11). I'm You're Girlfriend?

41 2 2
                                    

Di perjalanan, tidak ada yang membuka obrolan. Semua nya terdiam dengan pikiran nya masing-masing. Beberapa kali Sam melirik kearah spion motor nya yang memantulkan wajah Dara disana. Tidak terasa bibir nya tersungging membentuk sebuah senyuman tipis.

Berbeda dengan Dara, gadis itu memainkan jari jemari nya merasa gugup. Entah kenapa, berdekatan dengan Sam seperti ini membuat sesuatu berterbangan di dalam perut nya.

Tepat saat motor berhenti ketika lampu merah, Dara memberanikan diri untuk membuka topik pembicaraan.

"Sam, aku mau tanya?."

Cowok itu menoleh kesamping, menampakan wajah tampan nya tepat di depan Dara. Sial, Dara hampir menahan napas nya ketika wajah itu hampir saja bertubrukan dengan bibir mungil nya.

"Iya apa Dar?."

Dara menetralkan irama jantung nya yang tiba-tiba berdegup tak karuan.

"Nggapapa." Dara melupakan tujuan nya mengajak Sam bicara tadi.

Ia memilih untuk menanyakan hal ini lain kali, ia tidak mau jantungan dibuat nya. Hanya gara-gara berbicara sedekat ini dengan Sam, itu hampir membuat Dara menggila.

"Yaudah, terus nanti belok?." Sam kembali memperhatikan jalanan ketika lampu kini berubah menjadi hijau.

"I--iya."

Tak lama, akhirnya motor Sam kini terparkir di halaman rumah Dara. Disana ada Ibu, segera Dara dan Sam turun dari motor lalu menyalimi beliau.

"Assalamualaikum tante." Ujar Sam seraya senyum ganteng.

Ibu melihat Dara dan Sam secara bergantian, lalu menjawab salam. "Waalaikumsalam."

"Bu, kenalin. Temen Dara, tadi mas El gak jemput-jemput. Jadi Dara bareng dia." Dara menjelaskan.

Ibu mengangguk, lalu menyuruh Sam untuk mampir sebentar untuk minum-minum.

"Gak usah tante, makasih. Saya pulang aja ya, udah sore juga hehe." Ucap Sam seraya kembali mencium punggung tangan Ibu.

"Yaudah kalau gitu, makasih ya. Hati-hati" ibu mengingatkan.

Sam mengangguk, kini ia menoleh kearah gadis disamping nya. "Aku pulang ya?."

Dara menaikan kedua alis nya, cewek itu mengantar Sam hingga keluar gerbang.

"Hati-hati, makasih ya udah nganter aku."

"Santai aja, apasih yang enggak buat kamu hehe." Ujar Sam seraya mengenakan helm nya.

"Aku pulangg." Kata nya kemudian.

Dara mengangguk, lalu melambaikan tangan nya ke udara. Memperhatikan punggung yang kian mengecil hingga menghilang dari penglihatan.

°°°°

Sudah hampir seminggu lebih Juna tidak memberi kabar, ia pasti tengah fokus menyiapkan ujian nya. Entah itu ujian akhir praktek try out uji coba atau Ujian nasional.

Seminggu lebih pula, chat Dara yang sepi kini kembali ada tanda tanda kehidupan dari Sam. Cowok itu tak pernah absen untuk mengechat Dara tiap hari.

Minggu ini, Dara tidak pergi kemana-mana. Hanya rebahan diatas karpet sambil menonton siaran televisi.

Kejadian 3 hari lalu saat Sam mengantarnya pulang kerumah itu masih terngiang dalam benak, Dara masih merasa senang.

Dara mengambil ponsel nya di samping ia rebahan, membuka lockscreen nya dan memasuki aplikasi whatsapp. Ia meklik chatroom nya dengan sam kemarin, lalu melihat tanda online di samping profil nya.

Meet you in JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang