat. Sekarang kau bisa pergi dari sini."

Bagai di sambar petir disiang bolong, gadis bernama jung eunha itu terkejut bukan main saat laki-laki paruh baya di depannya ini berkata cukup keras.

" Ke-kenapa saya di pecat tuan? Apa saya membuat kesalahan? Jika iya, tolong maafkan kesalahan saya.. Saya tidak ingin pergi dari sini tuan. Jangan pecat saya..." gadis berambut pendek sebahu itu langsung membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf kepada pemilik kedai tempat ia bekerja sekarang ini. Jika ia di pecat, maka tamatlah riwayatnya. Bagaimana ia bisa membayar uang sewa rumah dan biaya hidup ke depannya? Jika ia tidak bisa membayar sewa rumah bisa-bisa ia akan di usir dan berakhir menjadi gelandangan di jalanan. Tuhan... Cobaan apalagi ini? Batinnya. Matanya mulai sedikit memburam akibat cairan yang segera ingin menetes. Tanpa sadar ia menggigit bibirnya demi menahan tangisan yang akan keluar sekarang.

" Tidak bisa. Kau tetap di pecat. Sudah banyak pelanggan komplen karena kecerobohanmu eunha. Jika terus seperti ini bisa-bisa pelangganku akan pergi semua dan aku akan bangkrut. Maafkan aku, sebaiknya kau cepat pergi dari tempat ini. Dan terimakasih telah bekerja di sini." laki-laki paruh baya itu tanpa belas kasihan pergi meninggalkan eunha yang masih dalam keadaan membungkukkan tubuh.

Berapa detik kemudian, tubuh gadis itu bergetar menandakan tangis yang ia tahan sedari tadi akhirnya pecah. Bibirnya sedikit luka akibat gigitan yang ia lakukan tadi. " Kenapa begini....." lirihnya dalam tangisannya yang tidak bisa ia bendung lagi. Kakinya lemas dan perlahan ia terjatuh duduk di atas lantai yang cukup dingin akibat udara malam. " Hiks...Ke-kenapa hidupku..Hiks.. Susah begini.. Hiks..hiiks.." gadis itu meremas bajunya kuat-kuat untuk melampiaskan kesedihannya. Kenapa harus dia yang terus tersakiti? Kenapa tidak ada orang yang membantunya? Kenapa tidak ada satu pun yang menyayanginya? Batinnya terus berteriak pilu. Kenapa hidupnya sangat tragis...

Cukup lama ia menangis hingga mata bulatnya terlihat cukup bengkak dan kaos merah yang ia pakai juga terlihat sedikit basah akibat air matanya yang turun deras bagai hujan di musim semi. Perlahan gadis itu mulai berdiri dan menghapus jejak air matanya sedikit kasar. Kakinya mulai melangkah ke ruang ganti untuk mengambil tas dan segera pergi dari sini. Eunha menguatkan setiap langkah kakinya saat tidak sengaja ia melihat para pekerja di sini memperhatikannya dengan berbagai macam ekspresi. Ada ekspresi yang mengasihaninya dan ada juga ekspresi tersenyum remeh seakan mereka senang ia keluar dari tempat ini.

.

..


.

..

.




" Hhaaaahhh..." hembusan nafas yang terdengar berat itu meluncur mulus dari bibir merah eunha. Sekarang ia tengah berjalan di taman tidak jauh dari tempat tadi. Sepanjang jalan ia terus menunduk, karena sekarang pukul 9 malam tidak akan banyak orang yang lewat di taman ini. Dan eunha tidak perlu khawatir akan menabrak orang jika ia berjalan sambil menunduk.

" Kemana aku harus mencari pekerjaan ya? Jika malam-malam begini pasti susah untuk mencarinya.." gadis itu bingung apa yang harus di lakukannya sekarang. " Tuhan... Tolong beri aku pekerjaan apapun itu. Aku mohon.." eunha terus memohon kepada Tuhan di langit agar memberinya pekerjaan. Jika ia tidak cepat-cepat mencari pekerjaan maka darimana ia akan membayar sewa rumah dan biaya sekolahnya? Eunha terus meratapi nasibnya yang tidak beruntung di dunia ini atau malah lebih tepatnya hidupnya hanya penuh kesialan. Jika waktu bisa di putar kembali eunha ingin menghentikan kejadian yang mengakibatkan ia harus hidup sebatang kara di dunia ini. Tapi khayalan seperti itu tidak mungkin akan terjadi kan? Karena roda waktu terus berputar maju dan tidak bisa di ulur mundur.

" Aaiish.. Kenapa hidupku apes begini sih?!" gadis itu terus berbicara sendiri. Sampai ia melihat seekor kunang-kunang berwarna biru hinggap di salah satu bunga di taman itu. " Woaah.. Cantiknya..." kagumnya. Tanpa sadar tangannya terulur untuk menggapai kunang-kunang tersebut.

" Kamu mau kemana... Jangan pergi..." kaki gadis itu melangkah tanpa sadar mengikuti kemana kunang-kunang itu terbang. Beberapa menit eunha mengikuti kunang-kunang itu, akhirnya ia berhenti di sebuah ayunan yang berada di tengah taman.

" Hosh..hosh... Akhirnya aku menemukanmu.. " eunha mengatur nafasnya yang sedikit lelah akibat mengejar kunang-kunang tadi. Setelah itu tangannya mulai menunjukkan ancang-ancang ingin menangkap kunang-kunang itu yang tengah hinggap di sebuah poster yang sedikit sobek.

Haaapp...." Yaah.. Kabur lagi.." gadis itu mencebikkan bibirnya kesal karena gagal menangkap kunang-kunang tersebut. " Eh apa ini?" gadis itu mengambil poster yang tadi di hinggapi. Ia sedikit mengibaskan tangannya untuk membersihkan debu dan membetulkan poster yang sedikit robek untuk membaca tulisan yang tertera di situ.

' Di cari seseorang yang ingin bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Bekerja keras
2. Pantang menyerah
3. Tidak penakut dan tahan banting.
4. Tahan gigitan hewan buas.
.................................................... Dsb.

Jika berminat segera hubungi nomor di bawah ini:
09xxxxxxxxxxxxx

Sekian dan terimakasih.'

Eunha terus mengamati poster di tangannya dengan wajah berbinar senang. Akhirnya doanya terkabul. Ternyata Tuhan sangat amat menyayanginya... Eunha sedikit menyesal karena telah mengeluh atas hidupnya tadi. Eh tapi... Ia sedikit menyipitkan matanya saat mencermati kualifikasi seorang ART yang terkesan seperti penjaga kandang buaya? Atau hanya perasaannya saja?

" Ah tidak apa-apa. Mau jadi penjaga kandang buaya kek, kandang singa kek, atau bersihin belalai gajah juga tidak apa-apa. Yang penting dapat kerjaan..." Ia tersenyum lalu melipat poster tersebut dan menaruhnya di tas selempang yang selalu ia bawa. Mungkin ia akan menelepon nomor itu besok untuk menanyakan perihal pekerjaan itu. Karena sekarang sudah malam, lebih baik dirinya pulang dan segera istirahat. Dan untungnya besok hari minggu jadi ia bisa menanyakannya besok pagi.

" Akhirnya...." gadis itu berucap senang sambil melompat kecil. " Lalaala.. lalalaa.. Lalaa..." Ia terus berjalan sambil bersenandung riang untuk menuju ke rumahnya.










-TBC-

Kira-kira pekerjaan seperti apa yang menanti eunha? Terus ikuti cerita ini ya:)

Jangan lupa vote dan commentnya jika ada kesalahan.


Thanks for Reading~

A MAID WHO FALLS IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang