2). New Student

69 10 7
                                    

Dara melangkah masuk kedalam kelas, keadaan yang sebelum nya ricuh seperti pasar. Tiba tiba terasa sunyi saat Dara memasuki ruangan.

Dara sedikit terkejut saat melihat lebih banyak murid laki-laki dibanding murid perempuan, bisa dihitung. Hanya ada 6 siswi termasuk dirinya.

"Sopo wi?" Gadis berambut pirang nyeletuk tanpa dosa, ia melihat keberadaan Dara dengan tampang tidak suka.

"Sopo koe?" Kini teman nya ikut menyahut, yang ini berambut panjang dengan warna hitam. Giginya berbehel warna warni, dengan seragam sekolah yang sengaja di keluarkan semua.

"Meneng wae ra ndue lambe po pie?" (Diem aja gapunya mulut apa gimana?) Yang satu ini berbadan gemuk, rambutnya pendek bak potongan laki-laki. Berkulit agak gelap, menatap garang Dara yang masih berdiri bagai patung baju Ramayana.

"Aku murid baru" Dara menjawab asal, walau ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan pada nya. Tapi itu jawaban yang tepat.

Tiga perempuan itu berjalan menghampiri, menatap Dara sambil tersenyum sinis. Lalu melangkah keluar dengan sengaja menubrukan pundak mereka ke pundak Dara.

"Anjir itu tadi apa? Cabe cabean?" Dara bermonolog.

"Kamu gapapa?" Dua gadis ikut menghampiri, satu nya putih bening. Cantik, satu nya berkulit eksotis.

"Gapapa kok, by the way nama kalian siapa?" Dara mengulurkan tangan, "nama ku Dara"

Mereka berdua senang hati menyambar jabatan tangan Hana bergantian, "Alea" "Elena"

"Mau duduk sama aku?" Alea memberi penawaran, Dara mengangguk antusias.

"Boleh deh"

"Tak enteni neng jobo yo, ojo lali upacara" (Aku tungguin diluar ya, jangan lupa Upacara) Ele mengingatkan, lalu ia melangkah keluar bersama teman teman lelaki nya yang masih tersisa di dalam kelas.

"Pindahan darimana?" Alea bertanya.

Dara merapihkan dasi nya yang sedikit miring, setelah meletakan ransel sekolah nya di bangku.

"Jakarta, omong-omong logat mu seperti bukan orang sini. Kamu pindahan juga?" Dara menebak.

Alea mengangguk "iya, aku dari Manado. Pindah dari kelas sepuluh"

Dara mengangguk mengerti, setelah siap dengan seragam nya. Ia mengajak Alea untuk menghampiri Ele yang menunggu diluar untuk pergi melaksanakan kegiatan Upacara hari Senin.

°°°°

Samudra membuang putung rokok nya yang tinggal beberapa senti, lalu menyruput kopi hitam pesanan nya yang tinggal setengah.

"Sebat neh ra?" (rokok lagi gak?)

Sam menggeleng, dada nya terasa sedikit sesak setelah mengisap empat batang rokok pagi ini.

"Jam piro seh? Wes do ning kelas rung yo?" (jam berapa sih? Udah pada di kelas belum ya?) Edgar mengedarkan pandangan menyapu lapangan yang masih ramai melaksanakan kegiatan upacara.

Sam dan teman-teman nya memang terbiasa tidak mengikuti kegiatan yang dianggap nya buang-buang tenaga itu.

Mereka lebih sering bolos di rooftop sekolah tempat biasa mereka nongkrong atau sekedar nyebat.

"Do krungu ra? Jarene kelas mu arep ono murid anyar?" (pada denger gak? Katanya kelasmu mau ada murid baru) Mike bertanya.

Meet you in JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang