5). Meeting

41 8 0
                                    

Dara mengenakan sepatu flatshoes berwarna coklat susu dan melangkah menaiki motor matic bersama kakak sepupu nya.

"Udah siap nih?." Tanya El memastikan.

"Iya nih udah mas." Sahut Dara dari arah belakang.

"Oke, on the way." Ucap El sembari menarik gas motor nya meninggalkan perkarangan rumah Dara.

Tujuan mereka malam ini adalah Cafe yang baru saja dibuka tadi sore, El dan teman-teman nya di undang untuk manggung menghibur para pengunjung Cafe hinggan tutup.

El mengajak Dara untuk ikut menemani, gadis itu tidak menolak. Sebagai tombo gabut, Ia langsung menerima ajakan sepupunya tersebut.

Tidak memakan waktu lama, motor yang ditumpangi El dan adiknya tiba di parkiran Cafe.

El dan Dara langsung melenggang masuk kedalam Cafe, disana sudah ada Rizal, Andri, dan Kaka anggota Band El yang tengah menunggu kedatangan vocalist nya.

"Wuihh, sopo wi?." (Wuih, siapa itu?) Tanya Andri sambil melirik Dara yang berdiri di sebelah El.

"Yang mu sing endi meneh?." (Pacarmu yang mana lagi?.) Kaka ikut nimbrung, cowok itu memetik sinar gitar nya seraya menggoda sang Vocalist.

"Sembarangan!." Celetuk El sambil mengarahkan Dara untuk duduk disebelah Andri.

"Terus sopo nek ora yang mu ki El?." (Terua siapa kalau bukan pacar mu El?.) Tanya Rizal, dengan nada menggoda.

"De e ki Sepupu ku cok!." Jawab El kesal.

"Wah, ramungkin nek iki sepupu mu su." (Wah gamungkin kalo ini sepupu mu su.) Kata Kaka tak percaya.

"Ho'o ayu ayu ngene kok iso sepupuan ro rai sing mirip bakul getuk koyo koe." (Iya, cantik-cantik gini kok bisa sepupuan sama muka yang mirip tukang getuk kaya kamu.) Ucap Rizal meledek.

"Wah ngece nek iki" (wah ngeledek kalo gini) ujar El mengundang gelak tawa dari keEmpat orang di sekitar nya.

"Tapi aku tenanan loh." Kata Rizal sejurus kemudian.

"Karepmu su!." Sahut El cuek.

Dara meringis mendengar celotehan teman-teman kakak nya, memang diantara Dara dan El tidak ada unsur mirip sedikitpun. Jadi tidak ada orang yang tahu jika sebenar nya kedua insan tersebut mempunyai ikatan saudara.

"Permisi kak" seorang wanita dengan seragam putih hitam nya datang menghampiri, dengan name tag 'shalsa' pada bagian dada kiri nya.

"Iyo, ngopo mbak?." Tanya Rizal mewakili ketiga teman nya.

"Band nya sudah siap kak? Di tunggu ya di depan. Para pengunjung Cafe sudah mulai berdatangan" ucap Shalsa kemudian, wanita itu kembali melenggang keluar melayani para pembeli.

"Ayo sing semangat!" Teriak sang vocalist dengan api semangat yang membara.

"Lets go!"

°°°°

Sebuah motor matic terparkir di sebuah cafe baru di jalan Bantul, dua orang turun dari motor tersebut lalu melepas pelindung kepala dan menaruh benda itu diatas spion.

Meet you in JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang